Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral Video Pria Datangi Pelangi, Makin Didekati Makin Menjauh, Ini Penjelasan Lapan

KOMPAS.com – Sebuah video yang menunjukkan adanya seorang pria yang berlari mendekati Pelangi, namun ketika semakin didekati pelangi tersebut justru semakin jauh viral di media sosial TikTok.

Unggahan tersebut diunggah oleh akun TikTok ini. “pegang ujung Pelangi part 1,” tulis akun tersebut dalam video.

Pengunggah menunjukkan video memperlihatkan adanya pelangi di dekat pepohonan. Ketika ia dekati, pelangi tersebut tampak semakin menjauh.

“Demi mendapatkan fenomena alam. Pelangi ternyata nggak bisa didekati. Dia makin lama makin jauh. Pelangi itu nggak bisa didekati ya teman-teman. Baru tahu aku sekarang. Kalau didekati dia makin jauh,” ujar suara seorang pria dalam video tersebut.

Bagaimana penjelasan ilmiahnya?

Penjelasan Lapan

Terkait hal tersebut, Kompas.com menghubungi Peneliti dari Pusat Sains dan Antariksa dari Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang.

Dia menjelaskan, hal ini karena Pelangi selalu berbentuk busur dengan sudut 40-42 derajat dari ujung ke tepi luar pelangi.

“Jika kita bergerak semakin dekat ke arah pelangi (menjauhi matahari), maka bentuknya akan selalu tetap, sehingga seolah-olah seperti tidak pernah mendekatinya,” ujar Andi, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (19/12/2021).

Dia mengatakan, apa yang dilihat seseorang ketika mendekati pelangi mirip dengan saat seseorang berlari di permukaan bumi menuju matahari.

Jarak berlari dibandingkan dengan jarak Bumi-matahari jauh lebih kecil. Sehingga bentuk matahari akan selalu "tetap" dan tidak akan pernah mendekati matahari.

Proses terbentuknya Pelangi

Andi menjelaskan, pelangi selama ini kerap dikaitkan dengan kemunculannya setelah hujan.

Namun, dia menerangkan, pelangi sebenarnya terjadi ketika sinar matahari mengenai tetesan air (dropleta) atau kristal es.

Adapun Pelangi berbentuk busur terjadi oleh droplet yang berada di ketinggian 1-6 km.

Sedangkan Pelangi yang berbentuk lingkaran terjadi oleh kristal es yang berada di ketinggian sekitar 10-15 km. Pelangi ini disebut juga sebagai Halo.

Syarat terjadinya pelangi, yakni:

  • Matahari harus berada di atas ufuk dan tidak terhalang oleh penghalang seperti awan, gunung maupun penghalang lainnya.
  • Ketinggian matahari harus kurang dari 42° (dengan catatan, mata pengamat sejajar dengan ufuk)
  • Udara yang membelakangi matahari harus terisi oleh sejumlah droplet

Sementara itu, proses terjadinya pelangi bisa disebabkan oleh tiga hal, yakni:

Macam-macam bentuk pelangi

Lebih lanjut, Andi menambahkan, umumnya bentuk pelangi adalah busur di bagian atas.

Menurut dia, hal itu terjadi karena droplet yang menimbulkan pelangi sudah jatuh terlebih dahulu ke tanah, sehingga bagian bawah tidak sempat terbentuk.

Kendati demikian, pelangi juga bisa berbentuk lingkaran atau yang disebut dengan Halo.

Pelangi juga memungkinkan terjadi secara ganda atau yang disebut pelangi ganda. Pelangi ganda muncul karena sinar matahari dipantulkan dua kali dan kembali ke mata.

Busur yang kedua membentuk sudut 50-53 derajat atau 10 derajat lebih besar dibandingkan dengan yang pertama.

Pada pelangi ganda, pelangi yang pertama akan lebih terang karena sudut tepi terluarnya sama dengan sudut ketinggian matahari yang tidak akan melebihi 42 derajat sehingga intensitasnya akan maksimum.

Konsekuensinya, pelangi yang kedua atau terluar akan lebih redup karena sudut tepi terluarnya lebih besar dari sudut ketinggian matahari

https://www.kompas.com/tren/read/2021/12/21/140028265/viral-video-pria-datangi-pelangi-makin-didekati-makin-menjauh-ini

Terkini Lainnya

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Tren
Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Tren
6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke