KOMPAS.com - Mengonsumsi makanan tertentu, termasuk buah dan sayuran, dapat meringankan atau justru memperburuk gejala usus bocor.
Sindrom usus bocor atau disebut juga leaky gut syndrome adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh peningkatan permeabilitas usus.
Kondisi ini menciptakan celah pada lapisan dinding usus, sehingga memungkinkan partikel makanan, bakteri, atau produk limbah meresap langsung ke aliran darah.
Dilansir dari laman Healthline, peningkatan permeabilitas usus menggambarkan betapa mudahnya zat dapat melewati dinding usus.
Dinding usus sendiri terdiri dari sel-sel epitel. Kelonggaran kecil antara sel-sel ini memungkinkan air, ion, dan nutrisi lainnya mengalir dari usus ke aliran darah.
Padahal, normalnya, partikel makanan yang tidak tercerna dan zat-zat lain tidak dapat melewati celah tersebut.
Gejala sindrom usus bocor
Para ahli menyatakan, usus bocor memicu peradangan dan merangsang reaksi kekebalan tubuh.
Mereka percaya, usus bocor menyebabkan berbagai kondisi, termasuk penyakit autoimun, migrain, autisme, kepekaan terhadap makanan, kabut otak, dan kelelahan kronis.
Penyebab pasti usus bocor masih misteri, tetapi penggunaan alkohol dan NSAID yang berlebihan, seperti aspirin dan ibuprofen dapat menjadi faktor pemicu.
Dikutip dari laman Cleveland Clinic, tidak ada gejala yang berhubungan langsung dengan peningkatan permeabilitas usus.
Kendati demikian, permeabilitas usus biasanya terjadi akibat cedera pada lapisan usus, dengan beberapa gejala seperti:
Namun, hanya ada sedikit bukti yang menemukan bahwa sindrom usus bocor itu ada. Imbasnya, dokter umum pun tidak dapat mengenalinya sebagai diagnosis medis.
Orang dengan gangguan gastrointestinal termasuk gejala sindrom usus bocor atau leaky gut perlu menghindari makanan yang sulit dicerna.
Dilansir dari Medical News Today, para ahli menyebutkan makanan ini sebagai FODMAP, kependekan dari fermentable oligosakarida, disakarida, monosakarida, serta poliol.
FODMAP adalah sekumpulan karbohidrat rantai pendek yang kurang baik diserap, dipecah, atau difermentasi oleh bakteri di usus halus.
Beberapa contoh kandungan makanan ini, meliputi fruktosa, laktosa, fruktan, galaktan, dan poliol.
Kandungan tersebut juga terdapat pada beberapa makanan sehat, seperti sayuran dan buah-buahan.
Menerapkan pola makan rendah FODMAP dapat mengurangi produksi gas, yang pada akhirnya membantu meringankan ketidaknyamanan akibat sindrom usus bocor.
Berikut sayuran yang sebaiknya dihindari jika mengidap gejala usus bocor:
Sementara itu, buah-buahan yang perlu dihindari, antara lain:
Sejumlah makanan lain yang perlu dibatasi, termasuk pemanis alami dan buatan seperti fruktosa dan madu, biji-bijian seperti gandum dan tepung, serta minuman seperti soda, jus buah, dan bir.
https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/16/210000165/sederet-sayuran-dan-buah-yang-perlu-dihindari-jika-punya-gejala-usus-bocor