Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

DME Segera Gantikan Elpiji, Kapan Mulai Diproduksi?

KOMPAS.com - Pemerintah mendorong pemanfaatan dimetil eter (DME) untuk mengantikan elpiji sebagai bahan bakar kompor.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan jika efisiensi pembakaran yang dihasilkan DME lebih bagus daripada elpiji.

Sehingga, salah satu kelebihan itu mampu membuat DME menjadi alternatif untuk program subsitusi energi nasional.

“Fraksi karbon beratnya kalau di elpiji masih tertinggal di dalam sisa botol, sedangkan kalau DME masih bisa dioptimalkan, sehingga ini menjadi salah satu advantage (keuntungan)," kata Arifin dikutip dari Kompas.com, Minggu (20/2/2022).

Arifin menjelaskan bahan baku DME berasal dari batu bara yang memiliki kalori 3.800 kkal/kg yang tidak dimanfaatkan untuk kebutuhan bahan bakar listrik oleh PLN.

“Ini juga dilakukan di lokasi mulut tambang, jadi memudahkan proses pengangkutan," ucap Arifin.

Pembangunan fasilitas DME

PT Bukit Asam (PTBA) tengah membangun hilirisasi batu bara menjadi DME di Kawasan Industri Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan bahwa proyek yang telah dilakukan sejak 24 Januari 2022 ini diperkirakan selesai dibangun pada tahun 2026.

Proyek tersebut dikerjakan oleh PTBA bersama PT Pertamina dan perusahaan asal Amerika Serikat Air, Products and Chemicals Incs (APCI).

"Kalau sesuai timeline kita, kan pembangunan kurang lebih 3 tahun. Kalau tahun depan sudah mulai (dibangun), diharapkan 2026 sudah hasilkan produk DME itu," ungkap Arsal dikutip dari Kompas.com, Jumat (26/8/2022).

Meskipun begitu, saat ini pembangunan fasilitas DME masih menunggu proses administrasi berupa peraturan presiden (Perpres).

Perpres tersebut nantinya akan membuat kawasan proyek atau Kawasan Industri Tanjung Enim dapat menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Arsal menuturkan jika sembari menunggu pihaknya telah melakukan pengujian coal sampling dan penelitian di kawasan proyek.

"Tahun ini harapannya (lahan proyek) bisa jadi kawasan ekonomi khusus. Kita harapkan simultan schedule, tahun depan kegiatan fisiknya," ucap Arsal.

Dapat kurangi impor elpiji

Apabila DME sudah diproduksi dan dipasarkan, maka akan dapat menggantikan elpiji yang beredar di masyarakat.

Arsal menyatakan bahwa hal itu dapat membuat ketergantungan impor elpiji akan menurun.

Dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta DME per tahun untuk mengurangi impor elpiji sebesar 1 juta ton per tahun.

"Mudah-mudahan ini berhasil sehingga impor gas bisa turun," ujar Arsal.

Perlu diketahaui, sebelumnya Presiden Joko widodo pernah mengungkapkan apabila nilai impor elpiji nasional mencapai Rp 80 triliun.

Selain itu, pemerintah mengucurkan dana untuk subsidi elpiji kepada masyarkat sebesar Rp 60 triliun sampai Rp 70 triliun.

Sehingga, dengan adanya DME dapat mengurangi beban APBN pemerintah untuk mensubsidi elpiji.

(Sumber: Kompas.com/ Rully R. Ramli, Isna Rifka Sri Rahayu | Editor: Yoga Sukmana, Aprillia Ika)

https://www.kompas.com/tren/read/2022/08/27/154500265/dme-segera-gantikan-elpiji-kapan-mulai-diproduksi-

Terkini Lainnya

Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Tren
Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Tren
Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Tren
13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

Tren
Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke