Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kronologi Moeldoko Ditolak Peserta Aksi Kamisan di Semarang

KOMPAS.com - Aksi Kamisan di Semarang, Kamis (18/11/2021) kemarin, sempat diwarnai dengan penolakan peserta aksi terhadap kehadiran Kepala Staf Presiden Moeldoko.

Diketahui Moeldoko datang ke lokasi Aksi Kamisan. Namun, kedatangannya ditolak oleh peserta aksi. Peserta juga menolak memberi ruang Moeldoko berbicara.

Ditolak kehadirannya, Moeldoko dan rombongan pun meninggalkan lokasi tersebut.

Sebagaimana diketahui, aksi Kamisan adalah aksi rutin yang digelar setiap kamis demi menuntut penegakkan terhadap kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di Indonesia.

Berikut kronologi Kepala Staf Presiden Moeldoko ditolak oleh peserta aksi Kamisan di Semarang:

Kronologi Moeldoko ditolak peserta aksi Kamisan Semarang

Moeldoko hadir di Semarang untuk menghadiri agenda Festival HAM 2021 yang diselenggarakan di Hotel PO, Semarang.

Pada Kamis (18/11/2021), dia menjadi pembicara menyampaikan pidato kunci dalam rangkaian acara yang digelar 16-19 November 2021 itu.

Hal itu diketahui dari unggahan cerita Instagram akun @festivalham2021, Kamis (18/11/2021). Hotel lokasi acara terletak di Jalan Pemuda, Semarang.

Tak jauh dari lokasi digelarnya Festival HAM 2021, sekelompok massa menggelar Aksi Kamisan di Signature Park.

Mengacu Google Maps, jarak antara PO Hotel dan taman ini hanya 100 meter saja dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Aksi itu dilakukan bertepatan dengan momentum Moeldoko berbicara soal HAM.

Oleh karena itu lah, Moeldoko hadir di lokasi, setelah Wali Kota Semarang memberi tahu dirinya terkait adanya aksi ini.

Ditolak peserta aksi

Meski sudah berada di lokasi, kehadiran Moeldoko tak diindahkan oleh para peserta aksi.

Melansir Kompas.com, (18/11/2021), Moeldoko juga tak diberi ruang bicara ketika di lokasi.

Koordinator Lapangan Aksi Azis Rahmad, dia dan kawan-kawan menganggap Moeldoko yang mewakili pemerintah, berbicara tanpa disertai realisasi di lapangan.

"Kami tidak memberi ruang dia berbicara, karena dia berbicara tanpa ada realisasi, tanpa negara mau mengakomodir menuntaskan pelanggaran HAM sama saja hanya bualan belaka," ujar Azis, Kamis (18/11/2021).

Oleh karena kehadirannya tidak diterima, Moeldoko dan rombongan pun meninggalkan lokasi.

Tuntutan massa

Para peserta aksi di Semarang menuntut pemerintah agar berhenti merampas ruang hidup warga dan menghentikan kerusakan lingkungan.

"Kami hanya ingin negara betul mau menuntaskan pelanggaran HAM, mengakomodir suara rakyat agar kerusakan lingkungan tidak terjadi lagi di Indonesia. Tidak ada lagi penggusuran dan merampas ruang hidup rakyat," tegas Azis.

Penjelasan Moeldoko

Meski tak diberi ruang bicara, Moeldoko melalui video, Jumat (19/11/2021), menjelaskan pihak pemerintah selalu berupaya untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia.

Dia menyebut, pernah mendampingi Presiden menemui masa aksi Kamisan di depan Istana Presiden.

"Saya mendampingi beliau pada acara Kamisan yang selalu ada di depan istana. Dipanggil, diajak berbicara, penekanan pada Jaksa Agung pada persoalan masa lalu, segera diberesin tapi juga kita harus fair ada hal-hal yang memang tidak mudah untuk diselesaikan persoalan HAM masa lalu," ujar dia.

Moeldoko juga mengklaim pemerintah tidak pernah menghindar dari urusan yang satu ini.

"Saya ingin juga menegaskan bahwa pemerintah sama sekali tidak menghindar dari persoalan HAM, tidak menutup mata dan telinga, tapi tetap memberi kepedulian untuk menyelesaikan persoalan-persoalan itu," kata Moeldoko, dikutip dari Kompas.com, Jumat (19/11/2021).

Atas penolakan yang diterimanya, Moeldoko menyebut itu sebagai hal yang biasa.

Namun, ia menyatakan tetap menghargai dan mengapresiasi apa yang disampaikan massa aksi.

(Sumber: Kompas.com/Penulis: Riska Farasonalia, Fitria Chusna Farisa | Editor: Khairina, Diamanty Meiliana)

https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/19/180000465/kronologi-moeldoko-ditolak-peserta-aksi-kamisan-di-semarang

Terkini Lainnya

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Kekuasaan Sejarah

Kekuasaan Sejarah

Tren
Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Tren
Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Tren
Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Tren
Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Tren
Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Tren
Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Tren
Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Tren
Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Tren
Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Tren
Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Tren
Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke