Hal tersebut lantaran kebanyakan mereka merupakan warga keturunan bangsa Portugis.
Melansir dari pemberitaan Harian Kompas Rabu (31/3/2004), sosok mereka memiliki ciri mata biru dengan kulit berwarna putih, dan tubuh yang lebih tinggi.
Dari cerita yang berkembang, masyarakat tersebut bergaris Portugis, setidaknya dari garis ayah sejak abad ke-15 lalu.
Cerita bermula ketika sebuah kapal Portugis ditaklukkan serdadu Kerajaan Daya yang merupakan bagian Kerajaan Aceh di perairan Samudra Hindia.
Baca juga: Ingin Ubah Warna Mata, Model Argentina Kehilangan Penglihatan
Orang-orang tersebut ditawan, namun perkembangan selanjutnya mereka masuk Islam kemudian menikah dengan penduduk setempat, hingga kemudian lahirlah keturunan mereka berkulit putih dan bermata biru.
Cerita orang bermata biru, juga terdapat di Pulau Kisar. Pulau ini merupakan pulau di Kecamatan pulau-pulau terselatan, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku.
Orang-orang bermata biru di pulau ini, selama ratusan tahun menjaga garis keturunannya, namun tetap bangga menjadi bangsa Indonesia.
Salah satu orang bermata biru di Pulau Kisar adalah Ana Siyane Lerrick. Ia memiliki ciri layaknya orang bule yakni bermata biru, hidung mancung, kulit putih dan rambutnya yang pirang.
Melansir dari Kompas.com (16/10/2013), Ana adalah generasi ke 17 dari orang Eropa yang tinggal di Kisar. Konon nenek moyangnya adalah awak kapal yang terdampar di Puantai Kisar awal abad ke-16.
Sumber lain juga menyebut dulunya untuk mengukuhkan wilayah kekuasaannya, VOC menempatkan para tentaranya di sana, yan kemudian menikah dengan penduduk setempat.
Keturunan Indo-Eropa yang ada di Kisar berasal dari 12 marga, yaitu Joostensz, Wouthuysen, Caffin, Lerrick, Peelman, Lander, Ruff, Bellmin-Belder, Coenradi, Van Delsen, Schilling, dan Bakker. Sebagian marga masih ada keturunannya di Kisar, tapi sebagian lainnya punah.
Pendataan silsilah keturunan marga ini disusun dengan rapi dalam buku silsila keturunan Indo-Eropa.
Meski begitu, orang-orang Kisar bermata biru ini tetap melebur denan warga sekitar. Pekerjaan mereka juga sama dengan masyarakat pada umumnya yakni mulai dari petani, pedagang, juga birokrat.
Lepas dari kulit putih, hidung mancung, dan mata biru, Kisar tetaplah pulau kecil di beranda selatan Nusantara. Orang-orang bermata biru di Kisar, juga merasakan ketertinggalan yang sama dengan warga Kisar lainnya,
Baca juga: Kisah Bocah Buton yang Memiliki Bola Mata Biru
(Sumber: Kompas.com/Retia Kartika Dewi, M Zaid Wahyudi, Gregorius Magnus Finesso)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.