Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gejala Virus Corona Subvarian Omicron BA.3 dan Tingkat Keparahannya

Hal tersebut disampaikan oleh Ahli Epidemiologi Penyakit Menular dan Pemimpin Teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove.

"Yang paling menonjol yang telah terdeteksi di seluruh dunia adalah BA.1, BA.1.1 dan BA.2. Ada juga BA.3 dan subvarian lainnya," kata Maria Van Kerkhove, sebagaimana dikutip Times of India, Minggu (6/3/2022).

Temuan subvarian Omicron BA.3 ini menandakan bahwa virus Corona masih belum berakhir meskipun kasus gelombang ketiga Covid-19 mulai menurun.

Apa itu subvarian Omicron BA.3?

Dilansir dari Livemint, temuan subvarian Omicron BA.3 ini bermula dari penelitian yang diterbitkan pada 18 Januari 2022 lalu. Penelitian yang terangkum dalam Journal of Medical Virology itu mengonfirmasi adanya subvarian Omicron BA.3.

Berdasarkan penelitian tersebut, subvarian Omicron BA.3 merupakan hasil mutasi dari subvarian sebelumnya yang sudah lebih dulu muncul.

"Studi kami menemukan, bahwa tidak ada mutasi spesifik untuk garis keturunan BA.3 pada protein spike. Sebaliknya, ini adalah kombinasi mutasi pada protein spike BA.1 dan BA.2," kata peneliti studi.

Adapun subvarian Omicron BA.3 ini pertama kali terdeteksi di barat laut Afrika Selatan. Dua subvarian sebelumnya, yakni subvarian BA.1 ditemukan di Botswana dan BA.2 pertama kali terdeteksi di Afirka Selatan.

Temuan subvarian Omicron BA.3 dinilai berpotensi menyebar ke seluruh dunia sebagaimana varian-varian sebelumnya.


Tingkat keparahan subvarian BA.3 Omicron rendah

Peneliti menyebut subvarian Omicron BA.3 sebagai subvarian yang kurang lazim. Sebab penelitian mencatat bahwa mutasi subvarian BA.3 lebih sedikit apabila dibandingkan dengan subvarian BA.1.

Setidaknya terdapat 6 mutasi subvarian Omicron BA.3 yang hilang, yakni ins214EPE, S371L, G496S, T547K, N856K, dan L981F. Hal inilah yang diyakini membuat subvarian BA.3 Omicron memiliki tingkat penularan yang rendah.

Dengan alasan yang sama, tim penelitian juga menduga bahwa subvarian BA.3 Omicron memiliki jumlah kasus yang sedikit.

Berbeda dengan subvarian BA.1 dan BA.2 Omicron yang saat ini telah mendominasi. Baik subvarian BA.1 dan BA.2 justru tidak memiliki tingkat keparahan yang berbeda atau signifikan.

Tingkat keparahan virus Corona varian Omicron ini masih bergantung pada respons tubuh terhadap virus tersebut.

Sebab subvarian BA.1 dan BA.2 tidak mengakibatkan lonjakan kasus rawat inap yang tinggi, seperti varian Delta. Kendati demikian, penularan virus corona varian Omicron ini lebih cepat dibandingkan varian lainnya.

Hingga saat ini, WHO dilaporkan masih melakukan penelitian untuk memastikan tingkat keparahan subvarian Omicron ini.

Sebab, meskipun varian Omicron mengakibatkan gejala yang ringan, namun tidak menutup kemungkinan bisa menghasilkan beberapa mutasi yang menyebabkan penyakit serius.


Gejala virus corona subvarian Omicron BA.3

Dilansir dari Forbes, masing-masing varian dari virus Corona memiliki perbedaan satu sama lain. Begitu juga varian Omicron yang berbeda dengan varian sebelumnya, yakni Alpha, Beta, Gamma, dan Delta.

Kendati demikian, masing-masing varian berpotensi untuk bermutasi membentuk subvarian lainnya.

"Beberapa mutasi juga berbeda di antara ketiganya. Kami menduga bahwa perbedaan ini akan tercermin dalam karakteristik septic dari setiap varian yang memengaruhi laju pertumbuhan, kekebalan, virulensi, dan penghindaran vaksin," jelas William A. Haseltine yang merupakan seorang ilmuwan.

Adapun gejala yang ditimbulkan dari subvarian Omicron BA.3 ini tidak jauh berbeda dengan subvarian BA.1 dan BA.2.

Berikut gejala virus Corona varian Omicron yang umumnya dirasakan oleh pasien Covid-19, di antaranya:

  • Sakit tenggorokan
  • Pilek
  • Bersin
  • Sakit kepala
  • Badan terasa nyeri dan pegal
  • Demam

https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/10/080000865/gejala-virus-corona-subvarian-omicron-ba.3-dan-tingkat-keparahannya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke