Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gerhana Bulan Penumbra 5 Mei 2023: Cara Melihat dan Dampaknya

KOMPAS.com - Fenomena alam berupa gerhana Bulan penumbra akan terjadi pada 5-6 Mei 2023.

Pada tahun sebelumnya, masyarakat disuguhkan dengan gerhana Bulan total pada 15-16 Mei 2022.

Fenomena alam yang sama juga terjadi lagi pada 8 November 2022 yang dapat disaksikan di sejumlah negara.

Lantas, bagaimana proses, cara melihat, dan dampak gerhana Bulan penumbra bagi alam?

Proses terjadinya gerhana Bulan penumbra

Koordinator Bidang Tanda Waktu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Himawan Widiyanto menjelaskan bagaimana gerhana Bulan penumbra bisa terjadi.

Ia menerangkan, gerhana Bulan penumbra adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi.

Posisi Bumi yang demikian menyebabkan cahaya tidak semuanya mencapai Bulan.

"Peristiwa yang merupakan salah satu dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan," kata Himawan kepada Kompas.com, Minggu (30/4/2023).

Ia menambahkan bahwa peristiwa tersebut hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Dalam hal ini, gerhana Bulan penumbra terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi tidak persis sejajar.

Hal tersebut membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi yang menyebabkan Bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama ketika gerhana terjadi.

Cara melihat gerhana Bulan penumbra

Himawan menyampaikan bahwa gerhana Bulan penumbra dapat disaksikan oleh masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

Masyarakat dapat menyaksikan fenomena alam tersebut menggunakan mata telanjang atau secara langsung.

"Untuk melihat gerhana Bulan penumbra tidak perlu menggunakan alat bantu seperti teleskop. Kita dapat melihat Gerhana Bulan Penumbra langsung," imbuh Himawan.

Ia menjelaskan, gerhana Bulan penumbra terjadi pada 5 Mei 2023 pukul 22.12 WIB dan berakhir pada 6 Mei 2023 pukul 02.33 WIB.

Puncak gerhana Bulan penumbra, kata Himawan, terjadi pada 6 Mei 2023 pukul 00.22 WIB.

Gerhana Bulan penumbra pada 5 Mei 2023 mendatang berasosiasi dengan gerhana Bulan penumbra pada 24 April 2023.

Ke depan, gerhana Bulan yang berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah gerhana Bulan sebagian pada 16 Mei 2041.


Dampak gerhana Bulan penumbra

Salah satu dampak ketika gerhana Bulan penumbra terjadi adalah bulan terlihat lebih redup dari saat purnama ketika puncak gerhana.

Tak hanya itu, peristiwa alam tersebut juga menyebabkan kenaikan muka air laut.

Namun, Himawan menegaskan bahwa dampak gerhana Bulan penumbra tidak signfikan.

Ia meminta masyarakat supaya tidak khawatir dengan dampak gerhana Bulan penumbra pada 5 Mei 2023.

"Dampak dari gerhana Bulan penumbra terhadap lingkungan tidak signifikan. Jika ada kenaikan permukaan air laut itu sangat kecil," jelas Himawan.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/01/090000765/gerhana-bulan-penumbra-5-mei-2023--cara-melihat-dan-dampaknya

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke