Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi "Flying Fox" Motor yang Viral Itu Disebut di Tambusai, Rokan Hulu, Riau

Kompas.com - 19/09/2019, 09:32 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Konfirmasi

Pada Kamis (19/9/2019), akun Facebook Kantor Camat Tambusai kembali mengunggah perkembangan di lokasi yang sudah dikunjungi oleh Sekretaris Daerah Rokan Hulu.

Kompas.com telah mencoba menghubungi pihak Kecamatan Tambusai untuk memastikan informasi ini.

Akan tetapi, belum mendapatkan respons.

Sementara itu, Humas Pemerintah Provinsi Riau, M Firdaus, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/9/2019) pagi, mengatakan, pihaknya juga sudah mendapatkan informasi mengenai lokasi flying fox motor itu berada di Rokan Hulu.

"Nanti coba saya confirm ke Pemda Rokan Hulu,” ujar Firdaus.

Firdaus berharap, Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu agar memberikan perhatian, sehingga proses penyeberangan bisa dilakukan dengan aman dan mudah.

“Saya sangat prihatin ternyata masih ada di wilayah kami kondisi seperti itu. Kami mengharapkan Pemda Kabupaten Rokan Hulu kiranya dapat membangun jembatan sehingga dapat memperlancar arus orang dan barang di daerah tersebut,” kata Firdaus.

Baca juga: Fakta Video Perempuan Menyeberangi Sungai Naik Motor Ala Flying Fox, Jalan Alternatif ke Kebun Sawit

Ia mengatakan, Pemprov siap membantu jika pemerintah kabupaten tidak mampu menyelesaikan hal ini sendiri.

“Apabila Kabuaten Rokan Hulu tidak sanggup menanganinya bisa minta bantu ke Pemerintah Provinsi Riau untuk penanganannya,” ujar dia.

Firdaus juga mengaku sudah menghubungi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Riau Dadang Eko Purwanto untuk menindaklanjuti informasi ini.

Kepada Firdaus, Eko mengatakan, akan melakukan konfirmasi langsung ke lapangan untuk memastikan kondisi di lapangan.

Diberitakan Kompas.com, Kamis pagi ini, lokasi flying fox motor itu memang berada di Tambusai, Rokan Hulu, Riau.

Mantan Kepala Desa Sei Kumango Afnan Pulungan, mengatakan, penyeberangan seperti itu dibuat warga untuk menuju ke perkebunan kelapa sawit.

 "Tapi saya kurang tau persis kapan mulai dibuat," kata Afnan saat dihubungi, Rabu (18/9/2019), seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Kamis pagi.

Menurut dia, tempat penyeberangan itu bukan akses lalu lintas umum, melainkan hanya warga yang memiliki kebun di seberang sungai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com