Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Konjungtivitis, dari Penyebab hingga Penanganannya...

Kompas.com - 04/11/2019, 09:27 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial tengah diramaikan dengan kabar seorang anak kecil yang mengalami sakit mata diduga karena terlalu sering menatap layar ponsel baru-baru ini.

Unggahan tersebut dibagikan oleh akun Facebook bernama Syahryani Aras pada Rabu (23/10/2019).

Sang ibu bersikukuh bahwa gangguan yang dialami anaknya tersebut akibat dari pemakaian ponsel yang berlebih.

Dalam unggahannya, anak perempuan Syahryani tersebut mengeluarkan cairan mirip nanah dan darah dan diklaim karena terlalu sering menatap layar ponsel.

Namun, hal itu dibantah oleh spesialis mata bidang retina di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung, dr Grimaldi Ihsan, SpM.

Ia menjelaskan bahwa penyakit tersebut bernama konjungtivitis.

Lantas, apa itu penyakit konjungtivitis?

Konjungtivitis merupakan suatu peradangan atau infeksi yang terjadi pada selaput bening mata.

Adapun penyakit ini dapat dibedakan berdasarkan jenisnya, yakni dapat ditularkan dan tidak dapat ditularkan.

"Konjungtivitis yang menular di antaranya yang disebabkan oleh bakteri dan virus, sementara yang tidak menular biasanya disebabkan karena alergi," ujar Grimaldi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (3/11/2019).

Baca juga: Mengenal Radang Otak, Penyakit yang Sebabkan Alfin Lestaluhu Meninggal

Tak hanya itu, Grimaldi mengungkapkan bahwa konjungtivitis juga termasuk salah satu penyakit mata belekan. Namun, belekan merupakan penyakit mata konjungtivitis yang tidak normal atau saat kondisi mata mengeluarkan kotoran berwarna kekuningan hingga kehijauan.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh dokter spesialis mata dari Jakarta Eye Center (JEC), Florence Meilani Manurung, SpM.

"Ya (belekan sama dengan konjungtivitis), namun dengan kondisi mata merah," ujar Florence saat dihubungi secara terpisah oleh Kompas.com, Minggu (3/11/2019).

Ia juga menjelaskan, jika belekan tidak menular dengan menatap mata penderita secara langsung. Melainkan, dari cairan yang dikeluarkan oleh tubuh penderita.

"Gampang sekali tertular melalui cairan atau kotoran mata. Bukan melihat secara langsung ke mata," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

Tren
Film Vina dan Fenomena 'Crimetainment'

Film Vina dan Fenomena "Crimetainment"

Tren
5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

Tren
Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com