Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Tombol Alarm Darurat yang Ada di Stasiun, Ini Kegunaannya...

KOMPAS.com - Sebuah twit berisi informasi mengenai adanya "Tombol Alarm Darurat" yang disebut berada di Stasiun Sudimara, Tangerang Selatan, beredar di Twitter pada Minggu (16/10/2022).

"Nemu tombol ini di Stasiun Sudimara, tepat di terowongan penyeberangan antarperon. Penasaran dengan apa yang akan terjadi saat dipencet, dan semoga tidak disalahgunakan," tulis pengunggah dalam twitnya.

"Tombol Alarm Darurat Emergency Alarm Button. Tekan Tombol Alarm jika terjadi keadaan darurat In emergency push to activate alarm," bunyi keterangan tersebut.

Lalu, apa kegunaan dari tombol tersebut, dan bagaimana pengawasannya?

Penjelasan KCI

Manager External Relations & Coorporate Image Care Kereta Commuter Indonesia (KCI) Leza Arlan mengatakan bahwa tombol tersebut berfungsi sebagai alarm darurat.

"Tombol ini merupakan salah satu Standar Pelayanan Minimum (SPM) di stasiun, berfungsi sebagai alarm darurat, atau tanda bahaya di area stasiun, bunyinya pun hanya terdengar di stasiun," ujar Leza saat dihubungi Kompas.com, Senin (17/10/2022).

Ia menambahkan, tombol tersebut berada di setiap stasiun kereta.

Pengawasan penggunaan tombol

Lantaran tombol tersebut berperan penting, Leza mengatakan tombol ini memang dibuat agar memudahkan masyarakat mengaksesnya.

Jadi, diharapkan tidak ada masyarakat yang iseng menekan atau memencet tombol darurat tersebut.

"Kalau kita kasih kawat (untuk pengaman) akan merepotkan saat ada kejadian emergency di stasiun, sehingga mudah untuk digunakan," ujar Leza.

Menurut dia, selama ini keberadaan tombol tersebut aman karena terdapat sign atau instruksi hanya untuk kondisi darurat.

Ia menjelaskan, jika tombol tersebut ditekan maka akan mengeluarkan suara nyaring untuk mengalihkan perhatian penumpang.

Jika alarm berbunyi, Leza mengimbau kepada penumpang untuk tidak panik dan tetap mengikuti instruksi dari petugas stasiun.

"Jangan panik, selalu ikuti instruksi dari petugas di stasiun," lanjut dia.

Jenis kondisi darurat

Dikutip dari situs resmi Pengadilan Negeri Samarinda, dijelaskan mengenai jenis-jenis kondisi atau situasi darurat.

Umumnya, kondisi darurat terbagi menjadi 3, yakni:

1. Natural Hazard (bencana alamiah)

Situasi ini terjadi karena adanya keadaan alamyang kurang baik atau sering terjadi karena bencana alam. Contoh :

  • Banjir
  • Kekeringan
  • Angin topan
  • Gempa
  • Petir

2. Technological Hazard (Kegagalan Teknis)

  • Pemadaman listrik
  • Peristiwa kebakaran/ledakan
  • Kecelakaan kerja/lalu lintas

3. Huru Hara

  • Perang
  • Kerusuhan

https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/20/063000965/mengenal-tombol-alarm-darurat-yang-ada-di-stasiun-ini-kegunaannya-

Terkini Lainnya

Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Tren
Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke