Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Spesifikasi Tank Amfibi BMP-3F Buatan Rusia, Kendaraan Tempur Tercanggih Korps Marinir TNI AL

KOMPAS.com - Korps Marinir TNI Angkatan Laut memiliki kendaraan tempur tercanggih bernama tank amfibi BMP-3F.

Diberitakan Kompas.id, 13 Juli 2019, BMP-3F merupakan tank amfibi berjenis armoured personnel carrier pabrikan Rusia.

BMP-3F dinilai lebih andal daripada pendahulunya, yakni tank PT-76, yang juga sama-sama buatan Rusia.

Lantas, seperti apa spesifikasi tank amfibi BMP-3F?

Spesifikasi BMP-3F

BMP-3F pertama kali tiba di Indonesia pada 2010 sebanyak 17 unit.

Kedatangan kedua BMP-3F pada 2013 sebanyak 37 unit.

Saat ini, BMP-3F disiagakan di Markas Pasukan Marinir 2 Resimen Kavaleri 2 Marinir Surabaya dan di Markas Pasukan Marinir 1 Resimen Kavaleri 1 Marinir Jakarta.

Tank amfibi BMP-3F mampu mengisi amunisi dari rak amunisi secara otomatis. Selain itu, amunisi yang digunakan juga lebih besar.

Selain itu, BMP-3F menggunakan amunisi berkaliber 100 mm, lebih besar dari PT-76 yang menggunakan amunisi 90 mm.

BMP-3F juga mampu menembakkan misil serta dilengkapi senjata lain berupa senapan mesin koaksial 30 mm dan PKT 7,62 mm. Fitur tersebut tidak tersedia di PT-76.

BMP-3F kendaraan perang infanteri berat

Dilansir dari Antara, 4 November 2014, BMP-3F buatan Kurganmashzavod, Rusia, masuk dalam kelas amphibious infantry fighting vehicle, yang proyek pengembangannya dimulai sejak 1987.

BMP-3F memiliki bobot kosong 18,5 ton, panjang 7,14 meter, lebar 3,2 meter, dan tinggi 2,4 meter.

Tank amfibi BMP-3F dapat membawa tiga orang awak, termasuk seorang komandan, dan tujuh personel bersenjata lengkap plus dua kursi tambahan.

Mesin dengan rasio 27 tenaga kuda, mampu mendorong BMP-3F menuju kesepatan 72 kilometer per jam (jalan pedesaan/aspal biasa), 45 kilometer per jam (luar jalan), dan 10 kilometer per jam (perairan hingga gelombang skala Beauford II).

BMP-3F termasuk dalam kelas kendaraan perang infanteri berat, ditandai sistem perlindungan persenjataan aktif walau bodi dan kubah meriamnya dari alumunium diperkeras agar tahan karat.

Tidak akan ada pengaruh besar jika BMP-3F disembur tembakan kaliber 30 milimeter dari jarak dekat, misalnya dari senapan mesin berat 2A42.

Tangki bahan bakar BMP-3F juga ditempatkan di atas lapisan baja lantainya, didukung sistem suspensi independen aktif dari roda-roda rantainya.

Tersedia pilihan bagi pembeli atau pengguna untuk menambah perlindungan, kit penangkal serangan amunisi berat ERA.

Pengacak sinyal komunikasi lawan berbasis elektronika-optikal, Shrota, yang bisa diakses komandan tank untuk berkomunikasi dengan sistem peluncuran peluru kendali anti tank SACLOS (semiautomatic command to line of sight).

Meriam dan senapan mesin pada BMP-3F

Tank amfibi BMP-3F memiliki kemampuan renang hingga tujuh jam nonstop.

Pada BMP-3F terpasang meriam 100 milimeter berkecepatan rendah 2A70 yang dapat meluncurkan proyektil 9M117 ATGMs (AT-10 Stabber).

Meriam 100 milimeter ini bisa digerakkan 360 derajat kiri-kanan dan minus lima hingga 60 derajat ke bawah dan ke atas.

Meriam ini dirancang untuk tidak menimbulkan guncangan besar, yang semakin efektif dengan sistem penjejak dan optik khusus, sehingga peluru high explosive HE-Frag shell 3OF32 bisa terlontar hingga 4.000 meter.

Terdapat pula sepasang senapan mesin berat 30 milimeter 2A72 yang bisa meluncurkan 400 peluru permenit.

Jika dia berhadapan dengan personel, senapan mesin 7,62 milimeter-nya yang bertugas secara koaksial hingga 2.000 peluru permenit.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/26/093000165/spesifikasi-tank-amfibi-bmp-3f-buatan-rusia-kendaraan-tempur-tercanggih

Terkini Lainnya

Cara Bikin Akun SSCASN untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Cara Bikin Akun SSCASN untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus Study Tour SMP PGRI Wonosari di Jombang, 2 Orang Meninggal

Kronologi Kecelakaan Bus Study Tour SMP PGRI Wonosari di Jombang, 2 Orang Meninggal

Tren
6 Manfaat Singkong untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengurangi Tekanan Darah

6 Manfaat Singkong untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengurangi Tekanan Darah

Tren
Aplikasi Prakiraan Cuaca Deteksi Badai Petir saat Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah

Aplikasi Prakiraan Cuaca Deteksi Badai Petir saat Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah

Tren
Kronologi Bus Rombongan Siswa MIN 1 Pesisir Barat Terperosok ke Jurang di Tanggamus, Lampung

Kronologi Bus Rombongan Siswa MIN 1 Pesisir Barat Terperosok ke Jurang di Tanggamus, Lampung

Tren
Jadwal Operasional BCA dan Mandiri Selama Libur dan Cuti Bersama Waisak 2024

Jadwal Operasional BCA dan Mandiri Selama Libur dan Cuti Bersama Waisak 2024

Tren
Skandal Transfusi Darah di Inggris, Picu Puluhan Ribu Orang Tertular HIV dan Hepatitis

Skandal Transfusi Darah di Inggris, Picu Puluhan Ribu Orang Tertular HIV dan Hepatitis

Tren
Dibuka Juni, Simak Syarat dan Cara Cek Formasi CPNS 2024

Dibuka Juni, Simak Syarat dan Cara Cek Formasi CPNS 2024

Tren
Ragam Perayaan Waisak di Berbagai Negara, Seperti Apa?

Ragam Perayaan Waisak di Berbagai Negara, Seperti Apa?

Tren
BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

Tren
Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Tren
Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Tren
Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Tren
Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Tren
Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke