Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal 5 Jenis Gurun di Dunia, Ada yang Tertutup Lapisan Es

KOMPAS.com - Gurun merupakan lanskap atau wilayah yang menerima curah hujan sangat sedikit, yakni tidak lebih dari 25 sentimeter per tahun.

Banyak yang menganggap bahwa gurun bersifat panas, kering, dan kosong. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya benar.

Dilansir dari laman Geology.com, meskipun beberapa gurun sangat panas, gurun lainnya memiliki musim dingin yang sangat dingin atau bahkan suasananya dingin sepanjang tahun.

Ketika kebanyakan orang memikirkan gurun, mereka membayangkan pemandangan yang tertutup pasir dan bukit pasir.

Selain itu, tidak semua gurun tertutup pasir. Banyak lanskap gurun yang permukaannya berbatu.

Tumbuhan dan hewan yang hidup di gurun harus beradaptasi dengan lingkungan. Tanaman harus sangat toleran terhadap sinar matahari yang terik.

Termasuk juga periode tanpa curah hujan yang lama, dan memiliki kemampuan untuk mencegah hilangnya kelembapan pada kondisi kisaran suhu yang parah, angin kering, dan kelembapan rendah.

Di sisi lain, hewan juga harus mampu menoleransi suhu ekstrem, rentang suhu, dan memiliki kemampuan bertahan hidup dengan sedikit air.

Banyak hewan yang beradaptasi dengan kondisi gurun, hidup di bawah tanah dan aktif di malam hari.

Jenis-jenis gurun

Dikutip dari laman National Geographic, gurun di dunia dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebab kekeringannya, yaitu:

Gurun subtropis disebabkan oleh pola sirkulasi massa udara. Udara panas dan lembap naik ke atmosfer dekat Khatulistiwa, kemudian mendingin dan menurunkan kelembapannya sebagai hujan tropis lebat.

Massa udara yang lebih dingin dan kering bergerak menjauhi Khatulistiwa. Saat mendekati daerah tropis, udara turun dan kembali menghangat.

Udara yang turun menghalangi pembentukan awan, sehingga sangat sedikit hujan yang turun ke daratan di bawahnya. Contoh jenis ini adalah Gurun Sahara, Kalahari, dan Tanami.

Arus laut yang dingin berkontribusi pada pembentukan gurun pesisir. Udara yang bertiup ke arah pantai menjadi dingin karena kontak dengan air dingin, menghasilkan lapisan kabut.

Kabut tebal ini melayang ke daratan. Meskipun kelembapannya tinggi, ia menyebabkan perubahan atmosfer yang biasanya menyebabkan curah hujan, tidak terjadi

Gurun pesisir mungkin hampir tidak mengalami hujan sama sekali, namun lembap karena kabut. Contoh gurun jenis ini adalah Gurun Atacama, di pantai Pasifik Chile.

Ketika udara yang mengandung uap air menghantam pegunungan, udara tersebut terpaksa naik, mendingin, dan membentuk awan yang menjatuhkan uap air ke lereng yang menghadap angin.

Saat udara bergerak melewati puncak gunung dan mulai menuruni lereng, hanya ada sedikit kelembapan yang tersisa. Udara yang turun menjadi hangat sehingga menyulitkan terbentuknya awan.

Death Valley, di negara bagian California dan Nevada, AS, adalah contoh gurun bayangan hujan.

Gurun pedalaman, yang terdapat di jantung benua, lahir karena tidak ada angin yang membawa kelembapan untuk mencapainya.

Pada saat massa udara dari daerah pesisir mencapai pedalaman, mereka telah kehilangan seluruh kelembapannya.

Gurun Gobi yang ada di China dan Mongolia adalah contoh jenis gurun pedalaman.

Gurun kutub mengandung banyak air, namun sebagian besarnya terkurung dalam gletser dan lapisan es sepanjang tahun.

Jadi, meski terdapat jutaan liter air, sebenarnya hanya ada sedikit air yang tersedia bagi tumbuhan dan hewan.

Gurun terluas di dunia juga merupakan yang terdingin. Hampir seluruh benua Antartika merupakan gurun kutub yang hanya mengalami sedikit curah hujan.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/13/083000065/mengenal-5-jenis-gurun-di-dunia-ada-yang-tertutup-lapisan-es

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke