KOMPAS.com - Bandara Tenzin-Hillary yang terletak di Lukla, Nepal kerap diklaim sebagai bandara paling berbahaya di dunia.
Terletak di dekat gunung Everest, ini merupakan bandara utama bagi siapa pun yang ingin berkunjung ke gunung tertinggi dunia tersebut.
Meski jauh dari status bandara sipil tertinggi di dunia, Tenzin-Hillary lebih dari cukup untuk menyebabkan masalah bagi pilot.
Dikutip dari Forbes, bandara ini dikelilingi oleh medan pegunungan yang curam, dengan landasan pendek dan bertengger di atas gunung.
Ujung bandara terdapat sebuah tembok, sementara ujung lainnya merupakan jurang curam ke lembah di bawah.
Pada ketinggian tersebut, tekanan udara jauh lebih rendah daripada di permukaan laut.
Hal ini berdampak buruk pada jumlah daya yang dihasilkan oleh mesin pesawat, sehingga mengurangi daya angkat.
Berkurangnya tekanan udara juga membuatnya lebih menantang untuk memperlambat pesawat. Di dataran tinggi, semakin panjang landasan pacu, semakin baik.
Bagi pesawat yang mendarat di Lukla, landasan pacu bandara sangat pendek dengan panjang hanya 526 meter.
Sebagai perbandingan, landasan pacu bandara internasional umumnya memiliki panjang lebih dari 3 kilometer.
Karena begitu pendek, landasan tersebut memiliki kemiringan hampir 12 persen untuk membantu pesawat berhenti.
Lebih buruk lagi, ada sangat sedikit peluang untuk melewatkan pendaratan karena pegunungan di sekitarnya, sehingga tidak ada prosedur untuk berkeliling.
Begitu sebuah pesawat mulai mendekat, ia harus mendarat.
Mengingat faktor-faktor ini, hanya helikopter dan pesawat baling-baling sayap kecil yang diizinkan mendarat.
Kondisi ini diperburuk dengan cuaca di Himalaya yang sangat tidak terduga.
Kabut, hujan badai atau salju secara tiba-tiba bisa terjadi kapan pun.
Dalam keadaan seperti itu, pesawat biasanya berbalik arah dan kembali ke Kathmandu.
Salah satu insiden yang terkenal di bandara Tenzin-Hillary adalah kecelakaan Yeti Airlines pada 2008.
Pesawat itu menabrak gunung beberapa meter di bawah awal landasan. Ini disebabkan oleh pilot yang kehilangan kontak visual dalam kabut tebal selama pendekatan terakhir.
Seluruh penumpang yang berjumlah 16 orang dan dua awak pesawat tewas dalam insiden itu.
Otoritas Penerbangan Sipil Nepal kini menetapkan standar tinggi untuk pilot.
Untuk mendarat di Lukla, pilot harus menyelesaikan 100 penerbangan lepas landas dan mendarat singkat, serta memiliki setidaknya satu tahun pengalaman seperti itu di Nepal.
Pilot juga diwajibkan telah berhasil menyelesaikan sepuluh penerbangan ke Lukla dengan instruktur bersertifikat.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/05/070500165/mengenal-tenzin-hillary-bandara-paling-berbahaya-di-dunia