Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Fakta WNI Asal Semarang Tewas Diberondong 100 Peluru di Texas, AS

Novita tewas usai rumahnya di San Antonio, Bexar County, Texas, AS diberondong lebih dari 100 peluru oleh sejumlah remaja. 

Dilansir dari NBC News, suara tembakan itu sempat terdengar oleh para deputi yang sedang berpatroli di wilayah tersebut.

Mereka kemudian melihat sebuah kendaraan melarikan diri dari kawasan itu dengan kecepatan tinggi untuk menangkap pelaku.

Menurut pihak kepolisian, Novita (25) merupakan korban tembak salah sasaran. Kedua pelaku mengaku menembak rumah yang salah. 

Berikut fakta WNI yang tewas tertembak di Texas, AS:

1. Tewas tertembak saat bekerja di rumahnya

Saat kejadian, Novita (25) dilaporkan sedang bekerja di kamar tidur di rumahnya. Saat itu, ratusan peluru diberondong ke rumahnya.

Akibat kejadian tersebut dia meninggal dunia. 

Tak hanya Novita, seorang wanita lain yang sedang menyewa sebuah kamar di Airbnb juga menjadi korban penembakan itu dan mengalami luka-luka.

2. Korban salah sasaran

Kepada pihak kepolisian, pelaku mengungkapan bahwa mereka menargetkan sasaran yang salah ketika menembak Novita.

Para pelaku mengaku bahwa mereka "menembak rumah yang salah."

3. Polisi menangkap 5 orang remaja

Lima remaja yang diduga menjadi pelaku penembakan WNI di Texas tersebut telah ditangkap.

Sheriff Bexar County Javier Salazar meyakini para tersangka dalam kasus ini menembaki rumah yang salah di area tersebut pada Selasa (4/10/2020) pukul 01.30 waktu setempat.

Oleh karen aitu Novita diyakini bukan sasaran sebenarnya.

Diberitakan Asian-Dawn pada Minggu (9/10/2022), lima remaja telah ditangkap setelah para deputi setempat mengatakan mereka diduga menembakkan 100 peluru dan “menyerang rumah yang salah” dalam penembakan jalanan. 

Petugas kepolisian berhasil menangkap pelaku yang ternyata dua remaja berusia 14 dan 15 tahun yang berasal dari San Antonio.

Mereka sempat mencuri mobil di sekitar lokasi sebelum melancarkan penembakan. Aksi itu bahkan dilakukan keduanya sambil berkendara.

Setelah melesatkan ratusan peluru itu, kedua remaja tersebut sempat kabur memakai kendaraan bermotor, Namun Sheriff Bexar County dan Javier Salazar memastikan keduanya sudah ditangkap.

Penangkapan dilakukan setelah proses pencarian menggunakan mobil dan helikopter.


4. Pelaku terancam hukuman mati

Akibat tindakannya, kedua remaja itu didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama dan penyerangan dengan senjata mematikan.

Pelaku remaja yang berusia 15 tahun juga didakwa menggunakan kendaraan bermotor secara tidak sah.

Adapun remaja berusia 14 tahun menerima dakwaan tambahan karena mengindari penangkapan dengan jalan kaki.

Mereka dituntut dua dakwaan, yaitu pembunuhan dan penyerangan berat dan terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Dilansir dari KompasTV, Pemerintah Indonesia, melalui Konsulat Jenderal Houston akan memfasilitasi pemulangan jenazah Novita.

"KJRI Houston menerima permintaan repatriasi jenazah almarhumah dari pihak keluarga yang berada di Indonesia," terang KJRI Huston, Senin (10/10).

Menurut KJRI, proses pemulangan jenazah dari Amerika Serikat ke Indonesia itu membutuhkan waktu yang cukup lama karena adanya penerbitan dokumen kematian oleh Departemen Kesehatan setempat.

Sesuai keinginan keluarga, jenazah Novita akan dimakamkan di Kota Semarang, Jawa Tengah.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/11/112900765/5-fakta-wni-asal-semarang-tewas-diberondong-100-peluru-di-texas-as

Terkini Lainnya

Kronologi Penangkapan Pegi, Tersangka Kasus Pembunuhan Vina Cirebon yang Buron 8 Tahun

Kronologi Penangkapan Pegi, Tersangka Kasus Pembunuhan Vina Cirebon yang Buron 8 Tahun

Tren
Produk Susu Nol Gula Sukrosa tapi Tinggi Laktosa, Sehatkah Dikonsumsi?

Produk Susu Nol Gula Sukrosa tapi Tinggi Laktosa, Sehatkah Dikonsumsi?

Tren
7 Penyebab Sembelit pada Kucing Peliharaan, Pemilik Wajib Tahu

7 Penyebab Sembelit pada Kucing Peliharaan, Pemilik Wajib Tahu

Tren
Ramai Keluhan SPBU Eror untuk Isi Pertalite dan Biosolar, Pertamina Jelaskan Penyebabnya

Ramai Keluhan SPBU Eror untuk Isi Pertalite dan Biosolar, Pertamina Jelaskan Penyebabnya

Tren
Daftar Negara yang Memiliki Hak Veto di Dewan Keamanan PBB

Daftar Negara yang Memiliki Hak Veto di Dewan Keamanan PBB

Tren
Bisakah Peserta BPJS Kesehatan Langsung Berobat ke Rumah Sakit Tanpa Rujukan?

Bisakah Peserta BPJS Kesehatan Langsung Berobat ke Rumah Sakit Tanpa Rujukan?

Tren
Buntut Film Dokumenter “Burning Sun”, Stasiun TV Korsel KBS Ancam Tuntut BBC

Buntut Film Dokumenter “Burning Sun”, Stasiun TV Korsel KBS Ancam Tuntut BBC

Tren
8 Perawatan Gigi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024, Termasuk Scaling

8 Perawatan Gigi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024, Termasuk Scaling

Tren
Gagal Tes BUMN karena Tidak Memenuhi Syarat atau Terindikasi Curang, Apa Penyebabnya?

Gagal Tes BUMN karena Tidak Memenuhi Syarat atau Terindikasi Curang, Apa Penyebabnya?

Tren
Berada di Tingkat yang Sama, Apa Perbedaan Kabupaten dan Kota?

Berada di Tingkat yang Sama, Apa Perbedaan Kabupaten dan Kota?

Tren
Biaya Kuliah UGM Jalur Mandiri 2024/2025, Ada IPI atau Uang Pangkal

Biaya Kuliah UGM Jalur Mandiri 2024/2025, Ada IPI atau Uang Pangkal

Tren
Irlandia, Spanyol, dan Norwegia Akui Negara Palestina, Israel Marah dan Tarik Duta Besar

Irlandia, Spanyol, dan Norwegia Akui Negara Palestina, Israel Marah dan Tarik Duta Besar

Tren
Ramai soal Salah Paham Beli Bensin di SPBU karena Sebut Nilai Oktan, Ini Kata Pertamina

Ramai soal Salah Paham Beli Bensin di SPBU karena Sebut Nilai Oktan, Ini Kata Pertamina

Tren
Penjelasan UGM soal UKT Ujian Mandiri UGM 2024 Ada Biaya Uang Pangkal

Penjelasan UGM soal UKT Ujian Mandiri UGM 2024 Ada Biaya Uang Pangkal

Tren
Festival Lampion Waisak di Candi Borobudur Malam Ini, Pukul Berapa?

Festival Lampion Waisak di Candi Borobudur Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke