Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Etnomatematika China

Tatkala membahas Etnomatematika China pada hakikatnya kita membahas tentang matematika dalam tradisi bahasa China yang berpengaruh sampai ke matematika Korea, Jepang dan Vietnam.

Buku-buku yang ditulis dalam aksara China sejak abad pertama sebelum Masehi sampai dengan abad XXI setelah Masehi membentuk landasan pengembangan dan perkembangan matematika Asia Timur.

Buku terpenting sepanjang sejarah Etnomatematika China adalah jiuzhang suanshu (Sembilan Bab Seni Matematika) yang meliputi aritmatika, aljabarika, serta algoritma geometrika yang dipresentasikan terkait problematika kehidupan bermasyarakat seperti administrasi sipil, survei lapangan, perpajakan terkait rasio grains, penetapan gaji pegawai negeri sesuai hirarki jabatan, mengukur lahan pertanian, sistem granari, kapasitas pergudangan, sistem irigasi, sistem moneter, akuntansi, dan lain sebagainya.

Kearifan matematika China juga mewariskan apa yang disebut sebagai -magic-square dengan sembilan angka tersusun sedemikian rupa sehingga jumlahnya niscaya senantiasa sama jika saling ditambahkan secara vertikal, horizontal maupun diagonal.

Piramida Pascal juga telah dikenal di China berabad-abad sebelum Blaise Pascal di Perancis memaklumatkan diagram piramidal angkamologisnya pada abad XVII.

Pasangan ayah-anak Tsu Chung Chih dan Tsu Keng Chih pada abad 5 sebelum Masehi sudah menetapkan nilai pi alias π adalah 3.1415926 dan 3.1415927 sebelum para matematikawan Eropa menyadarinya pada abad ke 17 setelah Masehi.

Pada hakikatnya secara psiko-linguistis aksara China merupakan aksara piktografis sangat kondusif mengekspresikan unsur-unsur angkamologis dengan semula menggunakan garis-garis.

Semisal satu garis melintang berarti satu, dua garis melintang bertumpuk berarti dua serta tiga garis melintang bertumpuk berarti tiga.

Abakus China memiliki daya-hitung setara mandraguna aritmatikal dengan kalkulator kebudayaan Barat.

Dengan penghitungan bertumpu pada sepuluh ribu, aritmatika China juga lebih potensial untuk mengungkap makna angka-angka besar.

Di masa kini perkembangan sains dan teknologi di China dan Taiwan berkembang pesat. Serta merta dengan sendirinya pendidikan matematika di China dan Taiwan juga seiring sejalan berkembang pesat demi mendukung pengembangan sains dan teknologi.

Tidak mengherankan bahwa anak-anak keluarga imigran dari China dan Taiwan ke Amerika Serikat cukup disegani dalam supremasi kedigdayaan matematika.

Sejarah matematika China dipadati nama-nama besar seperti Jing Fang, Liu Xin, Zhang Heng, Zhen Luan, Wang Xiaotong, Li Chunfeng, Cheng Dawai, Zhu Zaiyu, Qian Weichiang, Wang Yuan, sampai para penerima anugerah Medali Fields, semisal, sang Kaisar Matematika, Shing-Tung Yao dan sang prodigi Terence Tao yang tersohor sebagai “Mozart of mathematics”.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/23/193313465/etnomatematika-china

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke