Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Orang yang Berutang Justru Merasa Menjadi Korban Saat Ditagih? Ini Kata Psikolog

Unggahan tersebut dimuat oleh akun X, @tanyakanrl, pada Selasa (19/92023).

"Tanyarl terlepas dari kasusnya, kenapa orang yg punya utang ketika ditagih itu selalu merasa jadi korban ya? entah itu utang yg ditagih temen atau ditagih dc (selama dc melakukan penagihan sesuai sop)," tulis pengunggah.

Hingga Rabu (20/9/2023), unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 802.000 kali dan mendapatkan lebih dari 560 komentar warganet.

Beberapa warganet yang berkomentar dalam unggahan tersebut menceritakan pengalaman serupa.

"Mirip lah kayak gini.. nunggak pembayaran sampai 5 bulan lamanya.. setiap ditagih ada alasan.. ya alasan begini.. lalu merasa jadi korban.. Dia yang sewa, dia yang nunggak, dia juga yang begini.." kata akun @elescid.

"Sama sekali gada nyindir, eh malah ngerasa jadi korban, abis itu semua akun aku di unfoll, wa di block, hahahaha lawak banget emang tukang ngutang ni," tulis akun @claaajgr.

Penjelasan psikolog

Psikolog sekaligus dosen di Fakultas Psikologi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo mengatakan, sikap tersebut muncul karena mereka ada dalam kondisi terancam, sehingga mereka memunculkan perilaku agresif.

"Terancam kan artinya tidak nyaman, jadi mereka ada dalam kondisi tidak nyaman dan mereka berusaha untuk bagaimana supaya diri mereka menjadi nyaman," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (19/9/2023).

Selain itu, muncul rasa malu dan harga diri terusik. Meskipun berutang, tapi mereka merasa bahwa orang yang menagih utang menjadi satu ancaman yang harus mereka hadapi.

"Perasaan malu saat ditagih menurunkan harga diri mereka, sehingga mereka bersikap melindungi dirinya dengan cara seolah menjadi korban dari perilaku yang dimunculkan penagih utangnya," ucap Ratna.

Mempunyai victim mentality

Sementara itu, psikolog sekaligus dosen Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata Semarang Christine Wibhowo mengatakan, bila seseorang menyalahkan utang dan seakan-akan utang itu yang menjadi penyebab kondisi yang ia alami saat ini, maka sebenarnya ia sedang melakukan playing victim.

Playing victim adalah kondisi ketika seseorang seolah-olah menjadi korban, berlagak korban, atau berpura-pura teraniaya untuk berbagai alasan.

"Misal, ia menyalahkan orangtuanya meninggal akibat terlilit utang, menurut saya, orang itu justru sedang menikmati dirinya yang sedang menjadi korban atau playing victim. Bisa juga dia punya victim mentality," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (19/9/2023).

Victim mentality adalah kepribadian di mana seseorang cenderung untuk menganggap diri mereka sebagai korban dari tindakan orang lain.

Salain itu, mereka juga akan berperilaku seolah-olah hal tersebut terjadi dalam menghadapi bukti yang bertentangan dari keadaan tersebut.

Menurut Christine, seseorang dengan karakter seperti itu adalah orang yang tidak bertanggung jawab.

"Harusnya kan kalau utang ya membayar, tapi dia tidak mau bertanggung jawab dan pura-pura menjadi korban. Dan ini mungkin sudah ada banyak kasus seperti ini di luar sana," kata dia.

Christine mengatakan, seseorang yang playing victim akan terus mencari alasan apa pun, dalam hal ini mereka akan beralasan masalah ekonomi, sehingga mereka tidak memiliki uang dan sebagainya.

"Jadi supaya tidak terjadi playing victim lagi, ke depannya orang bila mau melakukan sesuatu harus berfikir panjang. 'Saya butuh utang sekarang', tidak apa-apa karena setiap orang pasti pernah berutang. Namun setelah ia mendapatkan pinjaman segera cari solusi ke depannya untuk membayar utang tersebut," jelas dia.

"Jadi agar seseorang tidak selalu merasa menjadi korban, seseorang harus bertanggung jawab, fokus pada kelebihan yang dimiliki, dan mencintai diri sendiri. Karena jika sudah mencintai diri sendiri, kita akan bisa fokus dan berfikir ke depan," pungkasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/20/100000665/mengapa-orang-yang-berutang-justru-merasa-menjadi-korban-saat-ditagih-ini

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke