Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Kejagung Lakukan Pergantian Jaksa di Sidang Teddy Minahasa

KOMPAS.com - Kuasa Hukum Irjen Pol Teddy Minahasa, Hotman Paris Hutapea angkat bicara soal jaksa penuntut umum (JPU) yang diganti dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin (20/2/2023).

Hotman Paris menyoroti beberapa jaksa di kasus pembunuhan dengan terpidana Ferdy Sambo yang juga hadir pada persidangan Teddy Minahasa itu. Padahal sebelumnya, tidak ada nama-nama jaksa tersebut.

"Tapi mohon majelis hakim, ingin tahu saja surat tugasnya, apakah ini jaksa yang dari Sambo, kasus Sambo," tanya Hotman Paris, dikutip dari KompasTV.

Pada kesempatan itu, Hotman Paris juga mendesak hakim untuk meminta jaksa agar menunjukkan identitas mereka kepada hakim dan tim penasehat hukum Teddy Minahasa.

Menurut Hakim, total ada 19 jaksa penuntut umum dalam persidangan kasus yang menjerat Teddy Minahasa, 10 di antaranya hadir dalam persidangan di hari itu.

Lantas, apa alasan jaksa persidangan kasus Teddy Minahasa diganti?

Penjelasan Kejagung

Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Ketut Sumedana mengatakan bahwa pergantian tim jaksa pada persidangan kasus Teddy Minahasa dilakukan bukan tanpa alasan.

"Pergantian Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) tersebut dilakukan karena adanya permintaan dari Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dalam rangka penambahan personel untuk penguatan proses pembuktian di persidangan," terangnya, dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (20/2/2023).

Oleh karena beberapa tim satgas Kejaksaan Agung telah menyelesaikan tugas pada perkara lain sehingga perlu penyegaran.

Menurut Ketut, pergantian jaksa dalam persidangan merupakan hal yang biasa.

Di sisi lain, penambahan, pengurangan, dan pergantian jaksa telah diatur dalam Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI.

Terkait soal identitas jaksa, Ketut menyayangkan pertanyaan Hotman Paris selaku penasihat hukum Teddy Minahasa.

"Tidak sepatutnya meminta identitas dari anggota Tim JPU yang telah diganti oleh karena pergantian tersebut telah disampaikan pada saat proses pertama kali sidang dibuka," terangnya.

Selain itu, surat pergantian atau penambahan jaksa juga telah disampaikan kepada Majelis Hakim yang mengadili dan memeriksa perkara tersebut.

Sebagai informasi, persidangan Teddy Minahasa dilakukan usai terdakwa terjerat perkara peredaran narkoba yang melibatkan beberapa anak buahnya dan wargan sipil.

Narkotika yang dijual merupakan hasil penyelundupan barang sitaan seberat lebih dari 5 kilogram yang diambil pelaku dari Mapolres Bukittinggi.

Hasil penyelidikan mengungkap bahwa Teddy meminta anak buahnya untuk mengambil sabu itu menggantiknya dengan tawas.

Teddy didakwa Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika jo. Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHP atau Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika jo. Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHP.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/21/132400465/alasan-kejagung-lakukan-pergantian-jaksa-di-sidang-teddy-minahasa

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke