Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Fakta Pesawat SAM Air Jatuh di Yalimo, Papua Pegunungan

Proses evakuasi pesawat yang berkode PK-SMW dan membawa enam orang itu saat ini sedang dilakukan oleh pihak berwenang.

Dihimpun dari pemberitaan Kompas.com, berikut 5 fakta mengenai jatuhnya pesawar SAM Air di Yalimo, Papua Pegunungan:

1. Hilang kontak setelah 7 menit penerbangan

Kasi Operasi SAR Jayapura Marinus Ohoriat mengatakan, pesawat sempat hilang kontak setelah tujuh menit lepas landas dari Bandara Elelim.

“Pesawat itu melaksanakan flight dari Bandara Elelim ke Poik pukul 10.53 WIT,” katanya, dikutip dari Kompas.com, Jumat (23/6/2023).

“Namun saat pesawat terbang kurang lebih 7 menit, mengalami hilang kontak,” sambungnya.

Setelah dikabarkan hilang, Tim SAR melakukan pencarian pertama pada pukul 13.37 WIT.

“Usaha yang dilakukan yaitu bersama PT SAM Air, pemilik PK-SMW, sudah melakukan pencarian pertama menggunakan pesawat PK-PVK pukul 13.37 WIT (23/6/2023),” tutur dia.

2. Pesawat hancur

Petugas gabungan kemudian menemukan bangkai pesawat SAM Air pada sore hari dengan posisinya berada 12 kilometer dari arah timur Bandara Elelim

Kondisi bangkai pesawat hancur dan dalam keadaan berasap saat pertama kali ditemukan.

“Pada jam 16.10 WIT ditemukan bangkai pesawat,” kata Marianus, dikutip dari Kompas.com, Jumat (23/6/2023).

Setelah menemukan bangkai pesawat tersebut, helikopter kembali ke Wamena dan melaporkan temuan itu sesuai misi awalnya, yakni untuk melakukan pencarian.

Selain itu, helikopter yang digunakan juga tidak memungkinkan untuk melakukan evakuasi langsung.

3. Ada 6 penumpang dan kru

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo memastikan ada enam orang dalam pesawat yang mengalami kecelakaan tersebut.

Empat orang merupakan penumpang dan dua orang lainnya adalah kru dari SAM Air.

“Adapun untuk data empat penumpang pesawat sesuai manifes bernama Bartolomeus (34), Ebeth Halerohon (29), Dormina Halerohon (17), dan Kilimputni (20),” terang Benny dilansir dari Kompas.com, Jumat (23/6/2023).

Sementara identitaas kru SAM Air yakni Hari Permadi sebagai pilot dan Levi Murib sebagai kopilot.

4. Evakuasi gunakan helikopter TNI AU

Proses evakuasi korban kecelakaan pesawat Cessna 208 rencananya akan menggunakan helikopter milik TNI AU.

“Evakuasi akan menggunakan pesawat Caracal milik TNI AU yang ada di Timika (Papua Tengah),” ucap Kapolres Yalimo Kompol Rudolof Yabansabra seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (24/6/2023).

Ia mengungkapkan, helikopter tersebut sabtu pagi sudah dalam perjalanan menuju Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.

Setelah itu, helikopter direncanakan akan langsung menuju ke lokasi kejadian.

“Dari Wamena, nanti heli (helikopter) langsung ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Semoga semua berjalan lancar,” jelasnya.

5. Punya rute pendek

Pesawat SAM Air yang jatuh itu diketahui mempunyai rute pendek, yakni dari Bandara Elelim menuju Bandara Poik, Distrik Welarek, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.

Pesawat yang dipiloti oleh Hari Permadi tersebut sedang melayani rute penerbangan yang hanya membutuhkan waktu 13 menit untuk tiba di bandara tujuan.

“Terbang dari Bandara Elelim ke Bandara Poik itu hanya 13 menit, dia sudah terbang tujuh menit, tinggal enam menit harusnya mendara, dia akan memutari gunung,” kata Marinus, dilansir dari Kompas.com, Jumat (23/6/2023).

(Sumber: Kompas.com/Dhias Suwandi I Editor: Pythag Kurniati, Robertus Belarminus)

https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/24/131500865/5-fakta-pesawat-sam-air-jatuh-di-yalimo-papua-pegunungan

Terkini Lainnya

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke