Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Tidur Lagi Sehabis Subuh Picu Mimpi Buruk? Ini Penjelasan Pakar

Umat Islam biasanya akan "memotong" waktu tidur mereka untuk bangun di sekitar pukul 4-5 pagi untuk menunaikan shalat Subuh.

Di bulan Ramadhan, Muslim bahkan akan bangun lebih awal untuk melakukan sahur sebagai persiapan puasa.

Selepas semua kewajiban dilakukan, biasanya sebagian besar orang akan kembali tidur demi mengobati kantuk.

Seorang warganet di media sosial X, @falla_adinda menyatakan, tidur setelah Subuh bisa memicu mimpi aneh.

"Ada penjelasan ilmiahnya ga sih kenapa kalau tidur abis subuh mimpinya aneh-aneh?" tulisnya dalam unggahan, Rabu (27/3/2024).

Lalu, benarkah tidur setelah Subuh menyebabkan mimpi aneh atau mimpi buruk?

Tidur setelah Subuh tidak picu mimpi buruk

Praktisi Kesehatan Tidur dan Konsultan Utama Snoring & Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran dr Andreas Prasadja mengatakan, tidur setelah Subuh tidak serta merta memicu mimpi buruk.

"Tidak benar (tidur lagi setelah Subuh dapat membuat mimpi aneh)," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (28/3/2024).

Andreas menjelaskan, setiap orang memang secara normal akan bermimpi sebanyak 4-6 kali saat tidur dalam satu malam.

Namun, orang yang bermimpi tidak selalu mengetahui dirinya bermimpi. Kondisi ini tergantung dia ingat atau tidak isi mimpi tersebut saat bangun tidur.

"Kalau mimpinya aneh, ya berkesan jadi ingat. Kalau mimpinya biasa-biasa saja ya tidak ingat," tambah dia.

Andreas menegaskan, orang yang tidur pada waktu setelah Subuh wajar akan bermimpi. Ini karena waktu sekitar pukul 4-5 pagi adalah saatnya orang tidur banyak bermimpi. Kondisi ini hal yang umum terjadi dan bukan merupakan masalah.

Terkait mimpi aneh atau mimpi buruk yang dialami, dia menambahkan, kondisi tersebut normal saja terjadi pada seseorang.

"Kalau soal aneh, ya mimpi itu memang aneh. Area memori yang diambil (untuk dimimpikan) itu acak, bisa dari mana-mana dan absurd," imbuhnya.

Dia mengungkapkan, isi mimpi biasanya merepresentasikan pengalaman dan perasaan yang benar-benar pernah dialami orang tersebut.

"Bisanya menggambarkan status emosi sebelum tidur. Cuma isinya bisa tidak berhubungan." imbuhnya.

Andreas mencontohkan, orang yang sebelum tidur merasa dikejar-kejar pekerjaan dapat memiliki mimpi yang membuatnya merasa dikejar-kejar.

Lebih lanjut, Andreas menyatakan, relaksasi sebelum tidur dapat mencegah mimpi buruk.

"(Caranya) sederhana, relaksasi sebelum tidur," kata dia.

Andreas menyarankan, orang yang akan tidur untuk merelaksasikan tubuh dan pikirannya. 

Misalnya, orang yang akan tidur dapat memutar lagu-lagu tenang favoritnya, makan, membaca, ataupun menonton tayangan selain horor.

Cara ini, menurut Andreas, dapat menghilangkan pengalaman atau perasaan negatif yang dimiliki sebelum tidur.

Jika pikiran bersih, maka mimpi buruk tidak akan melanda saat tidur.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/04/06/210000865/benarkah-tidur-lagi-sehabis-subuh-picu-mimpi-buruk-ini-penjelasan-pakar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke