Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Mengatasi Kulit Kering

Namun, pada kondisi tertentu bisa menunjukkan diagnosis yang lebih serius.

Cuaca panas, mandi air panas, iklim kering, dan sabun yang keras semuanya dapat memicu kulit kering.

Ada beberapa pengobatan rumahan yang bisa dilakukan untuk mengatas gejala kulit kuring.

1. Minyak zaitun

Minyak zaitun berfung sebagai pembersih dan pelembab alami.

Ahli kecantikan berlisensi dan mantan manajer LeBliss Salon and Spa di Louisville, Kentucky, Brandy Crompton mengatakan, minyak zaitun bisa menjadi plihat baik sebagai pembersih.

Pasalnya, ini tidak akan menghilangkan minyak alami kulit dan akan membersihkan kulit Anda.

"Cukup gosokkan minyak ke kulit Anda dan tempelkan kain hangat dan lembap ke wajah Anda sampai dingin, lalu bersihkan sisa minyaknya" kata Crompton, dikutip dari Everyday Health.

2. Masker alpukat

Membuat masker alpukat buatan sendiri adalah cara alami lain untuk menenangkan kulit kering.

Crompton menyarankan untuk menghaluskan setengah buah alpukat dan mencampurnya dengan 1 sendok teh minyak zaitun.

Anda juga bisa menambahkan 1 sendok makan madu untuk kulit yang sangat kering.

Oleskan masker ke wajah Anda, biarkan selama 15 hingga 20 menit, lalu bilas.

Kulit Anda seharusnya terasa lembap, tetapi Anda dapat menggandakan efek menghidrasi dengan mengoleskan pelembap biasa juga.

3. Lulur minyak zaitun dan gula

Buat scrub pengelupasan pelembab alami menggunakan kombinasi minyak zaitun dan gula.

Crompton menuturkan, Anda bisa mencanpurkan secangkir gula dengan 2 sendok makan minyak zaitun.

Anda juga dapat menambahkan minyak esensial seperti lavender yang menambahkan aroma alami dan dapat meningkatkan relaksasi.

Gosokkan scrub dengan lembut ke kulit Anda, lalu bilas. Terakhir, gunakan pelembab yang menenangkan untuk mengunci manfaat kulit yang baru saja terkelupas.

4. Oleskan lidah buaya

Meskipun sering dianggap sebagai obat untuk menghilangkan sengatan matahari, gel lidah buaya juga dapat membantu selama bulan-bulan musim dingin yang kering.

Lidah buaya bekerja dengan mengurangi kemerahan dan iritasi yang terkait dengan kekeringan berlebih, serta mengurangi tanda-tanda penuaan.

Namun perlu dicatat, beberapa orang dapat mengembangkan dermatitis kontak alergi terhadap lidah buaya.

Jadi lakukan tes tempel terlebih dahulu sebelum menerapkannya ke area kulit lebih luas.

5. Minyak kelapa

Dikutip dari Healthline, minyak kelapa memiki sifak emolien yang dapat mengisi ruang di antara sel-sel kulit dan menciptakan permukaan yang harus.

Karena itulah asam lemak jenuh yang terjadi secara alami pada minyak kelapa dapat menghidrasi dan menghaluskan kulit.

Anda dapat menggunakan minyak kelapa setiap hari bahkan pada bagian tubuh yang paling sensitif, termasuk area di bawah mata dan sekitar mulut.

Keuntungan lain dari minyak kelapa adalah bahwa Anda tidak perlu mencampurnya dengan apa pun.

6. Mandi oatmeal

Oatmeal adalah obat tradisional yang umum untuk kulit yang teriritasi. Oatmeal koloid memiliki antioksidan dan sifat anti-inflamasi yang menenangkan iritasi.

Obat ini sangat efektif jika Anda ingin menghilangkan rasa gatal. Setelah mandi oatmeal, pastikan Anda melembabkan kulit untuk mengunci penghalang.

7. Sesuaikan suhu air mandi

American Academy of Dermatology mencatat bahwa menghilangkan kulit kering terkadang sesederhana mengubah rutinitas mandi.

Sementara kebanyakan orang cenderung mandi air panas, ini bisa melepuh kulit dan menyebabkan kerusakan.

Beberapa sabun yang mengklaim dapat melembabkan dan memperbaiki kulit juga menyebabkan efek sebaliknya.

Mereka dapat memicu reaksi alergi dan membuat kulit lebih tipis dengan bahan kimia yang keras. Karena itu, cobalah mandi sebentar dengan air hangat, bukan air panas.

8. Pelembab udara

Menggunakan pelembab udara di rumah Anda dapat membantu meminimalkan kekeringan yang disebabkan oleh sistem pemanas rumah.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/05/073000765/cara-mengatasi-kulit-kering

Terkini Lainnya

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke