KOMPAS.com - Tuberkulosis atau TBC adalah salah satu penyakit infeksi paling umum dan bisa menyebabkan kematian.
Dikutip dari Medscape, pada tahun 1993, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan TBC sebagai darurat kesehatan masyarakat global.
Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat diderita tak hanya pada orang dewasa, namun juga pada anak-anak.
Penyakit ini dapat menyerang utamanya organ paru, namun juga bisa menyerang organ lain termasuk selaput otak, usus, kelenjar getah bening ginjal, tulang, dan kulit.
Lantas, apa saja gejala TBC pada anak?
Gejala TBC anak
Berikut ini sejumlah gejala TBC pada anak yang terlihat dari ciri-ciri fisiknya dikutip dari laman Kemenkes:
Faktor risiko TBC
Dikutip dari laman HealthyChildren, berikut ini faktor risiko tinggi terkena TBC:
TBC pada anak juga berisiko meningkatkan munculnya keparahan jika terinfeksi, yakni pada kelompok:
Bagaimana penularan TBC
Tuberkulosis umumnya menyebar saat orang dewasa yang terinfeksi batuk, lantaran bakteri menyebar ke udara.
Kuman tersebut kemudian terhirup oleh anak atau remaja dan kemudian menyebabkan anak terinfeksi.
Pada anak yang berusia kurang dari 12 tahun dengan TB paru, jarang menularkan ke orang lain. Hal ini karena anak kecil cenderung memiliki sangat sedikit bakteri dalam sekresi lendirnya.
Selain itu, batuk anak biasanya tidak menyebarkan kuman seefektif batuk orang dewasa.
Cara diagnosis TBC
Untuk mengetahui apakah seorang anak menderita TBC atau tidak maka harus melakukan sejumlah tes yakni:
Cara mencegah TBC pada anak
Berikut ini beberapa cara untuk mencegah TBC pada anak yakni:
https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/26/150000665/mengenal-tbc-pada-anak-gejala-dan-bagaimana-cara-pencegahannya-