Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Mengatasi Anak yang Susah Makan, Resep dari Dokter Spesialis Anak

Warganet menceritakan keadaan anak yang sulit makan atau hanya mau mengonsumsi mi instan dan susu.

Hal ini membuat orang tua terpaksa memberi makanan yang disukai sang anak dan memberinya suplemen.

Hingga Jumat (2/6/2023), unggahan tersebut telah tayang sebanyak 1,8 juta kali, disukai 10.600 pengguna Twitter, dan dibagikan 1.566 kali.

Lalu, bagaimana tips yang bisa dilakukan orang tua untuk melatih anak yang sulit makan?

Penyebab anak sulit makan

Dokter spesialis anak RS Universitas Sebelas Maret (UNS) Maria Galuh Kamenyangan Sari mengungkapkan bahwa ada banyak penyebab anak mengalami kesulitan makan.

Penyebabnya bisa penyakit atau kelainan organik yang mendasari, interaksi biologis, dan faktor lingkungan terutama keluarga. 

Galuh menjelaskan, penyebab anak sulit makan yang paling banyak dia jumpai adalah pemberian komposisi makanan, tekstur, maupun tata cara makan yang tidak tepat dari orang tua.

"(Padahal) sulit makan berkepanjangan bisa berakibat menurunnya asupan kalori yang dibutuhkan sehingga dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak," kata Galuh kepada Kompas.com, Jumat (2/6/2023).

"Setiap anak bersifat unik dan individual, jadi pendekatan masalah makan perlu disesuaikan dengan karakteristik masing-masing," ujarnya.

Berikut hal yang perlu dilakukan orangtua untuk melatih anak agar mau makan:

1. Ajak komunikasi

Galuh menganjurkan orangtua untuk mau berkomunikasi dan mengenal selera makan anak. Dengan mengetahui hal ini, variasi makanan sehari-hari dapat disesuaikan agar ia tidak bosan.

"Dapat ditanyakan mengapa mereka tidak ingin makan, cari tahu makanan kesukaannya, makanan yang kurang disukai, dan mengapa?," katanya.

2. Sesuaikan minat anak

Menurut Galuh, orang tua dan anak harus memiliki pemahaman yang sama terhadap makanan. Orangtua harus mengetahui peferensi anak terhadap makanan agar dia mau makan.

Sebagai contoh, anak yang lebih suka makanan jenis tertentu, makanan yang enak, atau dalam porsi yang sesuai keinginannya.

3. Perhatikan jadwal makan

Galuh menegaskan bahwa penerapan aturan makan yang salah akan memengaruhi nafsu makan anak. Padahal, makan yang teratur akan menambah nafsu makannya.

"Dengan jadwal makanan berjarak minimal 2 sampai 3 jam di antara makan, hal ini dapat menimbulkan siklus lapar dan kenyang sehingga anak akan makan cukup saat waktunya makan," jelasnya.

4. Perhatikan jenis makanan yang diberikan

Selain itu, Galuh menganjurkan agar orang tua memperhatikan jenis makanan yang diberikan kepada anak sesuai dengan usianya.

Sebagai contoh, anak usia di atas satu tahun tidak boleh mengonsumsi susu terlalu banyak. Ini karena susu justru membuat perut cepat kenyang padahal anak belum mendapatkan kalori cukup dari makanan berat.

5. Beri berbagai tekstur makanan

Anak yang tidak terbiasa mengonsumsi berbagai tekstur makanan akan kesulitan saat makan yang belum pernah dicobanya. Karena itu, perlu bagi orang tua mengenalkan makanan dari berbagai tekstur.

"Kita boleh memberikan mangkok berisi makanan yang telah dipotong kecil-kecil agar anak dapat mengenal tekstur makanannya. Contoh nasi berbentuk arem-arem atau sushi," lanjut dia.

6. Makan di meja makan

Sebagai peniru yang andal, Galuh menyarankan agar orang tua mengajak anak makan bersama di meja makan.

Saat makan bersama, anak akan mulai memperhatikan proses makan keluarganya. Dari sini akan muncul ketertarikan untuk mencoba makanan yang tersedia dihadapannya.

7. Hindari gangguan saat makan

Galuh melarang orang tua mengajak anak makan sambil bermain karena bisa sangat mengganggu konsentrasinya. Daripada main, beri anak makanan dengan berbagai warna dan bentuk agar tidak bosan.

"Pastikan anak Anda duduk pada satu tempat dan tidak bermain gadget saat sedang makan," tambahnya.

Jika masalah kesulitan makan terus berlanjut, Galuh menganjurkan agar orang tua cepat berkonsultasi dengan dokter anak.

Feeding rules

Feeding rules merupakan aturan makan yang orang tua terapkan kepada anak setelah masa ASI eksklusif berakhit.

Galuh menyebutkan ada beberapa feeding rules yang perlu diterapkan pada anak yang mengalami kesulitan makan, yaitu:

  • Jadwalkan makanan besar dan camilan secara teratur.
  • Waktu makan maksimal 30 menit.
  • Jangan berikan camilan di tengah makan besar, kecuali minum.
  • Buat kondisi lingkungan yang menyenangkan dan tanpa paksaan untuk makan.
  • Siapkan serbet untuk alas makan agar tidak berantakan.
  • Hindari distraksi dari mainan, televisi, dan perangkat elektronik saat makan
  • Jangan memberikan makanan sebagai hadiah.
  • Berikan makanan dalam porsi kecil.
  • Berikan makanan utama dulu, baru diakhiri dengan minum.
  • Ajak anak untuk makan sendiri.
  • Jangan paksa anak yang tidak mau makan tapi ajak makanan dengan nada netral.
  • Jika setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan, selesaikan proses makan.
  • Hanya bersihkan mulut anak setelah selesai makan.

"Makan itu tidak hanya sekedar memasukkan makanan ke mulut anak, kenyang, selesai. No. Namun itu semua harus telaten kita lewati supaya proses makan dapat berjalan dengan lancar untuk mendukung tumbuh kembang optimal," jelasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/03/210000465/cara-mengatasi-anak-yang-susah-makan-resep-dari-dokter-spesialis-anak

Terkini Lainnya

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke