Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Kucing Tiba-tiba Berhenti Mengeong?

KOMPAS.com - Mengeong adalah cara kucing berkomunikasi, baik dengan sesama kucing atau dengan manusia sebagai pemiliknya.

Cara komunikasi ini akan berbeda untuk masing-masing kucing. Beberapa terlihat sering sekali bersuara, sementara yang lain cenderung lebih diam.

Tetapi, ketika kucing peliharaan Anda yang biasanya “cerewet’ tiba-tiba berhenti mengeong, bisa jadi itu merupakan tanda sesuatu yang lebih serius. Begitu pula sebaliknya.

Apakah wajar jika kucing tiba-tiba diam?

Dilansir dari the Spruce Pets, sama seperti manusia, beberapa kucing cenderung pendiam dan ada juga yang “cerewet” atau sering sekali mengeong.

Suara kucing juga cenderung spesifik untuk ras tertentu, misalnya kucing Siam terkenal dengan suara ngeong yang keras dan kasar, sementara ras Birman pada dasarnya pendiam.

Jika kucing yang biasanya sering bersuara tiba-tiba terdiam untuk waktu yang lama, Anda mungkin perlu sedikit merasa khawatir.

Terutama jika hal tersebut disertai dengan kondisi kucing yang lesu atau tertekan, maka Anda perlu memeriksanya ke dokter hewan.

Meskipun sering tidaknya kucing mengeong adalah masalah kepribadian, namun sejumlah salah serius juga bisa mengakibatkan mereka berhenti mengeong.

Berikut beberapa masalah serius yang bisa jadi penyebab kucing peliharaan Anda berhenti mengeong:

1. Infeksi saluran pernapasan atas

Seperti pada manusia, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) pada kucing dapat menyebabkan suara serak dan radang tenggorokan.

Kondisi ini ditandai dengan gejala seperti batuk, bersin, pembengkakan selaput lendir di sekitar mata, lesu, keluarnya cairan dari hidung, serta kurangnya mengeong.

Segera bawa mereka ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan dan mengobatinya dengan antibiotik atau obat lain.

2. Hipertiroidisme

Pada kucing yang lebih tua, kelenjar tiroid yang terlalu aktif dapat menyebabkan suara serak serta penurunan berat badan.

Namun sebaliknya, kondisi hipertiroidisme juga dapat menyebabkan peningkatan vokalisasi yang signifikan.

Jadi jika kucing Anda yang lebih tua dan biasanya pendiam tiba-tiba berbicara lebih banyak, periksa tiroidnya dengan melakukan tes darah pada dokter hewan.

3. Kelumpuhan pita suara

Meski jarang, kerusakan saraf pada laring (kotak suara) dapat menyebabkan perubahan suara dan juga mengganggu pernapasan kucing.

Kelumpuhan pita suara dapat menyebabkan batuk, penurunan berat badan, dan kesulitan makan. Kondisi ini adalah situasi serius yang memerlukan perhatian medis segera.

4. Tumor atau polip

Pertumbuhan berbagai jenis tumor atau polip di tenggorokan dan pita suara kucing Anda dapat menyebabkannya berhenti bersuara.

Jika kucing Anda menunjukkan suara serak bersamaan dengan suara yang berubah, bersin, batuk, dan sesak napas, bawalah ke dokter hewan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Umumnya, kucing yang diam hanyalah sebuah pilihan atau ekspresi dari sifatnya dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Anda perlu khawatir dan melakukan pemeriksaan jika kucing berhenti mengeong disertai berbagai gejala kesehatan lainnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/05/171500265/mengapa-kucing-tiba-tiba-berhenti-mengeong-

Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke