Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelamar Terus Bertambah, Ini Update Terbaru Pendaftar CPNS 2019

Kompas.com - 18/11/2019, 21:00 WIB
Mela Arnani,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pendaftaran online rekrutmen calon pegawai negeri sipil atau CPNS 2019 masih terus berlangsung. 

Pelamar yang berminat mengikuti rekrutmen CPNS tahun ini dapat melakukan pendaftaran lewat portal SSCASN yang dikelola Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Informasi yang dihimpun, pendaftar terus bertambah, dan hingga Senin (18/11/2019) pukul 19.05 menyentuh angka 3.102.460.

Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas BKN Paryono mengatakan, meski akun yang telah terdaftar sebanyak itu, namun yang melakukan pengisian formulir masih sepertiganya, yaitu 1.160.037 pelamar.

"Sudah submit (sebanyak) 515.284 pelamar," kata Paryono saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/11/2019).

Paryono mengimbau pelamar untuk segera menyelesaikan proses pendaftaran online CPNS ini.

"Para pelamar yang sudah bikin akun segera submit agar tidak terjadi penumpukan di hari-hari terakhir pendaftaran," ujar dia.

Baca juga: Reformasi Birokrasi Bukan Sekadar Wacana, Kementerian PANRB Buka Penerimaan CPNS

Sementara itu, lima instansi terfavorit pelamar hingga pukul 15.43 WIB sebagai berikut:

  1.  Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (119.276 pelamar)
  2. Kejaksaan Agung (17.286 pelamar)
  3. Pemerintah Provinsi Jawa Timur (6.334 pelamar)
  4. Kementerian Agama (5.862 pelamar)
  5. Pemerintah Kabupaten Bogor (4.756 pelamar)

Lalu, bagaimana rincian formasi dengan pelamar terbanyak?

  1. Penjaga Tahanan (Pria) 57.010
  2. Ahli Pertama - Guru Kelas 27.503
  3. Pelaksana/Terampil - Bidan 24.345
  4. Penjaga Tahanan (Wanita) 22.913
  5. Pelaksana/Terampil - Perawat 17.669
  6. Ahli Pertama - Guru Agama Islam 17.427
  7. Pelaksana/Pemula - Pemeriksa Keimigrasian (Pria) 16.626
  8. Ahli Pertama - Guru Matematika 10.920
  9. Pelaksana/Pemula - Pemeriksa Keimigrasian (Wanita) 10.781
  10. Ahli Pertama - Guru Bahasa Inggris 10.759
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com