KOMPAS.com - Viking adalah salah satu bangsa penjelajah yang dikenal akan keberanian dan keganasannya.
Para pejuang pagan Denmark, Norwegia, dan Swedia ini memiliki petualangan yang sangat memengaruhi sejarah Eropa.
Dikutip dari laman Britannica, Viking merupakan anggota pelaut pejuang Skandinavia yang menyerbu dan menjajah wilayah luas Eropa dari abad ke-9 hingga ke-11.
Bangsa Viking terdiri dari kepala suku dan kepala klan pemilik tanah, anggota pengikut, orang bebas, dan anggota klan muda yang mencari petualangan dan barang rampasan di luar negeri.
Selama periode Viking, negara-negara Skandinavia tampaknya memiliki surplus tenaga kerja yang tidak ada habisnya.
Mereka juga memiliki pemimpin yang mampu dan dapat mengorganisir kelompok pejuang menjadi kelompok dan pasukan penakluk.
Komposisi etnis yang tepat dari pasukan Viking tidak diketahui dalam kasus-kasus tertentu, namun ekspansi Viking di wilayah Baltik dan di Rusia dapat dikaitkan dengan orang Swedia.
Dalam waktu kurang dari 300 tahun, bangsa Viking telah menyerbu dan menjelajahi daratan di setidaknya empat benua.
Mereka menyebar dari Skandinavia ke segala arah, untuk menyerang dan berdagang dengan peradaban di seluruh Eropa dan sekitarnya.
Dilansir dari laman Live Science, pada dasarnya motivasi terbesar bangsa Viking adalah kekuasaan dan kekayaan.
Ekspedisi paling awal ke arah barat membawa mereka ke Skotlandia utara, dan dengan cepat mengambil alih penduduk asli dan mendirikan pemukiman Viking.
Dari sana, pelayaran singkat berlanjut ke Kepulauan Hebrides dan Faroe yang akhirnya memungkinkan bangsa Viking untuk berpindah pulau hingga ke Islandia pada 870M.
Pelayaran bangsa Viking yang paling mengesankan terjadi sekitar tahun 1000M, mereka melakukan pelayaran pertama melintasi Atlantik ke barat daya Greenland.
Kemudian mencapai L'Anse aux Meadows di Newfoundland, Kanada, berjarak 3.900 kilometer dari tempat asalnya di Norwegia, dan menjadi tempat terjauh yang dijelajah.
Ini menjadi bukti keterampilan luar biasa bangsa Viking sebagai pelaut dan navigator. Namun bukti lain menunjukkan mereka tidak tinggal lama di pemukimannya di Amerika Utara.
Selain itu, ekspansinya ke arah timur memiliki karakter yang sangat berbeda. Prajurit Viking bisan sampai ke Konstantinopel di Kekaisaran Bizantium pada tahun 900-an dan Baghdad sekitar tahun 1000M.
Di sini, bangsa Viking fokus pada perdagangan dibandingkan penyerangan, lalu mereka menetap di populasi lokal dan menjadi sangat kuat.
Faktanya, bangsa Viking mungkin pergi lebih jauh ke timur daripada yang dapat dibuktikan secara meyakinkan oleh para arkeolog.
Era Viking berakhir secara bertahap sekitar pertengahan abad ke-11, seiring dengan perkembangan politik dari kontak dengan budaya lain dan penyebaran agama Kristen.
Namun selama masa kejayaannya selama 300 tahun, bangsa Viking benar-benar berhasil menorehkan prestasi di dunia.
Dalam hal jarak, pemukiman di Newfoundland mungkin merupakan pemukiman terjauh yang mereka jangkau.
Tetapi secara budaya, Baghdad merupakan perjalanan yang lebih besar menuju hal yang tidak diketahui oleh bangsa Viking.
https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/03/133000365/dikenal-sebagai-bangsa-penjelajah-seberapa-jauh-viking-pernah-berlayar