Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Profil Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia yang Baru

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Istana Negara mengatakan, pria berusia 75 tahun itu dilantik hari ini, Kamis (24/11/2022) pada pukul 17.00 waktu setempat.

"Yang Mulia juga ingin memberi tahu Perdana Menteri dan pemerintahan baru yang akan dibentuk untuk menunjukkan kerendahan hati dan kebijaksanaan," kata pernyataan itu, dikutip dari Channel News Asia.

"Faktanya adalah rakyat biasa tidak boleh dibebani dengan gejolak politik tanpa akhir ketika negara membutuhkan pemerintahan yang stabil untuk meningkatkan lanskap ekonomi dan pembangunan negara," sambungnya.

Berikut profil Anwar Ibrahim...

Karier awal

Dikutip dari BBC, perjalanan politik Anwar Abbas dilalui dengan penuh gejolak.

Nama Anwar mulai dikenal sebagai pemimpin mahasiswa karismatik yang mendidikan Gerakan Pemuda Islam Malaysia (ABIM).

Pada 1982, ia secara mengejutkan bergabungan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai yang telah lama berkuasa.

Keputusannya ini membuat kariernya naik bergitu cepat dan kerap menempati sejumlah jabatan menteri.

Pada 1993, Anwar menjadi wakil Mahathir Mohamad dan digadang akan menggantikannya.

Namun, ketegangan terjadi setelah krisis keuangan Asia tahun 1997, ketika mereka berbenturan dengan ekonomi dan korupsi.

Dipenjara

Pada September 1998, Anwar dipecat dan memimpin protes publik terhadap Mahathir. Itu adalah awal dari Reformasi, sebuah gerakan reformasi yang akan mempengaruhi generasi aktivis demokrasi Malaysia.

Anwar ditangkap dan akhirnya didakwa melakukan sodomi dan korupsi, tuduhan yang dibantahnya dalam persidangan.

Hukuman penjara yang dialami Anwar ini pun mendapat kecaman internasional karena bermuatan politik.

Protes jalanan yang penuh kekerasan meletus ketika Anwar dipenjara selama enam tahun karena korupsi. Setahun kemudian, ia dijatuhi hukuman sembilan tahun karena sodomi.

Anwar selalu menyatakan bahwa tuduhan itu adalah bagian dari kampanye kotor untuk mencopotnya sebagai ancaman politik bagi Mahathir.

Pada akhir 2004 atau setahun setelah Mahathir mengundurkan diri sebagai perdana menteri, Mahkamah Agung Malaysia membatalkan hukuman sodomi dan membebaskan Anwar dari penjara.

Memimpin oposisi

Setelah dibebaskan, ia muncul sebagai ketua de facto dari oposisi yang baru bangkit dan mencatatkan penampilan kuat dalam pemilu 2008.

Namun, klaim sodomi kembali dilontarkan terhadap Anwar pada 2008.

Bagi Anwar, tuduhan ini merupakan upaya lain dari pemerintah untuk mengesampingkannya.

Pengadilan Tinggi akhirnya membebaskan Anwar dari dakwaan pada Januari 2012, dengan alasan kurangnya bukti.

Tahun berikutnya, ia memimpin oposisi dalam pemilihan yang menghasilkan pertunjukan terburuk bagi koalisi Barisan Nasional yang berkuasa.

Sekali lagi, ambisi Anwar digagalkan. Saat ia bersiap untuk melawan pemilihan negara bagian pada tahun 2014, pembebasan sebelumnya dibatalkan dan ia dikirim kembali ke penjara.

Berdamai dengan Mahathir

Dalam peristiwa yang mengejutkan pada 2016, Mahathir mengumumkan kembali dari masa pensiunnya untuk mencalonkan diri sebagai pejabat tinggi.

Mahathir mengaku muak dengan tuduhan korupsi yang mengganggu perdana menteri saat itu, Najib Razak.

Tetapi untuk mengembalikannya, Mahathir membuat kesepakatan yang tidak mungkin dengan Anwar yang masih dipenjara.

Dalam momen yang banyak dipublikasikan, keduanya bertukar jabat tangan yang dulunya tidak terpikirkan, menandai dimulainya reuni politik yang luar biasa.

Mahathir memimpin aliansi Pakatan Harapan meraih kemenangan dalam pemilihan penting tahun 2018, mengakhiri rentetan 61 tahun berturut-turut Barisan Nasional dalam memerintah negara.

Koalisi Pakatan Harapan yang baru menyatukan empat partai ke dalam koalisi multi-etnis pertama Malaysia.

Ini benar-benar mendapat dukungan dari mayoritas Muslim Melayu serta minoritas China dan India yang cukup besar di negara itu.

Sebagai perdana menteri Malaysia sekali lagi, Mahathir mengindikasikan dia akan menyerahkan kekuasaan kepada Anwar dalam waktu dua tahun.

Ia juga memenuhi janjinya untuk membebaskan Anwar dari penjara, dengan memberikan pengampunan penuh.

Pada Februari 2020, pengunduran diri Mahathir yang tak terduga menyebabkan keruntuhan koalisi, menjerumuskan Malaysia ke dalam periode kekacauan politik yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dalam pemilihan sela pada Oktober lalu, Anwar tampil dengan suara terbanyak.

 

https://www.kompas.com/tren/read/2022/11/24/173000665/profil-anwar-ibrahim-perdana-menteri-malaysia-yang-baru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke