Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Makna Lambang dan Nilai-nilai Pancasila

KOMPAS.com - Pancasila adalah landasan dan ideologi bangsa yang menjadi identitas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Bukan hanya itu, Pancasila juga mencerminkan makna dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Lambang Pancasila adalah burung Garuda dengan lima perisai yang menggambarkan setiap silanya.

Berikut makna lambang dan nilai-nilai setiap sila dalam Pancasila:

Lambang Pancasila

Garuda Pancasila adalah lambang negara yang terdiri dari kumpulan lambang dengan arti dan makna tertentu, baik tersurat maupun tersirat.

Merujuk buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (2015) karya Muhammad Rakhmat, berikut makna lambang Pancasila:

1. Burung Garuda

Lambang Pancasila adalah Garuda Pancasila yang berwujud burung Garuda.

Burung Garuda merupakan raja dari segala burung yang juga dikenal sebagai Burung Sakti Elang Rajawali.

Burung Garuda melambangkan kekuatan dan gerak yang dinamis, terlihat dari sayap yang mengembang seolah siap terbang ke angkasa.

Dengan sayap yang mengembang siap terbang ke angkasa, melambangkan dinamika dan semangat untuk menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara Indonesia.

Kedua kaki Garuda mencengkeram pita putih bertuliskan "Bhinneka Tunggal Ika". Kalimat ini diambil dari Kitab Sutasoma karangan empu Tantular.

Bhinneka Tunggal Ika atau Bineka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tetapi satu jua.

Slogan ini menjadi kekuatan bangsa Indonesia yang memiliki banyak perbedaan, mulai dari suku, agama, hingga budaya.

3. Warna emas

Warna pokok dari Garuda Pancasila adalah kuning emas yang melambangkan keagungan.

Artinya, bangsa Indonesia senantiasa menjunjung tinggi martabat bangsa yang bersifat agung dan luhur.

4. Jumlah bulu

Jumlah bulu yang berada pada Garuda Pancasila berkaitan erat dengan kelahiran NKRI, yakni:

  • Bulu pada sayap kanan dan kiri, masing-masing berjumlah 17 helai (menunjukkan tanggal 17)
  • Bulu pada ekor berjumlah delapan helai (menunjukkan bulan 8 atau Agustus)
  • Di bawah kalung perisai yang menghubungkan ekor, terdapat bulu berjumlah 19 dan bulu pada leher berjumlah 45 (menunjukkan angka tahun 1945).

Angka yang merujuk 17 Agustus 1945 ini memiliki makna historis agar setiap warga negara Indonesia senantiasa menghargai waktu dan selalu mengingat sejarahnya.

5. Perisai

Perisai yang terletak di dada Garuda adalah sebuah lambang perjuangan dan perlindungan.

Pasalnya, perisai kerap dibawa ke medan perang oleh para prajurit untuk melindungi diri dari serangan musuh.

Garis melintang yang membagi perisai menjadi ruang atas dan bawah melambangkan garis khatulistiwa yang membelah Kepulauan Indonesia.

Adapun pada perisai, terdapat lima bagian yang masing-masing melambangkan sila-sila dalam Pancasila.

Sementara itu, dilansir dari laman Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), berikut arti lambang sila-sila dalam Pancasila:

1. Lambang sila pertama "Bintang"

  • Bunyi sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa.

Bintang menjadi simbol sila pertama yang menggambarkan sebuah cahaya, seperti cahaya kerohanian yang berasal dari Tuhan kepada setiap manusia.

Di bagian bintang, terdapat latar berwarna hitam. Latar tersebut menggambarkan warna alam milik Tuhan, bukanlah sekadar rekaan manusia, tetapi sumber dari segalanya dan telah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.

2. Lambang sila kedua "Rantai"

  • Bunyi sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

Rantai pada simbol sila kedua terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran.

Keterkaitan itu memiliki makna bahwa bangsa Indonesia saling terkait erat, saling bahu-membahu, dan saling membutuhkan.

3. Lambang sila ketiga "Pohon Beringin"

  • Bunyi sila ketiga: Persatuan Indonesia.

Pohon beringin merupakan pohon besar yang dapat menampung banyak orang untuk berteduh di bawahnya.

Hal tersebut dikorelasikan sebagai negara Indonesia, di mana semua rakyat Indonesia dapat berteduh di bawah naungannya.

Tak hanya itu, pohon beringin memiliki sulur dan akar yang menjalar ke segala arah. Hal ini berkaitan dengan keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia.

4. Lambang sila keempat "Kepala Banteng"

  • Bunyi sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.

Kepala banteng memiliki filosofi sebagai hewan sosial yang gemar berkumpul. Seperti halnya musyawarah, di mana orang-orang berdiskusi untuk melahirkan suatu keputusan.

5. Lambang sila kelima "Padi dan Kapas"

  • Bunyi sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Padi dan kapas merupakan simbol pangan dan sandang. Hal ini menyiratkan makna bahwa syarat utama negara adil adalah negara yang dapat mencapai kemakmuran untuk rakyatnya secara merata.

Setiap silanya, Pancasila mengandung nilai dasar yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut beberapa contoh penerapan nilai-nilai Pancasila, seperti dikutip Kompas.com (25/4/2022):

1. Nilai Ketuhanan

Contoh penerapan nilai ketuhanan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari:

  • Menghormati pemeluk agama lain yang sedang beribadah.
  • Mengedepankan sikap toleransi antarumat beragama.
  • Tidak memaksakan agama tertentu kepada orang lain.
  • Ikut menjaga keamanan peringatan hari besar agama lain.

2. Nilai Kemanusiaan

Contoh penerapan nilai kemanusiaan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari:

  • Menghormati hak asasi orang lain.
  • Mengakui persamaan derajat sesama manusia.
  • Terlibat dalam kegiatan sosial yang sifatnya sukarela.
  • Ikut memberikan pertolongan kepada korban bencana alam.

3. Nilai Persatuan

Contoh penerapan nilai persatuan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari:

  • Mengutamakan kepentingan bangsa dibanding kepentingan kelompok atau golongan tertentu.
  • Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
  • Menjaga kerukunan antarmasyarakat.
  • Membanggakan nama Indonesia dengan prestasi.

4. Nilai Kerakyatan

Contoh penerapan nilai kerakyatan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari:

  • Mengikuti pemilihan umum.
  • Menghargai keputusan yang diambil melalui musyawarah.
  • Mendengarkan dan menghargai saran atau kritik dari orang lain.
  • Menghormati orang lain yang sedang memberikan pendapat.

5. Nilai Keadilan

Contoh penerapan nilai keadilan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari:

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/02/071500865/makna-lambang-dan-nilai-nilai-pancasila

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke