Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Update Gempa Turkiye dan Suriah: Korban Tewas Mencapai 40.000 Orang

Berdasarkan data terbaru hingga Selasa (14/2/2023), jumlah korban meninggal yang ditemukan mencapai 40.000 orang.

Dikutip dari Al Jazeera, jumlah korban gempa ini berasal dari Turkiye maupun Suriah.

Jumlah tersebut terdiri dari 35.418 korban tewas dari Turkiye dan 5.800 orang lebih tewas dari Suriah.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyampaikan, gempa ini adalah bencana alam terburuk dalam satu abad terakhir di wilayah Eropa.

Korban selamat bertambah dan bantuan berdatangan

Pada Selasa lalu, kru penyelamat dari Turki kembali berhasil menggali dan menyelamatkan 9 orang yang terjebak di puing-puing.

Jumlah ini memantik harapan baru korban lain yang masih bisa selamat.

Salah satu korban yang selamat setelah 198 jam berada di bawah puing-puing bangunan adalah Muhammad Cafer Cetin (18).

Para korban selamat yang baru ditemukan, kemudian semuanya dibawa ke rumah sakit.

Berbagai bantuan internasional saat ini telah mulai berdatangan ke Turkiye.

Sebuah pesawat bantuan dari Saudi juga telah datang dengan membawa 35 ton makanan dan bantuan lainnya.

Sementara itu, diberitakan NYTimes, bencana di Turki membuat Presiden Suriah Bashar al-Assad menyetujui membuka kembali perbatasan Turki ke Suriah untuk masuknya bantuan ke daerah terdampak.

Ini adalah momen pertama kalinya setelah terjadinya perang saudara di negara itu sekitar 12 tahun lamanya.

Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan seruan permohonan bantuan kemanusiaan senilai 397 juta dolar AS untuk Suriah yang akan mencakup jangka waktu 3 bulan.

Permohonan serupa juga akan diumumkan untuk Turki.

PBB sejauh ini telah mengeluarkan 50 juta dolar AS dari dana daruratnya untuk penanganan gempa.

Banyak kontraktor ditangkap

Akibat bencana di Turkiye yang mengakibatkan banyak korban tewas, pihak berwenang meningkatkan penyelidikan terhadap para kontraktor di negara itu.

Mereka menyelidiki 163 orang yang dianggap berhubungan dengan runtuhnya bangunan setelah gempa.

Delapan dari orang yang diselidiki ini ditangkap. Sedangkan 48 lainnya masih dalam penahanan sementara.

Menteri Kehakiman Turkiye Bekir Bozdag mengatakan, sulitnya melakukan penyelidikan.

Pasalnya kata dia bangunan yang ambruk memiliki usia bangunan yang berbeda-beda.

Beberapa bangunan berusia 30 tahun. Beberapa lainnya lebih tua hingga 20 tahun. Ada juga yang baru dibangun belakangan.

"Audit tunduk pada evaluasi informasi ini, dan jaksa penuntut umum kami melakukan penyelidikan untuk menentukan siapa yang terlibat dalam konstruksi ini," kata dia.

Salah satu kontraktor yang ditahan adalah Yavuz Karakus. Ia mengklaim, tidak mengetahui bagaimana gedungnya bisa runtuh.

“Hati nurani saya bersih. Saya membangun 44 rumah. Empat dari mereka jatuh. Saya melakukan semuanya sesuai dengan aturan," kata Yavuz dikutip dari CNN.

 

https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/15/133000065/update-gempa-turkiye-dan-suriah--korban-tewas-mencapai-40.000-orang

Terkini Lainnya

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke