Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Serangan Jantung Bisa Terjadi Saat Tidur, Apa Penyebab dan Gejalanya?

KOMPAS.com - Serangan jantung atau heart attack adalah masalah sirkulasi pada jantung yang disebabkan oleh tersumbatnya arteri.

Dilansir dari laman RS Mitra Keluarga, kondisi tersebut dapat menyebabkan terganggunya aliran darah ke bagian otot jantung.

Orang biasanya terkena serangan jantung ketika beraktivitas, terutama pada kegiatan dengan intensitas tinggi, seperti olahraga dan kelelahan beraktivitas. Namun, serangan jantung juga bisa terjadi saat tidur.

Penyebab serangan jantung saat tidur

Dilansir dari The Healthsite, Kepala Kardiologi Rumah Sakit Manipal, Gurugram, India, Monik Mehta mengatakan, penyebab serangan jantung saat tidur salah satunya dipengaruhi melambatnya metabolisme dan detak jantung pasien.

Penurunan laju metabolisme dan tekanan darah tersebut bisa memicu berkurangnya aliran darah ke alam yang menyebabkan serangan jantung.

Mehta menyampaikan, kurangnya durasi tidur dan hanya beristirahat selama 4-5 jam setiap malam juga dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, stroke, dan serangan jantung.

Hal lain yang menyebabkan serangan jantung terjadi ketika tidur adalah gangguan tidur obstructive sleep apnea (OSA).

Kondisi tersebut ditandai dengan berhentinya napas beberapa kali saat tidur. Hal itu bisa membuat penderita tersedak dan terbangun tiba-tiba ketika istirahat di malam hari. 

Faktor lain yang memicu serangan jantung saat tidur adalah insomnia atau gangguan yang membuat orang tidak dapat atau kesulitan tidur.

Selanjutnya, faktor gaya hidup tidak sehat, seperti diabetes, obesitas, tingginya kadar kolesterol, mengonsumsi makanan berlemak tinggi, dan merokok secara berlebihan turut meningkatkan risiko serangan jantung.

Gejala serangan jantung saat tidur

Serangan jantung memang dapat terjadi ketika tidur. Namun, penyakit ini bisa muncul kapan saja.

Ada beberapa gejala yang mengisyaratkan orang terkena serangan jantung, yakni:

Waspada, serangan jantung saat tidur tak selalu disadari

Terpisah, ahli saraf dari University of Tennessee Medical Center di Knoxville, AS, Jeffrey H. Johnson, MD menjelaskan bahwa serangan jantung paling sering disebabkan oleh pecahnya plak di pembuluh darah jantung.

Serangan jantung, lanjut Johnson, dapat terjadi secara spontan, baik malam atau siang hari.

Ia menyampaikan, orang yang terkena serangan jantung kemungkinan terbangun dari tidurnya tapi juga tidak.

"Ada silent heart attack yang digambarkan sebagai serangan jantung senyap karena pasien mungkin tidak merasakan atau merasakan ketidaknyamanan pada dada," jelas Johnson dikutip dari Livestrong.

"Kadang-kadang tetapi tidak selalu serangan jantung diam saat tidur dapat bermanifestasi sebagai kematian jantung mendadak," sambungnya.

Cara mencegah serangan jantung saat tidur

Karena serangan jantung dapat terjadi ketika orang tidur atau beraktivitas, jantung perlu dijaga kesehatannya agar tidak terkena penyakit ini.

Lantas, bagaimana cara mencegah serangan jantung? Berikut penjelasannya sebagaimana dilansir dari Kemenkes:

  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, seperti tekanan darah, dan gula darah
  • Menghindari rokok
  • Berolahraga secara teratur
  • Kelola stres
  • Diet seimbang
  • Istirahat cukup.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/08/210100165/serangan-jantung-bisa-terjadi-saat-tidur-apa-penyebab-dan-gejalanya

Terkini Lainnya

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke