Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

KOMPAS.com – Hari ini 78 tahun lalu atau tepatnya pada 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.

Sejumlah peristiwa mewarnai detik-detik proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, seperti diculiknya Sukarno dan Hatta oleh sejumlah pemuda ke Rengasdengklok. 

Berikut ini rangkaian peristiwa sebelum lahirnya proklamasi kemerdekaan Indonesia. 

Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom

Peristiwa jatuhnya bom atom di Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada 9 Agustus 1945 memaksa Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya.

Dikutip dari Kompas.com (17/8/2020), Jepang yang menyerah pada 15 Agustus 1945 tersebut menandai berakhirnya Perang Dunia II.

Sebelumnya, Indonesia telah mempersiapkan kemerdekaan dengan dibentuknya Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Namun, menyerahnya Jepang kepada Sekutu membuat sekelompok golongan muda ingin Indonesia segera merdeka tanpa menunggu keputusan Jepang.

Hal itu menimbulkan perbedaan antara golongan Indonesia yang di lain sisi tidak ingin ada pertumpahan darah mengingat pasukan Jepang di Indonesia masih banyak.

Soekarno dan Hatta diculik ke Rengasdengklok

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (15/8/2023), golongan muda memutuskan untuk menculik Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok, Jawa Barat pada 16 Agustus 1945.

Dalam penculikan itu, Bung Karno didesak oleh para pemuda untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Pilihan membawa Soekarno-Hatta ke luar Jakarta adalah untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang.

Sehingga, disepakati bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada 17 Agustus 1945. Setelah itu, Soekarno-Hatta dibawa kembali ke Jakarta.


Perumusan teks proklamasi

Setibanya di Jakarta pada pukul 02.00 WIB, mereka singgah di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda yang merupakan Kepala Penghubung Angkatan Laut dan Angkatan Darat tentara Kekaisaran Jepang.

Dikutip dari Kompas.com (10/8/2023), di rumah Laksamana Maeda itulah, teks proklamasi dirumuskan.

Sebelumnya, Bung Karno menuliskan kalimat pembuka pada secarik kertas yang berbunyi:

“Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.”

Kalimat itu diambil dari rancangan pembukaan Undang-Undang Dasar yang dihasilkan pada 22 Juni 1945 oleh Panitia Kecil terdiri dari sembilan dan dibentuk oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Bung Hatta kemudian menambahkan kalimat kedua pada teks proklamasi itu. Menurutnya, kalimat pertama hanya berusaha menyatakan kemauan bangsa untuk menentukan nasib sendiri.

Oleh karena itu, harus ada pelengkapnya yang menegaskan bagaimana cara menyelenggarakan revolusi nasional.

Dengan dasar gagasan ini, Hatta pun menuliskan:

“Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.”

Setelah teks proklamasi disusun, pertemuan diakhiri dengan pengumuman dari Bung Karno bahwa proklamasi akan dibacakan pada pukul 10.00 WIB.

Awalnya, pembacaan teks proklamasi kemerdekaan akan dilakukan di Lapangan Ikada.

Namun, pasukan Jepang yang terus berpatroli di sekitar lapangan tersebut menimbulkan kekhawatiran terjadi bentrokan.

Akhirnya, pembacaaan teks proklamasi kemudian dipindah ke halaman rumah Bung Karno, di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta.

Rakyat yang mengetahui akan dilaksanakan proklamasi kemerdekaan telah berkumpul, teks proklamasi yang diketik Sajuti Melik sudah jadi, dan bendera yang dijahit oleh Fatmawati juga sudah disiapkan.

Pada pukul 10.00 WIB, Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Berikut isi teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia:

"Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Djakarta, hari 17 boelan 8 tahun 05. Atas Nama bangsa Indonesia. Soekarno-Hatta.”

(Sumber: Kompas.com/Nur Fitriatus Shalihah, Albertus Adit | Editor: Inggried Dwi Wedhaswary, Albertus Adit)

 

https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/17/071500565/hari-ini-dalam-sejarah--detik-detik-proklamasi-kemerdekaan-indonesia

Terkini Lainnya

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Tren
4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

Tren
Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Tren
Ada 'Andil' AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Ada "Andil" AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Tren
Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Tren
Geliat Bursa Pilkada Jateng 2024, Sudah Ada Tiga Nama yang Berpeluang Maju

Geliat Bursa Pilkada Jateng 2024, Sudah Ada Tiga Nama yang Berpeluang Maju

Tren
Daftar Harga Sapi dan Kambing untuk Idul Adha 2024

Daftar Harga Sapi dan Kambing untuk Idul Adha 2024

Tren
Bobby Nasution, 2020 Daftar PDI-P, 2024 Pindah ke Gerindra

Bobby Nasution, 2020 Daftar PDI-P, 2024 Pindah ke Gerindra

Tren
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk Jalur Busway, Bisa Didenda Rp 50 Juta

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk Jalur Busway, Bisa Didenda Rp 50 Juta

Tren
Mirip di Taiwan, Sidang Paripurna Indonesia Juga Pernah Ricuh hingga Terjadi Insiden Palu Hilang

Mirip di Taiwan, Sidang Paripurna Indonesia Juga Pernah Ricuh hingga Terjadi Insiden Palu Hilang

Tren
5 Temuan TNI AL soal Kasus Kematian Lettu Eko Damara

5 Temuan TNI AL soal Kasus Kematian Lettu Eko Damara

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke