Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Anemia? Berikut Gejala hingga Penyebabnya

KOMPAS.com - Anemia adalah suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalam tubuh lebih rendah dari normal.

Dilansir dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hemoglobin diperlukan untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Jika sel darah merah terlalu sedikit atau abnormal, atau tidak cukup hemoglobin, maka akan terjadi penurunan kapasitas darah untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh.

Hal ini menyebabkan sejumlah gejala, yakni seperti kelelahan, kelemahan, pusing, dan sesak napas.

Konsentrasi hemoglobin optimal yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis bervariasi menurut usia, hingga jenis kelamin.

Penyebab paling umum dari anemia termasuk kekurangan nutrisi, terutama kekurangan zat besi, selain juga kekurangan folat, vitamin B12, dan A.

Menurut WHO, anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat global yang serius yang terutama mempengaruhi anak-anak dan wanita hamil.

WHO memperkirakan 42 persen anak-anak di bawah usia 5 tahun dan 40 persen ibu hamil di seluruh dunia mengalami anemia.

Anemia dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk kelelahan, kelemahan, pusing, dan kantuk.

Anak-anak dan wanita hamil sangat rentan, dengan peningkatan risiko kematian ibu dan anak.

Prevalensi anemia tetap tinggi secara global, terutama di daerah berpenghasilan rendah, di mana proporsi yang signifikan dari anak-anak dan wanita usia subur dapat diasumsikan anemia.

Anemia defisiensi besi juga telah terbukti mempengaruhi perkembangan kognitif dan fisik pada anak-anak dan mengurangi produktivitas pada orang dewasa.

Anemia merupakan indikator gizi buruk dan kesehatan yang buruk.

Sementara itu, dosen Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK Universitas Padjadjaran (Unpad) yang juga menjadi konsultan hematologi Dr. Susi Susanah, dr., Sp.A(K), M.Kes., menuturkan, anemia merupakan kondisi ketika kadar hemoglobin di bawah rata-rata.

Dilansir dari laman unpad.ac.id, anemia adalah kurang sel darah merah atau kurang darah, bukan tekanan darah rendah.

Susi menekankan, tekanan darah rendah tidak ada hubungannya dengan anemia.

Lebih lanjut, kadar hemoglobin ideal berbeda-beda sesuai kelompok umur.

Sesuai standar WHO, kadar hemoglobin untuk anak usia di bawah 5 tahun adalah 11 gram per desiliter.

Sementara anak usia 5-10 tahun adalah 11,5 gram, anak usia di bawah 14 tahun kadar hemoglobinnya di bawah 12 gram, sedangkan di atas usia 14 tahun kadar hemoglobinnya mengikuti standar orang dewasa.

Faktor terjadinya anemia

Faktor lainnya adalah anemia bisa terjadi karena kebutuhan darah yang meningkat.

Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengalami perdarahan, sehingga rentan menyebabkan anemia.

Konsultan hematologi pada Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Unpad Dr. Delita Prihatini, Sp.PK(K), M.Kes., mengungkapkan, untuk bisa membedakan anemia karena nutrisi dengan penyakit bisa melalui pemeriksaan laboratorium.

Pemeriksaan yang paling umum adalah melakukan pemeriksaan sel darah menggunakan mikroskop.

Pemeriksaan menggunakan mikroskop dilakukan untuk memprediksi penyebab anemia secara awal.

"Walaupun tidak terlalu tepat, tetapi (pemeriksaan) bisa memprediksi kelainan ini karena di pabrik, karena bahan bakunya, atau karena kebutuhan meningkat tadi. Terlihat dari bentuk sel darahnya," terangnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/09/18/100000665/apa-itu-anemia-berikut-gejala-hingga-penyebabnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke