Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemudik Motor, Perhatikan 6 Imbauan Kemenhub Berikut Ini!

KOMPAS.com - Mudik menjadi salah satu perjalanan yang paling dinanti di momen Lebaran tahun ini.

Pasalnya, setelah dua tahun dilarang, kali ini pemerintah mengizinkan segenap masyarakat untuk melakukan perjalanan pulang kampung yang sudah menjadi budaya di Indonesia ini.

Di antara banyaknya pilihan moda transportasi yang bisa digunakan masyarakat untuk mudik, sepeda motor masih saja menjadi salah satu primadona.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut berdasarkan survei yang mereka lakukan, akan ada 17 juta masyarakat yang akan mudik menggunakan kendaraan roda dua di tahun ini.

Padahal, melakukan perjalanan jauh menggunakan sepeda motor riskan bahaya. Dan selama  ini, pemudik yang menggunakan motor terbukti menyumbang angka tertinggi pada kecelakaan lalu lintas yang terjadi di momen arus mudik dan balik Lebaran.

Oleh karena itu, bagi masyarakat yang akan mudik menggunakan sepeda motor, perhatikan betul segala aspek agar keselamatan diri dapat terjaga hingga tempat tujuan.

Berikut ini adalah 6 imbauan yang disampaikan Kepala Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Prita Setiawan, kepada Kompas.com, Jumat (29/4/2022):

1. Batasi barang bawaan

Hal pertama yang harus diingat adalah batasi barang bawaan, selain tidak adanya ruang penyimpananan yang memadai pada sepeda motor, terlalu banyak membawa barang juga akan mempersulit perjalanan Anda.

"Jangan membawa barang yang berlebihan, karena akan mempengaruhi keseimbangan," kata Pitra.

Terkadang, banyak pemudik motor yang memaksakan diri membawa banyak barang bawaan dengan cara membuat area tambahan di bagian belakang motor menggunakan kayu dan sebagainya. Hal ini, sangatlah berbahaya.

2. Pelajari rute

Setiap pemudik diharap untuk sudah mengetahui rute jalan yang akan ditempuh untuk sampai ke kampung halaman.

Mudik menggunakan motor tentu berbeda dengan mudik menggunakan kendaraan umum yang kita tidak perlu menghafal jalan demi sampai di lokasi tujuan.

Untuk itu, Pitra meminta pemudik untuk mempelajari rute mudik, termasuk jalur alternatif yang ada.

Mengetahui jalur alternatif penting, karena tidak menutup kemungkinan pemudik akan menjumpai pengalihan jalur yang dibuat oleh petugas kepolisian demi memecah kepadatan yang akan terjadi.

3. Kondisi fisik prima

Hal yang bisa dikatakan menjadi aspek paling penting adalah memastikan kesehatan fisik dari si pemudik itu sendiri.

Tak bisa dipungkiri, mudik menggunakan sepeda motor akan memaksa tubuh untuk duduk di atas kendaraan dalam waktu yang relatif lama.

Tak hanya itu, pemudik juga akan terpapar angin sepanjang perjalanan, juga debu, panas, hujan, suhu dingin, dan sebagainya.

"Pastikan kondisi pengemudi dalam keadaan sehat, karena akan menempuh perjalanan jauh jadi fisik harus ok," jelas Pitra.

Memaksakan tubuh yang tidak prima untuk melakukan perjalanan mudik dengan motor sama sekali bukan keputusan yang dianjurkan. Selain bisa membahayakan diri sendiri, hal ini juga bisa membahayakan orang lain.

4. Kondisi kendaraan laik

Selain kondisi si pengendara, kondisi sepeda motor yang akan digunakan untuk berkendara juga harus dipastikan ada dalam kondisi yang prima atau dalam konteks ini adalah laik jalan.

Mulai dari kondisi mesin, ban, rem, klakson, lampu, dan lain-lain.

Kendaraan tidak prima yang dipaksa untuk melakukan perjalanan jauh kemungkinan besar akan mengganggu kenyamanan mudik Anda, misalnya ketika harus banyak berhenti akibat terjadinya kerusakan.

5. Waspadai kondisi cuaca

Meski secara umum Indonesia sudah melalui puncak musim hujan, namun bukan berarti potensi turun hujan sama sekali bisa dihilangkan.

Penting bagi pemudik motor untuk mewaspadai cuaca apa yang kira-kira akan terjadi di sepanjang perjalanannya.

"Waspadai kondisi cuaca yang tidak menentu," ujar Pitra.

Untuk mengetahui prakiraan itu, Anda bisa mengecek melalui kanal-kanal resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang rutin menyampaikan prakiraan cuaca di berbagai wilayah di Indonesia.

6. Istirahat rutin

Anda yang mudik menggunakan motor memiliki kebebasan akan perjalanan yang Anda lakukan sendiri.

Berhentilah kapan pun ketika fisik terasa lelah atau mata mulai mengantuk. Jangan paksakan terus berkendara hanya demi ingin cepat sampai.

Pitra menyarankan untuk rutin berhenti untuk beristirahat setiap 3 jam sekali. Pemudik bisa memanfaatkan SPBU, rest area, masjid, atau tempat apapun yang memungkinkan untuk menepi.

Salah satu lokasi istirahat yang direkomendasikan oleh Pitra adalah rest area di Jembatan Timbang Losarang, Indramayu, Jawa Barat.

"Manfaatkan rest area pemotor di Jembatan Timbang Losarang Indramayu yang memiliki fasilitas lengkap dan nyaman," pungkas dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/04/29/133000865/pemudik-motor-perhatikan-6-imbauan-kemenhub-berikut-ini-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke