Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Makan Enak Saat Lebaran Tanpa Takut Gula Darah Naik

Meski begitu, seseorang harus tetap mengatur porsi makan, terutama makanan yang tinggi lemak, garam, dan gula.

Hal ini mengingat, perayaan Idul Fitri identik dengan makanan manis seperti kue kering, biskuit, dan sirup manis yang mana memiliki kandungan gula yang tinggi.

Lantas, bagaimana tips makan enak saat Lebaran tanpa takut gula darah naik?

Tips makan enak tanpa takut gula darah naik

Dalam upaya menjaga kadar gula darah agar tetap stabil dan tidak mengalami lonjakan selama menikmati hidangan Lebaran, ada beberapa tips yang bisa dicoba. Berikut di antaranya:

Namun, ada baiknya untuk tetap mengurangi atau mengganti asupan gula, garam, dan lemak jenuh yang ingin dikonsumsinya untuk mencegah terjadinya lonjakan gula darah.

Selain itu, berhati-hatilah untuk tidak makan terlalu banyak biskuit, kue kering, dan sirup yang mengandung pemanis buatan.

2. Banyak minum air

Tips selanjutnya adalah dengan banyak minum air.

Seseorang yang memiliki kadar gula darah tinggi atau menderita diabetes, harus selalu memenuhi asupan cairan tubuh agar terhindar dari dehidrasi.

Ingatlah untuk tetap terhidrasi dengan meminum minuman bebas gula dan hindari minuman bersoda atau jus yang mengandung banyak gula tambahan yang bisa menyebabkan gula darah naik dalam sekejap.

3. Atur porsi makan

Selain menghindari beberapa jenis makanan, mengatur porsi makan juga penting dilakukan untuk mencegah gula darah naik selama perayaan Idul Fitri.

Cobalah untuk mengatur menu makan dengan banyak makan sayuran dibandingkan dengan kue ataupun makanan yang tinggi gula dan minyak lainnya.

Sayuran bisa membantu seseorang merasa lebih kenyang, sehingga akan mengurangi nafsu makan.

4. Tetap kelola kadar gula darah

Seseorang yang menderita diabetes harus selalu mengelola dan memeriksa kadar gula darah dalam situasi apa pun. Terlebih, saat seseorang menyantap hidangan pada hari raya Idul Fitri.

Hidangan di hari raya Idul Fitri identik dengan makanan manis dan berlemak yang mana bisa menyebabkan kenaikan gula darah dalam tubuh.

Untuk itu, seseorang harus senantiasa memeriksa kadar gula darah agar tetap berada dalam kisaran normal.

5. Perbanyak makan serat

Kacang-kacangan seperti buncis dan lentil adalah sumber serat yang baik untuk menjaga gula darah agar tetap stabil.

Serat memiliki protein nabati yang secara alami mengandung rendah garam dan lemak jenuh.

Seseorang bisa mengonsumsi banyak makanan berserat untuk menggantikan beberapa pilihan daging merah atau daging olahan.

Dalam jangka panjang, makan lebih sedikit garam dan lemak jenuh akan membantu menjaga tekanan darah tetap rendah dan membantu menjaga kesehatan jantung.

Selain itu, makan terlalu banyak daging merah juga tidak baik untuk jantung dan bisa meningkatkan kadar kolesterol yang memicu risiko penyakit jantung.

Memiliki lebih banyak serat dikaitkan dengan risiko kondisi serius yang lebih rendah seperti obesitas, penyakit jantung, dan jenis kanker tertentu.  

6. Tetap bergerak aktif

Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), selama perayaan Idul Fitri, penting untuk meluangkan waktu berolahraga untuk membantu mengelola kadar gula darah, terlebih setelah makan.

Aktivitas fisik secara teratur dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah, tekanan darah, dan lemak darah.

Tak perlu berolahraga berat, seseorang bisa tetap aktif dengan berjalan-jalan menemui teman-teman dan keluarga selama perayaan Idul Fitri.

7. Makan makanan yang benar-benar disukai

Meskipun dalam perayaan Idul Fitri ada banyak sajian hidangan menggugah selera, namun pilihlah hidangan yang benar-benar disukai dan tidak bisa didapatkan di waktu lain selain Hari Raya.

Hal ini bertujuan agar seseorang tidak menjadi kalap makan saat dihadapkan dengan berbagai makanan.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/22/101600665/tips-makan-enak-saat-lebaran-tanpa-takut-gula-darah-naik

Terkini Lainnya

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Pengakuan Istri, Anak, dan Cucu SYL soal Dugaan Aliran Uang dari Kementan

Pengakuan Istri, Anak, dan Cucu SYL soal Dugaan Aliran Uang dari Kementan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke