Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Varian Baru Virus Corona B1525 Ditemukan di Inggris, Berpotensi Mengkhawatirkan

KOMPAS.com - Virus corona yang diketahui mulai menjangkit manusia pada akhir 2019 terus bermutasi, dan diketahui muncul varian-varian baru.

Salah satu dari varian virus corona terbaru ditemukan di Inggris, yang dinamai varian B1525.

Dilansir dari The Guardian, Senin (15/2/2021), peneliti menemukan 32 kasus B1525 di Inggris, juga kasus serupa dengan varian serupa di negara-negara lain termasuk Denmark, AS dan Australia.

Para ahli tersebut menyatakan bahwa varian virus ini berpotensi mengkhawatirkan.

Varian B1525 pertama kali dilaporkan oleh para peneliti dari University of Edinburgh.

Mereka mendeteksi melalui metode sekuensing genom di 10 negara termasuk Denmark, AS dan Australia, dengan 32 kasus ditemukan di Inggris sejauh ini.

Sekuensing paling awal dilakukan pada Desember 2020, di wilayah Inggris dan Nigeria.


Kesamaan genom

Tim peneliti menyebutkan bahwa varian baru ini memiliki kesamaan genom dengan varian Kent atau B117.

Yang menjadi kekhawatiran peneliti, varian baru ini mengandung mutasi E484K, yang dapat mengakibatkan lonjakan protein, sehingga membantu virus memasuki sel.

Adapun mutasi E484K ini muncul di Afrika Selatan dan Brasil, yang dianggap dapat membuat virus lebih mampu menghindari antibodi penetral yang diproduksi oleh tubuh.

Seorang profesor mikrobiologi sel di University of Reading, Dr Simon Clarke mengatakan bahwa efek banyaknya sebaran mutasi E484K masih belum jelas.

Baik mengenai mutasi kemampuan virus untuk menginfeksi, tingkat keparahan penyakit, atau resistensi pada mutasi E484K.

“Kami belum tahu bagaimana varian (baru) ini akan menyebar, namun jika berhasil dapat diduga kekebalan dari vaksin atau infeksi sebelumnya akan tumpul,” kata Simon, mengutip The Guardian, Senin (15/2/2021).


Perlu terus diuji

Mutasi varian baru ini perlu masuk dalam upaya peningkatan pengujian untuk memilih varian yang menjadi perhatian.

"Saya pikir sampai kita tahu lebih banyak tentang varian ini, setiap varian yang membawa E484K harus menjalani uji lonjakan karena tampaknya memberikan ketahanan terhadap kekebalan, bagaimanapun itu yang dihasilkan," kata Simon.

Seorang profesor mikrobiologi klinis di University of Cambridge, Ravi Gupta setuju adanya pengujian gelombang untuk varian baru itu dijamin.

Ia mencatat bahwa selain mutasi E484K, varian baru memiliki perubahan lain yang kemungkinan membantunya melarikan diri dari antibodi kita.

Diiringi perkembangan vaksin

Mengenai varian baru virus corona, Profesor Jonathan Stoye dari Francis Crick Institute menyatakan, variasi baru ini memang memuat mutasi yang familiar.

Akan tetapi, ia lebih menyoroti tentang penyebaran Covid-19 paling berisiko pada kelompok orang yang tidak mampu secara finansial, sehingga tidak dapat mengupayakan tes.

“Begitu Anda mulai memberikan tekanan seleksi pada virus ini, Anda mulai memilih secara khusus hal-hal yang memberinya kemampuan untuk melarikan diri dari respons imun, dan saya pikir itulah yang kita lihat di sini,” kata Stoye.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa penelitian terhadap varian atau mutasi baru, juga berarti perkembangan vaksin Covid-19 saat ini diharapkan dapat menawarkan perlindungan terhadap beberapa varian baru.

“Perubahan (E484K) ini tampaknya menjadi perubahan kunci saat ini untuk memungkinkan pelarian, jadi itulah yang dimasukkan ke dalam vaksin yang diubah,” kata Stoye.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/16/200200465/varian-baru-virus-corona-b1525-ditemukan-di-inggris-berpotensi

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke