Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Beredarnya Masker Palsu, Ini Penjelasan Kemenkes

KOMPAS.com - Beredarnya masker palsu yang diperjualbelikan di masyarakat menjadi perbincangan dalam beberapa hari terakhir. 

Melansir Kompas.id, Sabtu (3/4/2021), tim Kompas sempat menguji 50 helai masker medis dari 5 model berbeda yang beredar di pasaran.

Pengujian dilakukan di Laboratorium Kualitas Udara ITB. Hasilnya, tak satu pun dari masker tersebut lolos uji beda tekan.

Beda tekan adalah salah satu dari tiga parameter pengujian untuk menentukan kualitas masker medis. Masker yang diuji ini berpotensi membuat penggunanya sesak napas jika dipakai berjam-jam.

Beberapa tenaga kesehatan pun mengaku tidak nyaman mengenakan masker berlabel KN95 atau N95 karena merasa pengap.

Izin edar masker jenis ini tidak hanya diperuntukkan bagi alat kesehatan, tetapi juga dipakai untuk keperluan alat pelindung di sektor industri dan pertambangan.

"Secara fisik itu akan sulit dibedakan. Itu baru bisa dilihat setelah dilakukan pengujian," kata Arianti, dalam jumpa pers virtual, Minggu (4/4/2021).

Akan tetapi, untuk melihat apakah masker KN95 atau N95 diperuntukkan bagi keperluan medis, maka bisa mengeceknya melalui https://infoalkes.go.id. 

Hal ini juga berlaku bagi masyarakat yang ingin memastikan keaslian masker bedah. 

Masker palsu dan masker non medis

Arianti mengungkapkan bahwa ada pemahaman yang kurang tepat mengenai masker palsu dan masker non medis.

Menurut dia, yang menjadi permasalahan publik baru-baru ini adalah masker yang tidak sesuai peruntukannya.

"Misalnya masker itu sebenarnya bukan masker alat kesehatan, tetapi diklaim sebagai masker kesehatan. Nah ini akan ditindaklanjuti," terang Arianti.

Masker yang tidak diperuntukan untuk kepentingan medis, tetapi menyematkan label medis inilah yang menurut dia menyesatkan masyarakat.

Sementara untuk masker palsu, Arianti menjelaskan bahwa masker palsu berkaitan dengan masker tiruan suatu merk yang diproduksi bukan oleh pabrik sebenarnya.

"Kalau palsu itu misal ada merknya. Satu merk, merknya A, kemudian dia membuat lagi merk yang sama padahal dia bukan dari pabrik yang sebenarnya," jelas Arianti.

Izin edar

Selain masker medis, masyarakat tetap diperbolehkan menggunakan masker buatan sendiri asalkan sesuai panduan penggunaannya. 

Masker non medis memang tidak memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan karena tidak memenuhi standar uji sebagai alat kesehatan.

Sehingga, yang banyak dipermasalahkan adalah klaim izin edar dan menyematkan label medis tanpa ada uji yang ketat.

Oleh kerena itu, untuk menghindari kesalahan dalam membeli masker medis, maka tenaga kesehatan dan masyarakat perlu memeriksa izin edar dari Kemenkes.

"Izin edar ini tercantum di kemasannya," tutur Arianti.

Cek masker asli atau palsu

Jika ingin lebih memastikan, dapat mengakses laman https://infoalkes.go.id dan masukkan kategori pecarian, seperti nomor izin edar, nama produk, pendaftar, tipe dan produsen.

Adapun untuk pelaporan masker yang dicurigai tidak memenuhi standar, maka tenaga kesehatan dan masyarakat dapat melaporkan melalui https://e-watch.alkes.kemenkes.go.id atau telepon di nomor 1500567.

"Untuk masker-masker nonmedis tetapi menggunakan klaim sebagai masker medis, Kementerian Kesehatan sudah melakukan pengawasan dan penyitaan di beberapa tempat terkait hal ini," kata Arianti.

Syarat izin edar masker

Permintaan masker medis di kalangan tenaga kesehatan dan masyarakat sangat tinggi. Pada awal masa pandemi Covid-19, Indonesia sempat mengalami kelangkaan masker medis.

Namun, saat ini Indonesia sudah mampu mengisi kebutuhan masker dalam negeri dengan 996 merk masker medis yang telah mendapat izin edar dari Kemenkes.

Izin ini diberikan untuk produk masker berjenis masker bedah, N95 dan KN95. Ketiga jenis masker ini dikategorikan sebagai masker medis.

"Ketika masker mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan, maka masker ini harus memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan manfaat," kata Arianti.

Terdapat persyaratan masker medis untuk bisa lolos dan mendapatkan izin edar, yakni:

  • Lulus uji Bacterial Filtration Efficency (BFE), masker medis harus memiliki efisensi penyaringan bakteri minimal 95 persen
  • Practicie Filtration Eficiency (PEE)
  • Resistensi pernapasan

Setiap produk yang telah mendapat izin edar, tetap melalui pengujian reguler untuk menjaga mutu dan keamanannya.

"Ini harus terus dilakukan untuk menjaga bahwa produk-produk yang beredar tetap terjaga," imbuh Arianti.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/06/181500665/ramai-soal-beredarnya-masker-palsu-ini-penjelasan-kemenkes

Terkini Lainnya

Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

Tren
Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke