Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gejala Cacar Monyet dan Kapan Seseorang Harus Menjalani Pemeriksaan?

Diberitakan Kompas.com, Rabu (8/11/2023), DKI Jakarta menjadi wilayah dengan kasus cacar monyet terbanyak dibandingkan wilayah lain, yaitu 29 kasus.

Untuk mencegah penyebaran cacar monyet, masyarakat perlu memahami gejala cacar monyet dan kapan perlu menjalani tes atau pemeriksaan. 

Gejala cacar monyet

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, ada sejumlah kelompok yang perlu menjalani pemeriksaan karena rawan positif cacar monyet.

"Mereka yang punya gejala klinis seperti demam dan ada lenting (bentol) di tubuh," ujar dia kepada Kompas.com, Kamis (9/11/2023).

Berikut ini beberapa gejala penyakit cacar monyet yang perlu diketahui:

  • Demam lebih dari 38 derajat celsius.
  • Muncul ruam atau bentol di kulit.
  • Pembesaran kelenjar getah bening.
  • Nyeri otot.
  • Kesulitan menelan.
  • Diare.
  • Radang genital.

Tak hanya itu, Nadia menambahkan, orang yang melakukan kontak dekat atau pernah berhubungan dengan pasien yang positif cacar monyet juga perlu melakukan tes.

"Kalau ada gejala (perlu tes)," lanjut dia.

Seseorang yang melakukan kontak dengan pasien cacar monyet juga perlu menjalani karantina selama satu minggu untuk memastikan dia mengalami gejala penyakit tersebut atau tidak.

Selain itu, orang yang rawan terkena virus cacar monyet yaitu kelompok lelaki seks dengan lelaki (LSL), orang yang berganti pasangan seksual, pekerja seks komersial, ataupun tenaga kesehatan yang abai dengan perlindungan dirinya saat memeriksa pasien.

Tes PCR dilakukan dengan mengambil cairan di lenting (bentol) itu lalu diperiksa dengan PCR. 

Cara melakukannya, petugas kesehatan akan mengambil sampel cairan dari bentol atau luka di tubuh ataupun rongga mulut orang tersebut.

Alat untuk mengambil sampel mirip dengan saat tes PCR Covid-19, yaitu seperti cotton bud dengan tungkai panjang.

Petugas akan memutar alat itu selama kurang lebih 15 detik untuk mendapatkan sampel cairan yang cukup. Selanjutnya, cairan tadi diperiksa di laboratorium.

Menurut Nadia, orang yang diduga terkena cacar monyet maupun orang yang bergejala dapat menjalani pemeriksaan di fasilitas kesehatan terdekat di provinsinya.

"Pasien datang ke faskes nanti spesimennya diambil," tambahnya.

Orang yang positif menderita cacar monyet, kata dia, dianjurkan melakukan isolasi atau karantina di fasilitas kesehatan.

Untuk mencegah penularan cacar monyet, Nadia menyebut pihaknya terus melakukan upaya pemberian vaksin kepada kelompok yang berisiko terkena cacar monyet.

Menurutnya, pihaknya fokus melakukan vaksinasi di wilayah DKI Jakarta dan menguatkan pemeriksaan virus kepada orang yang kontak dengan pasien cacar monyet.

"Ada Surat Edaran ke provinsi untuk meningkatkan kewaspadaan faskes dan nakes tentang potensi peningkatan kasus mpox, edukasi ke masyatakat bergejala untuk isolasi, dan imbauan vaksinasi," imbuh dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/10/100000265/gejala-cacar-monyet-dan-kapan-seseorang-harus-menjalani-pemeriksaan-

Terkini Lainnya

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke