Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Merawat Kursi Kayu dan Sofa, dari Pembersihan hingga Mengatasi Kerusakan

KOMPAS.com - Salah satu furnitur yang sering dijumpai di ruang tamu atau ruang televisi adalah sofa dan kursi kayu.

Bagi mereka yang ingin rumahnya bertema earthtone, kursi kayu menjadi pilihan yang pas.

Sementara untuk rumah yang bernuansa minimalis, sofa dengan corak warna pastel maupun cerah adalah pilihan menarik untuk menghiasi hunian Anda.

Agar furnitur bisa bertahan lama, Anda harus tahu cara membersihkan dan merawatnya dengan benar.

Bagaimana cara merawat kursi kayu atau sofa dan apa saja hal yang perlu dilakukan jika menemui kerusakan pada kursi kayu atau sofa?

"Sebenarnya enggak ada yang spesifik, cenderung tidak ada perawatan khusus, paling hanya terkait kebersihan saja ya, baik vakum maupun cara lain," ujar Ariko saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/2/2022).

Ia mengatakan, teknik untuk membersihkannya bisa dengan diseka atau dilap saja.

Selama kursi kayu atau sofa tersebut berada di dalam ruangan dan terlindung dari cuaca (panas matahari, hujan, dan lainnya), maka tidak perlu perawatan khusus.

Hal itu juga berlaku pada sofa berbahan sintetis.

Ariko mengatakan, untuk sofa sebaiknya hindarkan dari benda tajam atau hewan peliharaan yang memiliki kuku tajam.

"Tambahannya hindari dari benda tajam ya, biasanya kalau dicakar oleh binatang peliharaan," imbuhnya.

Lapisan yang mengelupas diganti ulang

Sementara itu dosen arsitektur dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Purwanto Setyo Nugroho, mengatakan bahwa kursi kayu umumnya terdiri dari dua jenis, model ukir dan model simpel minimalis.

Kedua jenis kursi kayu tersebut memiliki perawatan yang hampir sama, kita hanya perlu menjaganya dari tempelan kotoran atau debu.

"Jika ada lapisan yang mulai aus atau mengelupas, sebaiknya segera dilapis ulang," ujar Purwanto saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Sabtu (26/2/2022).

Sedangkan untuk sofa, Purwanto menjelaskan, umumnya ada dua jenis pelapis yang digunakan untuk sofa. Yaitu pelapis kulit/sintetis dan pelapis kain/beludru.

"Perawatannya lebih mudah yang kulit, karena sofa kain/beludru cenderung menangkap debu," lanjut dia.

Ia menyarankan kepada calon pembeli sofa untuk menanyakan jenis kayu apa yang digunakan untuk kerangka sofa sebelum membeli sebuah sofa.

Karena salah satu cara mudah untuk menilai kualitas sofa adalah dengan membandingkan beratnya.

"Kayu dengan kualitas baik cenderung lebih berat," ujar dia.

Ia menambahkan, jika terjadi kerusakan pada kayu atau per penumpu sofa, sebaiknya segera diperbaiki sebelum kerusakan semakin parah dan juga untuk kenyamanan dalam penggunaannya.

Adapun cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kayu pada sofa bisa dengan menambahkan sambungan baut atau pemberian kayu sambungan.

"Jika sambungan kayu menggunakan paku biasanya dapat terlepas, solusinya dapat diperkuat dengan sambungan baut. Jika kayunya lapuk/patah dapat diganti atau diberi kayu sambungan," ujar Purwanto.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/27/090000465/tips-merawat-kursi-kayu-dan-sofa-dari-pembersihan-hingga-mengatasi

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke