Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rutin Olahraga tapi Tak Diimbangi Pola Makan Sehat, Apa Bahayanya?

Kedua kebiasaan itu juga dapat menurunkan berat badan bagi mereka yang tengah melakukan program diet.

Dalam jangka panjang, olahraga dan makan makanan bernutrisi mampu mengontrol berat badan.

Namun, bagaimana jika kita hanya rutin berolahraga tanpa diimbangi dengan mengonsumsi makanan-makanan sehat?

Bahaya olahraga tanpa makan sehat

Olahraga merupakan cara terbaik untuk menjaga stamina dan kesehatan tubuh.

Namun, sebuah penelitian menunjukkan bahwa diet yang fokus pada olahraga tanpa konsumsi makanan sehat dan bernutrisi memiliki dampak buruk bagi kesehatan.

Dikutip dari CNN, peneliti menemukan bahwa mereka yang berolahraga secara teratur tetapi makan apa saja yang mereka inginkan memiliki risiko kematian yang lebih besar dibandingkan dengan orang yang berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat.

Hal ini disebabkan oleh komposisi lemak dalam tubuhnya.

Umumnya, mereka yang berolahraga tapi makan sembarangan memiliki badan "kurus tapi sebenarnya gemuk".

Istilah kontrakdiktif itu menunjukkan kondisi ketika seseorang terlihat langsing namun memiliki kadar lemak tubuh yang tinggi.

Kondisi ini mungkin terjadi pada mereka yang rutin berolahraga di gym. Mereka umumnya akan memiliki sedikit lemak subkutan, lemak yang berada tepat di bawah kulit, tetapi memiliki lebih banyak lemak visceral atau lemak perut.

Lapisan lemak visceral ini tidak terlalu terlihat karena membungkus organ-organ tubuh Anda.

Tingkatkan risiko stroke

Ahli fisiologi olahraga dan profesor kesehatan dan kinerja manusia di High Point University di North Carolina, Colin Carriker mengatakan, lemak visceral lebih berbahaya daripada lapisan luar lemak yang Anda lihat.

Penumpukan lemak visceral terjadi karena mengonsumsi makanan olahan yang tinggi gula, garam, dan karbohidrat.

Lapisan lemak visceral ini dapat menyebabkan risiko yang sama dengan mereka yang mengalami obesitas.

Sebagai contoh, penumpukan lemak visceral yang beredar di seluruh tubuh dapat menyebabkan arteri mengeras dan menyempit yang dikenal aterosklerosis.

Penyumbatan ini menghentikan aliran darah ke seluruh jaringan tubuh dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Porsi makan sehat

Diet atau menjaga berat badan tetap ideal bukan berarti membuat Anda tidak bisa mengonsumsi makanan yang disukai.

Ketahuilah bahwa menjaga berat badan tetap ideal adalah dengan membakar kalori sebesar yang Anda konsumsi.

Di sisi lain, diet juga bisa dilakukan dengan menjaga porsi makan. Anda bisa menerapkan porsi makan sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Berikut pedomannya:

1. Makanan Pokok

Makanan pokok terdiri dari nasi, kentang, ubi, dan sumber karbohidrat lainnya. Pastikan piring Anda terdiri dari nasi 150 gram.

2. Lauk pauk

Lauk pauk terdiri dari makanan yang mengandung protein, baik itu protein hewani atau nabati.

Berikut pilihannya:

  • Ikan kembung: 75 gram
  • Ayam tanpa kulit: 2 potong ukuran sedang atau sekitar 80 gram
  • Telur ayam: satu butir
  • Daging sapi: 2 potong ukuran sedang atau sekitar 70 gram.

3. Sayuran

Pilih sayuran sebanyak 150 gram atau 1 mangkuk sedang. Konsumsi sayur penting bagi tubuh karena memiliki kandungan serat yang tinggi.

4. Buah

Penuhi kebutuhan vitamin dan mineral dengan mengonsumsi 150 gram atau 2 potong buah berukuran sedang.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/29/073000965/rutin-olahraga-tapi-tak-diimbangi-pola-makan-sehat-apa-bahayanya-

Terkini Lainnya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke