KOMPAS.com - Ekosistem adalah area geografis di mana tumbuhan, hewan, cuaca, dan lanskap wilayah, bekerja bersama-sama membentuk lingkungan kehidupan.
Ekosistem mengandung bagian biotik atau hidup, meliputi tumbuhan, hewan, dan organisme lainnya, dan Faktor abiotik atau bagian tak hidup yang meliputi batu, suhu, dan kelembaban.
Setiap faktor dalam ekosistem saling bergantung satu sama lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Fungsi ekosistem mencerminkan aktivitas kehidupan kolektif tumbuhan, hewan, dan mikroba serta efek yang ditimbulkan oleh aktivitas-aktivitas ini terhadap kondisi fisik dan kimia lingkungan mereka.
Ekosistem, khususnya yang alami, terdiri dari dua tipe dasar yakni ekosistem terestrial dan akuatik.
Lantas, apa yang dimaksud dengan ekosistem terestrial?
Pengertian ekosistem terestrial
Secara sederhana, ekosistem terestrial adalah ekosistem darat di mana populasi spesies berbasis lahan mencakup interaksi biotik dan abiotik di area tertentu.
Dilansir dari laman National Geographic, ekosistem terestrial adalah komunitas organisme darat dan interaksi komponen biotik dan abiotik di area tertentu, yang umumnya ditemukan di benua dan pulau.
Jenis ekosistem darat yang terdapat di suatu tempat tertentu bergantung pada kisaran suhu, rata-rata curah hujan yang diterima, jenis tanah, dan jumlah cahaya yang diterimanya.
Ekosistem terestrial merupakan sistem ekologi daratan yang kompleks dan beragam. Hal ini disebabkan variasi konstan dalam perubahan fisik, iklim, dan ekologi.
Komunitas terestrial terus terlibat dengan perubahan ini, menghasilkan pembentukan berbagai ekosistem terestrial.
Ekosistem terestrial sebagian besar telah menyaksikan proses evolusi yang signifikan dari radiasi adaptif tanaman dan hewan dalam beberapa tahun terakhir.
Radiasi adaptif adalah evolusi sekelompok hewan atau tumbuhan menjadi berbagai spesies yang disesuaikan dengan pola kehidupan yang berbeda.
Dilansir dari laman Bio Difference, berikut ini adalah contoh atau jenis dari ekosistem terestrial secara umum, antara lain:
1. Hutan
Hutan adalah jenis ekosistem terestrial yang terdiri dari beragam pohon lebat, banyak spesies tumbuhan, dan hewan liar.
Tergantung pada geografi dan jenis vegetasi, hutan diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis, yakni hutan gugur, hutan hujan tropis, dan hutan coniferous atau taiga.
2. Gurun
Jenis ekosistem terestrial gurun adalah daerah yang memiliki kelangkaan curah hujan, kurang dari 250 milimeter per tahun.
Ekosistem gurun memiliki suhu ekstrem dan sering juga disebut padang pasir. Sesuai namanya, padang pasir adalah daratan yang sebagian besar wilayahnya tertutup pasir.
3. Padang rumput
Jenis ekosistem ini adalah daerah di mana curah hujan tahunan rata-rata antara 25 dan 75 sentimeter per tahun.
Jumlah curah hujan ini tidak cukup untuk pengembangan hutan tetapi cukup untuk mencegah daerah tersebut menjadi gurun.
Di sini Anda akan menemukan rerumputan setinggi 15-20 cm, serta beberapa pohon dan tanaman kecil.
4. Tundra
Ekosistem terestrial jenis tundra pada dasarnya adalah padang rumput lembab tanpa pohon yang ditemukan di ketinggian yang lebih tinggi, terutama di sekitar kutub utara.
Mereka dibedakan oleh curah hujan minimal, suhu yang sangat dingin, dan musim tanam yang singkat.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/03/074500965/apa-itu-ekosistem-terestrial-berikut-pengertian-dan-contohnya