Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Komplotan Maling Laptop di Bus yang Tertangkap di Klaten Tidak Ditahan, Ini Kata Polisi

Pelaku yang berjumlah dua orang itu mencuri laptop milik korban dan ditukar dengan buku bacaan. 

Namun meskipun telah tertangkap basah mencuri laptop, kedua pelaku tidak ditahan dan dilepaskan. 

Abdillah mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (21/2/2024) di dalam Bus Tividi rute Malang-Yogyakarta.

Korban pencurian tersebut bernama AF (26) sementara kedua pelaku berinisial DS, warga Bojonegoro, Jawa Timur dan B dari Sleman, DI Yogyakarta.

Namun meskipun sudah terbukti mencuri, kedua pelaku tidak ditahan dan hanya diberikan sanksi wajib lapor. 

Hal itu menurut Abdillah karena korban tidak melanjutkan kasus tersebut ke proses hukum. 

Alasannya karena korban merasa laptopnya sudah kembali dan dengan kesibukannya, korban tidak menginginkan proses berlarut-larut yang memakan waktu.

“Korban tidak mau melanjutkan perkara tersebut,” ujar Abdillah saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Korban hanya menuntut pelaku membuat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya dan diberikan sanksi wajib lapor sampai batas waktu yang belum ditentukan oleh polisi.


Kronologi kejadian

Kejadian pencurian laptop di bus tersebut terungkap saat ada penumpang yang hendak turun di Klaten, Jawa Tengah pada Rabu (21/2/2024) pukul 23.00 WIB. 

Korban yang memeriksa tasnya mendapati laptop miliknya telah hilang dan berganti menjadi buku bacaan. Karena curiga, dia lalu menghentikan dua penumpang yang akan turun tersebut. 

Sebelumnya korban yang merupakan warga Malang, Jawa Timur naik Bus Tividi dari Kota Malang pada pukul 17.00 WIB menuju Yogyakarta untuk menemui temannya.

Abdillah mengatakan, korban sejak awal sengaja membawa laptop untuk pekerjaanya. Dalam perjalanan ke Yogyakarta, bus sempat berhenti di rest area Sragen, Jawa Tengah untuk makan malam.

Saat itu laptop korban masih ada. Kemudian sekitar pukul 20.30 WIB, perjalanan kembali dilanjutkan menuju Yogyakarta.

“Dalam perjalanan tersebut sesampai di terminal Klaten sekira pukul 23.00 WIB, bus hendak menurunkan beberapa penumpang. Lalu korban mengecek laptop yang ada di dalam tasnya diletakkan di bawah tempat duduk,” ungkap Abdillah.

Namun saat dicek, ternyata isinya adalah buku bacaan, sehingga korban meminta sopir dan kondektur bus mengecek barang bawaan penumpang yang ada.

Pelaku tertangkap basah

Kedua pelaku DS dan B pun tertangkap basah oleh para penumpang serta sopir dan kondektur bus setelah mencuri laptop milik korban.

“Ternyata benar bahwa laptop korban berada di dalam tas milik salah satu pelaku atas nama DS yang terbalut tas kresek warna biru,” kata Abdillah.

Sementara teman pelaku berinisial B yang dicek tasnya didapatkan buku yang sama dengan yang ada di tas korban

Setelah korban mengingat-ingat, tutur Abdillah, kedua tersangka duduk di belakang sebelah kiri dengan mengenakan masker lalu menutup tirai jendelanya.

Kedua tersangka itu kemudian dibawa ke Polres Klaten oleh petugas Terminal Klaten untuk diperiksa. 

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/22/154500765/komplotan-maling-laptop-di-bus-yang-tertangkap-di-klaten-tidak-ditahan-ini

Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke