Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Muncul Anosmia, Penyakit yang Hampir Sama dengan Covid-19

KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial Facebook menginformasikan adanya penyakit anosmia dan diklaim hampir sama dengan virus corona.

Dalam narasinya, pengunggah menyebut penyakit itu ditularkan melalui kapal udara dari negara lain untuk mengurangi populasi manusia.

Pengunggah juga merinci sejumlah gejala anosmia yang dirasakan yaitu menggigil, demam, badan pegal-pegal, sakit kepala, dan indra perasa hilang.

Ia menyarankan untuk mandi dengan air rebusan sereh dan daun pisang klutuk agar terhindar dari penyakit itu.

Dari konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com kepada ahli, informasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Informasi mengenai penyakit anosmia di atas diunggah oleh akun ini di Facebook dan telah dibagikan ribuan kali.

Berikut isi unggahannya:

Mau berbagi tips dn pengalam nihh,,Semoga bermanfaat??
Ini bukan mengada² karna aku jg mengalami sendiri 3 hari sakit dn AlhamdulillahHr ini sudah sembuh. Penyakit ini Ditularkan melalui Kapal udara dr negeri lain dengan tujuan untuk mengurangi penduduk(katanya) bukan hanya di daerah indramayu saja yg banyak sekali orang meninggal,tp didaerah lain² jg sama

Tapi kita jangan kalah dengan suhu udara yang begitu dingin setiap malam dn selalu turun hujan,Tetap jaga daya tahan tubuh kita jngn kalah saama cuaca kalo kta kalah sama cuaca bisa² fisik kita yang kena

Sama halnya dngn saya 3 hari sakit,Badan sampe pantat rasanya sakit semua kaya abis suntik KB pdhl ngga. Kepala berat bgt rasanya buat bangun,dn mata rasaanya kaya mau keluar kalo dibawa melek. Badan Panas tp rasaanya dingin bangt sampe² awalnya gk kuat

Tapi Bersyukur jg karna Allah masih sayang sama aku krna msh diberi sakit, tapi saya coba lawan semua rasa sakit itu saya paksa makan Pagi,Dzuhur,Asar,isya. Biasanya saya kallo gk lagi sakit makan itu cuma 2X sehari,tp ps sakit saking pngn cpt sehatnya 1Hari 4X???? gk pp ya biar tubuhnya jg ada tenaganya,dn gk cuma makan,saya dibantu dngn obat,gak mahal kok murah bgt harganya
Yaitu obat PARACETAMOL TABLET 1 hari 3X

Terus pas Magribnya dicekok sama Jamu
Namanya Jamu NGERES LINU SAMA DEMAM,Jamu nya dijadiin satu,ditokoh² jamu ditegulurng,di ketimpal jg ada ya
Terus Mandi sore Pake AIR REBUSAN SEREH SAMA DAUN KLARAS GEDANG KLUTUK

Direbus 1 panci bisa buat mandi sekeluarga,Kalo udh direbus dn udh hangat ambil segayung air rebusan tadi terus baca ini

(*jangan lupa bismilah dulu - LAILAHAILALLAH HALMALIKUL HAKUL MUBIN,MUHAMADDUROSULULLAH SODIKUL WA'DIL AMIN,YA ALLAH NIAT KULA DOA'I ADUS SEKELUARGA SUPADOS TERHINDAR SAKING BALA BISYIRIL ALFATIHAH(Baca surah alfatihah)* tadinya sh gk keluar keringat sama sekali tp Alhamdulillah setlah mandi air anget Keluar langsung keringat kaya orang mandi,Terus badan langsung anyeb??
Dan jangan lupa selalu ikhtiar berdoa sama Allah karna Semua jg Allah yang menyembuhkannya
Semoga bermanfaat yaa

Konfirmasi Kompas.com

Ahli Patologi Klinis Universitas Negeri Sebalas Maret (UNS) Surakarta Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, anosmia bukan sebuah penyakit, melainkan gejala.

Ia menjelaskan, gejala anosmia bisa terjadi pada beberapa penyakit yang mengganggu akar saraf penciuman di hidung.

"Bisa karena flu, rhinitis, sinusitis, tulang hidung bengkok, dan lain-lain. Jadi memang tidak hanya atau spesifik karena Covid-19," kata Tonang saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (31/10/2021).

Pada kondisi pandemi seperti ini, jelas Tonang, dugaan pertama jika terjadi anosmia adalah akibat Covid-19.

Setelah terbukti bukan Covid-19, baru berpindah ke kemungkinan lainnya.

Selain itu, ia juga menegaskan bahwa tak ada satu penyakit atau wabah yang bertujuan untuk mengurangi populasi.

"Tidak ada wabah yang disengaja untuk mengurangi populasi manusia," jelas dia.

Terkait ramuan sereh dan daun pisang klutuk untuk mandi, Tonang menyebut sifat obat herbal umumnya mendukung kesehatan.

Menurutnya, obat herbal tidak secara spesifik untuk obat suatu penyakit tertentu.

Tonang juga menyebut gejala-gejala yang disebutkan dalam narasi itu merupakan gejala influenza.

"Ini gejala influenza, sudah lama seperti itu sejak sebelum ada Covid-19," ujar dia.

Meski gejala tersebut juga dirasakan oleh pasien Covid-19, tetapi tidak bisa hanya dijadikan patokan untuk memvonis virus corona.

"Kita menegakkan diagnosis itu tidak hanya karena satu gejala. Tentu disertai informasi lainnya seperti adanya kontak erat atau risiko epidemiologis lainnya," kata Tonang.

Kesimpulan

Berdasarkan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi yang menyebut adanya penyakit anosmia dan mirip Covid-19, tidak benar.

Anosmia bisa terjadi pada beberapa penyakit yang mengganggu akar saraf penghidu, termasuk Covid-19.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/31/170200065/-hoaks-muncul-anosmia-penyakit-yang-hampir-sama-dengan-covid-19

Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke