Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jerman Mulai Uji Coba 4 Hari Kerja agar Pegawai Lebih Produktif

KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan di Jerman memulai uji coba empat hari kerja dalam seminggu selama enam bulan yang dimulai pada Kamis (1/2/2024).

Uji coba ini akan memungkinkan karyawan di 45 perusahaan di seluruh Jerman bekerja satu hari lebih sedikit dalam seminggu dengan gaji yang sama.

Aturan itu diberlakukan di saat Jerman sedang berjuang menaikkan produktivitas di tengah pertumbuhan yang lebih lambat dan kekurangan tenaga kerja, dikutip dari Euro News.

Pada November 2017, Jerman mencapai angka produktivitas tertinggi sepanjang masa, yaitu sebesar 105,20 poin.

Produktivitas kerja di Jerman menurun

Menurut Bank Federal Jerman (Deutsche Bundesbank), setelah mencapai angka tertinggi, angka produktivitas di Jerman terus menurun meskipun angkanya masih lebih tinggi dibandingkan negara-negara besar lainnya di Eropa.

Pada November 2023, angka produktivitas Jerman dilaporkan kembali turun menjadi 95,80 poin dari sebelumnya, 96,79 poin di bulan Oktober 2023.

Para pendukung minggu kerja yang lebih pendek berharap dengan bekerja empat hari dalam seminggu akan membuat pekerja lebih bahagia dan produktif.

Beberapa dari mereka sudah mencoba sistem empat hari kerja. Menurut mereka, empat hari kerja dalam seminggu akan meningkatkan kesejahteraan dan motivasi pekerja.

Survei Forsa menemukan bahwa 71 persen orang yang bekerja di negara tersebut ingin mempunyai pilihan untuk bekerja hanya empat hari dalam seminggu.

Selain itu, lebih dari tiga perempat pekerja di Jerman yang disurvei mengatakan mereka mendukung pemerintah untuk mengeksplorasi potensi penerapan empat hari kerja.

Dari kalangan pengusaha, dua dari tiga perusahaan mendukung kebijakan empat hari kerja dalam seminggu.

Uji coba di beberapa negara

Dilansir dari Economic Times, kebijakan empat hari kerja pernah diuji coba di beberapa negara, seperti Amerika Serikat (AS), Kanada, Belgia, Jepang, Inggris, dan Portugal.

Belgia menjadi negara Eropa pertama yang menjadikan empat hari kerja dalam seminggu sebagai pilihan pekerja pada 2022.

Walaupun demikian, total jam kerja mingguan harus tetap sama seperti ketika lima hari kerja.

Jepang juga sudah mendorong perusahaan-perusahaan untuk menawarkan minggu kerja yang lebih pendek dengan harapan orang-orang akan menggunakan waktu tersebut lebih efisien.

Kebijakan tersebut diharapkan dapat mendorong masyarakat Jepang untuk menghabiskan uang dan memiliki anak, yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan populasi yang menua.

Menurut organisasi 4 Day Week Global, percobaan di AS dan Kanada menunjukkan adanya kemungkinan peningkatan produktivitas kerja.

Para pekerja yang ikut dalam uji coba melaporkan adanya peningkatan kesehatan fisik dan mental yang diikuti dengan tingkat kelelahan yang menurun.

Setelah uji coba tersebut, tidak ada satupun perusahaan yang berpartisipasi dalam uji coba berniat untuk kembali menerapkan lima hari seminggu.

Selain itu, uji coba empat hari kerja di Inggris juga melaporkan hal yang serupa dengan di AS dan Kanada.

Sebanyak 61 perusahaan di Inggris yang berpartisipasi dalam uji coba tersebut menunjukkan ada peningkatan produktivitas kerja dan penurunan jumlah hari sakit sebesar 65 persen.

Di Portugal, uji coba empat hari kerja menurunkan tingkat kecemasan dan masalah tidur sebesar 20 persen.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/06/093000565/jerman-mulai-uji-coba-4-hari-kerja-agar-pegawai-lebih-produktif

Terkini Lainnya

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Tren
Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Tren
5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

Tren
Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke