Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Histeria Wanita, Penyakit Kaum Hawa Zaman Kuno dan Kelahiran Vibrator

KOMPAS.com - Histeria adalah gangguan mental pertama yang dikaitkan dengan wanita, dan yang dikatakan hanya menyerang kaum hawa.

Kurang lebih dua abad, gejala gangguan stres atau depresi serta ketidaksuburan, dengan mudah didiagnosis sebagai histeria wanita atau female hysteria.

Dilansir dari Medical News Today, masa itu, gejala umum dari kondisi ini termasuk kegugupan, halusinasi, ledakan emosi, dan berbagai dorongan seksual.

Bahkan, para pakar saat itu mempercayai bahwa histeria merupakan jawaban dari segala tingkah "aneh" wanita yang membuat para pria tidak nyaman.

Istilah histeria sendiri berasal dari Yunani Kuno. Menurut Hippocrates dan Plato, rahim yang berkeliaran di sekitar wanita adalah penyebab berbagai gangguan fisik dan mental, histeria.

Berikut fakta aneh dari histeria wanita yang dipercaya selama berabad-abad:

Disebabkan oleh rahim yang berkeliaran

Dilansir dari laman HuffPost, histeria wanita dipercaya disebabkan oleh rahim yang mengembara.

Hal ini tertuang dalam teks-teks Mesir yang berasal dari tahun 1900 SM, bahwa gangguan histeria disebabkan rahim wanita yang mengembara atau bergerak di seluruh tubuh.

Bukan hanya Mesir, orang Yunani Kuno juga mempercayainya. Mereka percaya bahwa rahim merupakan makhluk hidup yang mendiami tubuh wanita.

Bahkan menurut Hippocrates dan Plato, wanita yang terlalu lama sendiri akan membuat rahim lepas dari tubuh. Hal tersebut, salah satunya bisa menyebabkan histeria wanita.

Disebut penyakit umum

Dikutip dari Mother Jones, seorang dokter Inggris berpengaruh yang hidup hingga akhir tahun 1600-an, Thomas Sydenham mengatakan, penderita histeria wanita berkeliaran di mana-mana.

Sydenham bahkan pernah mengatakan bahwa gangguan yang juga dikaitkan dengan kerasukan roh ini sebagai penyakit paling umum kedua setelah demam.

Sementara itu, pada 1748, dokter Perancis bernama Joseph Raulin menggambarkan histeria sebagai penyakit yang menyebar melalui polusi udara di kota-kota besar.

Menurut Raulin, baik pria maupun wanita dapat terkena histeria. Namun, wanita lebih rentan karena sifatnya yang malas dan mudah tersinggung.

Dalam risalah lain yang terbit pada 1770-1773, François Boissier de Sauvages de Lacroix, seorang dokter asal Perancis, menggambarkan histeria sebagai sesuatu yang mirip ketidakstabilan emosional.

Dia pun setuju dengan para pendahulu, dan menyebut kondisi ini lebih umum memengaruhi wanita daripada laki-laki.

Adapun menurut dia, perampasan seksual kerap menjadi penyebab histeria wanita.

Pengobatan dengan pijat panggul dan vibrator

Gugup, ledakan amarah, dan halusinasi bukan satu-satunya ciri khas histeria wanita.

Masih dari HuffPost, seksualitas wanita termasuk keinginan dan rasa frustasi seksual juga ada dalam daftar gejala histeria.

Guna mengobati histeria, pemijatan panggul dianut oleh banyak ahli kesehatan, yang sudah ada sejak era Renaisans, sekitar kurun waktu abad ke-14 sampai abad ke-17.

Pengobatan histeria wanita ini mengakibatkan histeria paroxysm atau orgasme.

Bahkan pada era Victoria, seperti dilaporkan Psychology Today, praktik pijat panggul ini membawa anugerah finansial tenaga medis saat itu.

Praktik pengobatan dengan pemijatan itu masih tetap ada hingga penemuan alat bantu seks berupa vibrator pada akhir abad ke-19.

Hal tersebut seperti dijelaskan sejarawan teknologi, Rachel Maines dalam buku bertajuk The Technology of Orgasm yang pertama kali muncul pada 1999.

Menurut Maines, dokter sering mengobati histeria wanita dengan memijat panggul. Dalam arti lain, mereka merangsang alat kelamin pasien wanita secara manual.

Kemunculan vibrator dimanfaatkan sebagai alat penghemat tenaga dokter saat merawat pasien mereka.

Kendati demikian, menurut laman Medical News Today, baru-baru ini para ahli berpendapat bahwa perspektif Maines tidak akurat dan tidak ada bukti pendukung.

Studi (2018) yang bertentangan dengan teori Maines menyatakan, Maines gagal mengutip satu sumber pun yang secara terbuka menjelaskan penggunaan vibrator untuk terapi medis.

Meski histeria wanita dianggap sebagai sesuatu yang tidak masuk akal dan kuno, tetapi American Psychiatric Association tidak menghapus istilah itu sampai awal 1950-an.

Dan meskipun memiliki definisi yang sangat berbeda dari akar awalnya, kondisi neurosis histeris ini tidak hilang dari DSM (buku pedoman psikiatri) hingga 1980.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/31/060500865/histeria-wanita-penyakit-kaum-hawa-zaman-kuno-dan-kelahiran-vibrator

Terkini Lainnya

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Tren
7 Makanan Obat Alami Asam Urat dan Makanan yang Harus Dihindari

7 Makanan Obat Alami Asam Urat dan Makanan yang Harus Dihindari

Tren
Skandal Burning Sun, Sisi Gelap di Balik Gemerlap Kpop

Skandal Burning Sun, Sisi Gelap di Balik Gemerlap Kpop

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke