Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ahmad Saefudin Disebut sebagai Pemilik Rubicon Mario Dandy Satrio, Ternyata Kerja sebagai Cleaning Service

KOMPAS.com - Teka-teki soal kepemilikan Jeep Rubicon yang digunakan pelaku penganiayaan Cristalino David Ozora, Maro Dandy Satrio akhirnya terungkap.

Warga Gang jati, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan bernama Ahmad Saefudin (AS) disebut-sebut sebagai pemilik mobil mewah tersebut.

Padahal, Rafael Alun Trisambodo (RAT), ayah Mario sempat mengaku bahwa Rubicon itu telah dijual kepada kakaknya.

Hal tersebut dikatakan oleh Deputi Bidang pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pahala Nainggolan pada Rabu (1/3/2023).

"Barusan diklarifikasi ke yang bersangkutan (Rafael). (Rubicon) Itu memang bukan atas nama yang bersangkutan, tapi atas nama kakak yang bersangkutan," ujarnya dilansir dari Kompas TV.

Kendati demikian, penelusuran yang dilakukan KPK berdasar pelat nomor yang tertera pada mobil menunjukkan hal berbeda.

Lembaga antirasuah mendapati temuan bahwa pemilik Rubicon adalah Ahmad Saefudin yang tinggal di sebuah rumah sederhana.

Lantas, siapa Ahmad Saefudin?

Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua RT 01/ RW 01, Kamso Badrudin, yang mengaku terkejut dengan pemberitaan bahwa salah satu warganya memiliki mobil mewah sekelas Rubicon.

"Saya dengar kalau ia pemilik mobil Rubicon tersebut. Kayaknya gak mungkin banget," kata Kamso pada Kamis (2/3/2023).

"Dan gak tahu kalau identitasnya dipakai oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," sambungnya.

Lebih lanjut, Kamso menyampaikan bahwa Ahmad Saefudin mengontrak sebuah rumah sekitar 2006-2008.

Pada waktu itu, Ahmad Saefudin harus membayar biaya kontrakan sebesar Rp 400 ribu setiap bulan.

Ia menambahkan, beberapa pihak sempat mendatangi rumah Ahmad Saefudin. Mereka berasal dari KPK, perusahaan kredit mobil, termasuk Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Latar belakang kehidupan sederhana

Kamso menambahkan, Ahmad Saefudin yang namanya diduga dicatut sebagai pemilik Rubicon mempunyai kehidupan yang sederhana.

Ia mengungapkan bahwa pria tersebut mengendarai motor tua untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.

Di sisi lain, Kamso juga mengaku warganya ini sering bercerita soal kehidupannya.

Karena alasan itulah Kamso mengaku tidak percaya bahwa Ahmad Saefudin berstatus sebagai pemilik Rubicon.

Sudah pindah rumah

Kendati KPK, Kemenkeu, dan perusahaan kredit mobil sudah datang ke Gang Jati, Kamso menyebut bahwa Ahmad Saefudin sudah pindah tempat tinggal.

Ia menyampaikan, pria tersebut tidak memberi kabar jika sudah pindah.

Diketahui, Kamso dan Ahmad Saefudin terakhir kali berkomunikasi pada 2022 lalu.

Pada saat itu, Kamso memberikan informasi kepada Ahmad Saefudin bahwa ada jatah bantuan sosial (bansos) dan bantuan langsung tunai (BLT).

Meski pindah tempat tinggal tanpa kabar, Ahmad Saefudin mempunyai kepribadian yang baik dan ramah ke orang lain.

Ia juga tidak pernah menceritakan kepemilikan Rubicon seperti digunakan Mario ketika menganiaya David.

"Sekarang udah enggak bisa dihubungi lagi nomor teleponnya," tutur Kamsi.

"Menurut keterangan terakhirnya, ia tinggal di daerah Cipinang, Jakarta Timur," pungkasnya.

Kerja sebagai cleaning service

Di balik pengakuan Kamso, KPK juga mendapati temuan bahwa Ahmad Saefudin bekerja sebagai cleaning service.

Dilansir dari Kompas.com, temuan soal Ahmad Saefudin bekerja sebagai cleaning service didapat ketika KPK turun ke lapangan.

Pahala menyampaikan, pihaknya mempertanyakan identitas Ahmad Saefudin dan caranya mempunyai mobil sekelas Rubicon.

Ia menambahkan, sebelumnya Rafael mengaku bahwa mobil tersebut sudah dibelu oleh kakaknya dan berpindah tangan ke Mario.

Kakak Rafael, menurut penjelasan Pahala, memberikan Rubicon kepada Mario sebelum ia menganiaya David.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/03/03/144400265/ahmad-saefudin-disebut-sebagai-pemilik-rubicon-mario-dandy-satrio-ternyata

Terkini Lainnya

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Tren
Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke