Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Masturbasi Bisa Menghilangkan Stres? Ini Kata Dokter

Seseorang melakukan masturbasi untuk memberikan rangsangan atau dorongan seksual pada diri sendiri untuk mencapai klimaks atau orgasme.

Beberapa orang melakukan masturbasi dengan berbagai alasan, seperti untuk menghilangkan ketegangan atau memberikan kepuasaan pada diri sendiri.

Salah satu akun warganet di media sosial X ini mengatakan bahwa masturbasi juga dapat digunakan untuk menghilangkan stres.

"Padahal masturbation bisa menghilangkan stress," tulis pengunggah pada Senin (21/8/2023).

Lantas, benarkah masturbasi dapat menghilangkan stres? 

Penjelasan dokter

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Obgyn) sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Uhamka, Wawang Sukarya mengatakan bahwa masturbasi biasanya dilakukan untuk mencapai kepuasan seksual.

Saat seseorang mendapatkan kepuasan melalui rangsangan pada tubuh, hal ini bisa membantu menurunkan tingkat stres.

"Masturbasi itu dilakukan untuk mencapai kepuasan seksual, tanpa memasukkan penis ke vagina, tapi dibantu dengan fantasi dan alat lain (misal tangan, alat kelamin buatan, dan lainnya)," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (22/8/2023).

"Setelah puas, bisa saja menghilangkan stres," tambahnya.

Mengenai adakah dampak negatifnya, Wawang mengungkapkan bahwa fantasi dari masturbasi itulah yang akan mengganggu, apalagi jika dilakukan terlalu sering.

Bahaya masturbasi

Namun, menurut Wawang, belum ada batasan berapa kali masturbasi per hari yang bisa dikatakan mengganggu kesehatan.

Merujuk mekanisme orgasmus pada laki-laki, sekali ejakulasi akan mengeluarkan sperma 2-5 cc dan perlu waktu untuk recovery.

Sementara itu, perempuan justru bisa lebih sering mengalami masturbasi.

Lebih lanjut, Wawang juga mengungkapkan beberapa bahaya dari kebiasaan masturbasi.

"Bagi perempuan, masturbasi apabila tidak terlalu sering tidak akan berbahaya. Hanya saja kalau pakai tangan atau alat yang tidak bersih, bisa saja infeksi genitalia," ungkap dia.

Apabila terjadi infeksi dan tidak ditangani dengan baik, maka infeksi dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, termasuk indung telur.

Dilansir dari Kompas.com (7/6/2023), masturbasi disebut sebagai perilaku seksual kompulsif dan terkadang dikelompokkan dengan gangguan hiperseksualitas atau perilaku seksual di luar kendali (OCSB).

Apabila seseorang terlalu sering masturbasi, maka kemungkinan dapat berdampak pada:

  • Tekanan emosional dan psikologis
  • Kulit yang teriritasi pada atau di sekitar alat kelamin
  • Masalah saat melakukan hubungan seks dengan pasangan
  • Mengganggu aktivitas sehari-hari
  • Penurunan sensitivitas seksual, jika masturbasi dilakukan secara agresif.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/22/160000265/benarkah-masturbasi-bisa-menghilangkan-stres-ini-kata-dokter

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke