Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Video Viral Pengunjung Rusak Instalasi Seni di Cafe, Bagaimana Kronologinya?

KOMPAS.com - Sejumlah akun di media sosial Twitter membagikan foto dan video yang dengan narasi pengunjung merusak instalasi seni yang terletak di suatu ruangan.

Foto dan video ini menyebar di media sosial pada Jumat (21/5/2021).

Salah satunya dibagikan oleh akun Twitter @sheismiranda. 

Udah ada tempelan bahkan ‘do not touch’ AND SHE CHOSE VIOLENCE," tulis akun akun tersebut.

Kejadian perusakan instalasi juga terekam dalam CCTV yang diunggah oleh akun Twitter @ivanjoshua.

Diketahui, kejadian perusakan instalasi seni itu terjadi di Cecemuwe Cafe and Space di Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan.

Bagaimana kronologi peristiwa itu?

Community Manager Cecemuwe and Space, Ivan Joshua, mengatakan, pengunjung yang terdiri dari tiga orang perempuan itu sudah datang dana meminta maaf atas tindakannya.  

"Tadi siang, keluarga yang bertanggung jawab akhirnya datang ke cafe kami, untuk meminta maaf dan langsung bertemu dengan owner kami," ujar Ivan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/5/2021).

Pihak cafe sudah memberikan peringatan atau tanda bahwa instalasi seni tidak boleh disentuh.

Dari keterangan pengunjung itu, mereka tidak melihat adanya peringatan agar tak menyentuh instalasi seni.

"Mereka meminta maaf dengan alasan tidak melihat sign karena tertutup oleh bunga-bunganya dan merasa bersalah karena instalasi yang sudah rusak tidak berusaha dirapikan kembali," lanjut dia.

Instalasi seni itu berupa bunga-bunga yang berasal dari acara pernikahan yang dikumpulkan dan didaur ulang.

Ia mengungkapkan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (20/5/2021) sore.

Perempuan itu langsung menuju area instalasi bersama 2 anak perempuan dan seekor anjing.

Setelah sampai di tempat instalasi seni, ia memindahkan bunga (instalasi seni) dan membiarkan karya seni tersebut berserakan di lantai untuk kepentingan foto seekor anjing yang dibawanya.

"Kira-kira mereka di situ sekitar 15 menit. Kemudian setelah selesai, mereka langsung naik ke bangunan atas, tanpa merapikan instalasi seni yang sudah mereka acak-acak," ujar Ivan. 

Baru diketahui keesokan harinya

Rusaknya instalasi seni itu baru diketahui Ivan dan karyawan cafe lainnya pada Jumat (21/5/2021).

"Kami tahunya ketika datang masuk lewat pintu depan dan melihat instalasi sudah rusak. Biasanya staf-staf kami datang dan pulang lewat pintu belakang, jadi tidak ada yang sadar sampai besoknya," ujar Ivan.

Mengetahui instalasi seni milik Floralchemy rusak, Ivan mengecek situasi yang terjadi pada CCTV. 

Ivan mengatakan, pihaknya tidak mengumbar identitas pelaku karena ada alasan privasi dan juga informasi itu melibatkan anak-anak yang masih di bawah umur.

"Kami tidak mau ada yang menyerang mereka," ujar Ivan. 

Dengan adanya permintaan maaf dari pengunjung tersebut, pengelola kafe dan  pemilik instalasi seni, Floralchemy, mereka memutuskan tidak meminta tanggung jawab finansial dari yang bersangkutan.

Menurut Ivan, selain karena sudah mengakui kesalahan, hal itu menjadi pelajaran baru bagi semua pihak.

"Dari saya pribadi sih sebagai pet-owner juga saya ingin menyampaikan untuk selalu memiliki respek lah terhadap properti orang apalagi ini menyangkut sebuah karya," ujar Ivan.

"Dan apabila membawa binatang ke cafe, mohon sama-sama menjaga kebersihan, keamanan, dan kenyaman bersama," lanjut dia.

Ia juga memperbolehkan pengunjung lain untuk berfoto atau peliharaan mereka untuk berfoto, namun harus patuh dengan aturan yang berlaku.

Agar kejadian serupa tidak terjadi, Ivan mengimbau kepada masyarakat agar ada baiknya instalasi seni dinikmati secara visual.

Apabila ingin diabadikan atau difoto, diimbau untuk tidak menyentuh atau merusak instalasi seni hanya demi kepentingan konten.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/22/184500565/video-viral-pengunjung-rusak-instalasi-seni-di-cafe-bagaimana-kronologinya-

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke