Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER TREN] Ikan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Diabetes | Jokowi Dinilai Merusak Moral Politik karena Klaim Presiden Boleh Kampanye

Penderita diabetes tak hanya harus menghindari makanan manis, namun juga jenis ikan tertentu yang bisa membahayakan organ jantung.

Selain itu, yang menjadi populer kanal Tren lainnya adalah soal klaim Presiden Joko Widodo yang menyatakan bahwa pemimpin negara dan menteri boleh berkampanye. Pengamat mengatakan, klaim ini seperti merusak moral politik.

Berikut selengkapnya:

1. Ikan yang sebaiknya dihindari penderita diabetes

Selain menghindari makanan terlalu manis, penderita diabetes hendaknya menghindari konsumsi jenis ikan tertentu.

Kebanyakan orang menganggap diabetes sebagai masalah gula darah, padahal sebenarnya lebih berbahaya dari itu.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), resistensi insulin yang menjadi ciri khas penyakit ini dapat menimbulkan gangguan pada jantung.

Penderita diabetes tipe 2 bahkan dua kali lebih mungkin terkena penyakit jantung atau stroke dibandingkan orang tanpa diabetes. Itulah mengapa penting bagi penderita mengatur pola makan yang bermanfaat untuk sistem kardiovaskular, termasuk menghindari beberapa jenis ikan tertentu.

5 Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Diabetes, Apa Saja?

Hal ini memantik sorotan dari banyak pihak.

Direktur Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Feri Amsari mengatakan, secara aturan memang presiden dan menteri diperbolehkan memihak.

Tapi, problem yang terjadi dari hal itu adalah sikap tersebut berpotensi merusak etika dan moral.

Klaim Presiden dan Menteri Boleh Kampanye, Jokowi Dinilai Merusak Moral Politik

3. Kelompok yang sebaiknya membatasi makan rambutan

Beberapa kelompok orang sebaiknya membatasi makan rambutan, meski buah ini kaya akan nutrisi berupa serat, mineral, dan beragam vitamin.

Menurut ahli, beberapa orang sebaiknya membatasi konsumsi rambutan, karena bila dikonsumsi berlebihan buah ini bisa memperparah kondisi kesehatan yang sudah ada.

Salah satu kelompok orang yang sebaiknya membatasi konsumsi rambutan adalah penderita alergi.

Meski jarang terjadi, rambutan ternyata dapat menimbulkan alergi pada orang yang tubuhnya sensitif.

7 Kelompok Orang yang Sebaiknya Membatasi Makan Rambutan

4. Wilayah yang berpotensi hujan 25-26 Januari 2024

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat, petir, dan angin kencang dapat terjadi pada Kamis (25/1/2024) dan Jumat (26/1/2024).

Cuaca ekstrem ini akibat dari Siklon Tropis Anggrek yang terpantau di Samudera Hindia barat daya Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 35 knots, tekanan 994 hPa, dan pergerakan ke arah selatan-barat daya menjauhi wilayah Indonesia.

Berikut ini daftar wilayahnya:

Prakiraan BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 25-26 Januari

5. Kata media asing soal netralitas Jokowi dalam Pilpres 2024

Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal presiden dan menteri bisa kampanye dan memihak di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendapatkan sorotan dari media asing.

Jokowi menyampaikan hal tersebut saat memberikan keterangan pers di Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2024).

Salah satu media asing yang memberitakan soal sikap netralitas Jokowi adalah Asia News Network (ANN).

Media asal Singapura itu menyebut Jokowi dan anggota kabinetnya bertindak bertentangan dengan netralitas dalam Pemilu 2024. Ini karena mereka secara terbuka menunjukkan dukungan ke paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Media Asing Soroti Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Dukungan Presiden Bisa Jadi Pedang Bermata Dua

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/26/053500065/-populer-tren-ikan-yang-sebaiknya-dihindari-penderita-diabetes-jokowi

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke