Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik 3 Film Indonesia yang Diseleksi untuk Academy Award 2020, Apa Saja?

Kompas.com - 17/09/2019, 10:00 WIB
Mela Arnani,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

"Film ini kompleks dan bisa dengan cantik membungkus itu semua. Musiknya bagus, gambarnya bagus, editingnya bagus. Bagusnya sih filmnya bisa secara puitis menggambarkan dari tempat lain ke tempat lain lagi." kata Purba saat dihubungi Kompas.com.

"Menurutku film ini itu menarik. Aku sih lebih kagum sama gimana cara film ini secara estetis menggambarkan perjalanan seseorang untuk menemukan dirinya dan berdamai dengan itu semua," lanjut Purba.

Baca juga: Film 27 Steps of May Berjaya di Malaysia International Film Festival

3. 27 Steps of May

Film yang disutradari Ravi Bharwani ini menceritakan tentang May (Raihaanun) yang mengalami trauma karena kekerasan seksual.

Ayah May yang diperankan oleh Lukman Sardi begitu terpukul dan menyalahkan dirinya sendiri karena tak bisa melindungi sang anak.

Akibat trauma yang sangat mendalam, membuat May menarik diri sepenuhnya dari kehidupan.

May menjalani hidupnya tanpa koneksi, emosi, atau kata-kata, sedangkan ayahnya terjebak dalam perasaan bersalah.

Ayah May berkarakter lembut dan mengorbankan segalanya untuk memberikan kenyamanan dan perlindungan bagi anaknya itu.

Namun, saat di ring tinju, Ayah May menyalurkan amarahnya.

Keduanya telah hidup seperti ini selama 8 tahun.

Semua berubah saat May bertemu dengan seorang pesulap lewat celah kecil di dinding kamarnya.

Pesulap ini berhasil membangkitkan rasa penasaran May sekaligus emosinya.

May pun cukup berani untuk mencari dan menghadapi perasaan, sensasi, dan ingatannya yang hilang.

Dengan bantuan pesulap ini, May berani membebaskan diri dan keluar dari trauma masa lalunya.

Film ini meraih penghargaan bergengsi dalam ajang Malaysia Golden Global Awards (MGGA 2019), Malaysia International Film Festival pada 20 Juli 2019 lalu.

Saat dihubungi Kompas.com, Putri Nadira yang pernah menonton film ini mengatakan, film ini mampu membangkitkan emosi penontonnya.

"Menurut aku film itu bagus sih. Walaupun itu film minim dialog, sangat minim dialog dan lebih banyak visualnya, cerita gambarnya gitu tapi dia (filmnya) kuat," kata Putri, Senin (16/9/2019).

"Si pemeran ini bisa menyampaikan rasanya dia ketakutannya dia, emosinya dia itu dengan pas walau minim dialog. Di film itu juga ngajarin gimana sih seorang bapak itu menjaga anaknya banget, gamau nyakitin anaknya, di mana bapaknya ini menyampaikan dendamnya dengan halus," lanjut Putri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com