Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pria di Solo Bawa Sajam Takuti Pengendara Jalan Gara-gara Istri Digoda, Ini Kata Sosiolog

KOMPAS.com - Alasan pria yang kedapatan membawa senjata tajam (sajam) di Jalan Kartika, Ngoresan, Kelurahan Jebres, Solo akhirnya terkuak.

Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi menjelaskan, pria berinisial LK itu sengaja menggenggam senjata tajam lantaran murka setelah istrinya digoda oleh orang lain.

LK yang mengetahui istrinya digoda memutuskan untuk mencari pelaku. Pria berusia 28 tahun ini pergi sambil membawa senjata tajam.

Dalam pengaruh alkohol, LK pergi ke bahu jalan sambil mengacung-acungkan senjata tajam sehingga pengendara jalan yang melintas menjadi ketakutan.

Video LK membawa senjata tajam dengan cepat viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Twitter @UNSfess.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, bahkan ikut berkomentar atas kejadian ini dan langsung menindaklanjutinya.

"Saya cari," tulis Gibran di akun Twitter pribadinya @gibran_tweet pada Senin (55/12/2022).

Tanggapan sosiolog

Dalam beberapa hari ke belakang, Solo digemparkan dengan kabar bahwa orang bersenjata mulai berani melakukan teror kepada masyarakat.

Salah satunya adalah LK yang disebut-sebut warganet sebagai klitih (tindakan anarkistis dan kriminalitas), meski sudah dikonfirmasi oleh Kombes Pol Iwan Saktiadi bahwa LK bukanlah pelaku klitih.

Atas kejadian ini, sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Dr. Drajat Tri Kartono, M.Si mengaitkan nyali atau keberanian LK membawa senjata tajam ke tengah masyarakat sebagai perilaku altruistik.

"Jadi, orang yang kemudian menodongkan (senjata tajam) seperti itu, baik karena mabuk atau tidak tapi bukan untuk tindak kejahatan termasuk perilaku yang altruistik," kata Drajat kepada Kompas.com, Selasa (6/12/2022).

Ia mengatakan, perilaku altruistik adalah perilaku yang dianggap oleh orang yang melakukannya sebagai rasa tanggung jawab.

Seolah-olah ia mempunyai tanggung jawab untuk membela masyarakat, keluarga, pasangan, atau dirinya sendiri.

Apabila dikaitkan dengan LK, maka pria ini merasa memiliki tanggung jawab atas istrinya sendiri.

"Dilakukan sendiri karena perilaku altruistik itu kalau ia tidak lakukan, penegak hukum tidak bertindak," ujar Drajat.

"Jadi, orang itu kaya vigilante. Jadi, kaya orang yang menjadi pahlawan walau ia ini adalah pseudopatriotic. Patriotik yang semu, pahlawan yang semu apalagi jika dilakukan dengan mabuk."

"Di dalam konstruksi imajinasi atas tindakannya adalah bersifat altruistik atau berkorban untuk membela sesuatu yang (dirasa) benar," tambah Drajat.

Perlu kontrol ketat

Tak bisa dipungkiri bahwa beredarnya kabar orang bersenjata mulai menebar teror membuat masyarakat, khususnya di Kota Solo, menjadi takut.

Untuk itulah, Drajat meminta agar tindakan LK membawa senjata tajam ke tengah masyarakat dapat dicegah dan ditangani.

Pasalnya, orang yang dalam keadaan mabuk seperti LK, tidak memiliki kesadaran yang penuh saat melakukan aksinya.

Sehingga orang yang demikian ingin menunjukkan kepada orang lain bahwa dirinya adalah pahlawan dan berani dengan segalanya.

"Kalau tidak dikendalikan tegas oleh masyarakat, letupan-letupan seperti itu akan muncul lagi," kata Drajat.

Supaya kejadian serupa tidak terulang, ia menekankan pentingnya government social control, social control, dan cultural control.

Ketiga kontrol dalam masyarakat tersebut melibatkan aparat penegak hukum, anggota masyarakat, termasuk nilai-nilai di dalamnya.

"Government social control, social control, dan cultural control perlu dihidupkan untuk melawan perilaku-perilaku kekerasan di ruang publik apalagi yang memegang senjata," pungkas Drajat.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/12/06/200500265/pria-di-solo-bawa-sajam-takuti-pengendara-jalan-gara-gara-istri-digoda-ini

Terkini Lainnya

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Tren
5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

Tren
Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Tren
Benarkah Taruna TNI Harus Tetap Pakai Seragam Saat Pergi ke Mal dan Bioskop?

Benarkah Taruna TNI Harus Tetap Pakai Seragam Saat Pergi ke Mal dan Bioskop?

Tren
Muncul Pemberitahuan 'Akun Ini Tidak Diizinkan untuk Menggunakan WhatsApp', Begini Cara Mengatasinya

Muncul Pemberitahuan "Akun Ini Tidak Diizinkan untuk Menggunakan WhatsApp", Begini Cara Mengatasinya

Tren
Orang-orang Dekat Jokowi dan Prabowo yang Berpotensi Maju Pilkada 2024, Siapa Saja Mereka?

Orang-orang Dekat Jokowi dan Prabowo yang Berpotensi Maju Pilkada 2024, Siapa Saja Mereka?

Tren
Madu atau Sirup Maple, Manakah yang Lebih Menyehatkan?

Madu atau Sirup Maple, Manakah yang Lebih Menyehatkan?

Tren
Studi Buktikan Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Penyakit Kronis

Studi Buktikan Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Penyakit Kronis

Tren
9 Khasiat Bunga Telang untuk Kesehatan, Apa Saja?

9 Khasiat Bunga Telang untuk Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Apakah Tanggal Merah?

Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Apakah Tanggal Merah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke