Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

WHO: Pandemi Corona Melambat, Kecuali di Asia Tenggara dan Mediterania Timur

KOMPAS.com - Pandemi virus corona Covid-19 masih terus berlangsung, tetapi peningkatan jumlah kasus kematian dan kasus baru dinilai telah melambat secara global.

Namun pelambatan kasus itu tidak terjadi di wilayah Asia Tenggara dan Mediterania bagian timur. 

Dalam informasi epidemiologis terbaru yang dikeluarkan Senin (24/8/2020) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), disebutkan bahwa Amerika Serikat masih menjadi wilayah yang terdampak paling buruk dari pandemi ini.

Wilayah tersebut mencatatkan separuh dari kasus baru yang dilaporkan dan 62 persen dari total 39.240 kasus kematian global di seminggu terakhir.

Namun, mengutip AFP, Selasa (25/8/2020), Amerika juga memperlihatkan pelambatan terbesar, dengan jumlah kasus baru mengalami penurunan 11 persen dan kematian baru menurun 17 persen dari seminggu sebelumnya. 

Kondisi ini disebut dipicu oleh penurunan transmisi yang dilaporkan di AS dan Brasil, dua negara paling yang paling terdampak pandemi Covid-19 di dunia dengan kasus total terbanyak.

Melansir Reuters, Selasa (25/8/2020), lebih dari 23,65 juta orang di dunia telah dilaporkan terinfeksi virus corona dan lebih dari 800.000 orang di antaranya meninggal dunia.

"Lebih dari 1,7 juta kasus baru Covid-19 dan 39.000 kasus kematian baru dilaporkan ke WHO dalam satu minggu terakhir hingga 23 Agustus, mengalami penurunan 4 persen dalam jumlah kasus serta 12 persen untuk jumlah kematian dibandingkan minggu sebelumnya," kata WHO dalam laporannya. 

Belum melambat di Asia Tenggara dan Mediterania timur

Sementara, Asia Tenggara, wilayah kedua yang paling terdampak pandemi Covid-19, melaporkan lonjakan kasus baru sebanyak 28 persen dan 15 persen kematian. 

Hingga kini, India masih menjadi negara yang melaporkan mayoritas kasus di Asia, tetapi virus juga menyebar dengan cepat di Nepal.

Kemudian, di wilayah Mediterania bagian timur, jumlah kasus virus corona yang dilaporkan meningkat sebanyak 4 persen. Namun, jumlah kasus kematian terus mengalami penurunan secara konsisten dalam 6 minggu terakhir.

Tunisia dan Yordania melaporkan peningkatan tertinggi kasus baru Covid-19 dibandingkan minggu sebelumnya.

Adapun jumlah kasus dan kematian yang dilaporkan di Afrika mengalami penurunan sebanyak 8 persen dan 11 pesen berturut-turut di minggu terakhir.

Menurut WHO, kondisi ini disebabkan oleh penurunan kasus yang dilaporkan di Aljazair, Kenya, Ghana, Senegal, dan Afrika Selatan.

"Di wilayah Eropa, jumlah kasus yang dilaporkan secara konsisten meningkat selama 3 minggu terakhir. Namun, hanya sedikit penurunan (1 persen) yang dilaporkan dalam minggu terakhir dan jumlah peningkatan terus mengalami penurunan," tulis WHO.

Sementara, di wilayah Pasifik bagian barat, jumlah kasus baru menurun hingga 5 persen, dipicu oleh penyebaran yang lebih sedikit di Jepang, Australia, Singapura, China, dan Vietnam.

Korea Selatan sendiri melaporkan peningkatan kasus baru hingga 180 persen, yang sebagian besar merupakan peningkatan kasus yang berasosiasi dengan perkumpulan agama.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/26/134500265/who-pandemi-corona-melambat-kecuali-di-asia-tenggara-dan-mediterania-timur

Terkini Lainnya

Ilmuwan Temukan Virus Tertua di Dunia, Berusia 50.000 Tahun yang Berasal dari Manusia Purba

Ilmuwan Temukan Virus Tertua di Dunia, Berusia 50.000 Tahun yang Berasal dari Manusia Purba

Tren
Sosok Dian Andriani Ratna Dewi, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama di TNI AD

Sosok Dian Andriani Ratna Dewi, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama di TNI AD

Tren
Erick Thohir Bertemu KNVB untuk Jalin Kerja Sama, Ini Poin-poin yang Direncanakan

Erick Thohir Bertemu KNVB untuk Jalin Kerja Sama, Ini Poin-poin yang Direncanakan

Tren
Mengenal 'Kidult', Dewasa Muda di Zona Nyaman Masa Kecil

Mengenal "Kidult", Dewasa Muda di Zona Nyaman Masa Kecil

Tren
Revisi UU MK dan Catatan Panjang Pembentukan Undang-Undang 'Kejar Tayang' Era Jokowi

Revisi UU MK dan Catatan Panjang Pembentukan Undang-Undang "Kejar Tayang" Era Jokowi

Tren
Bangsa yang Menua dan Kompleksitas Generasi Muda

Bangsa yang Menua dan Kompleksitas Generasi Muda

Tren
Duet Minions Berakhir Usai Kevin Sanjaya Pensiun, Siapa Penerusnya?

Duet Minions Berakhir Usai Kevin Sanjaya Pensiun, Siapa Penerusnya?

Tren
Google Perkenalkan Produk AI Baru Bernama Project Astra, Apa Itu?

Google Perkenalkan Produk AI Baru Bernama Project Astra, Apa Itu?

Tren
9 Potensi Manfaat Edamame untuk Kesehatan, Termasuk Mengurangi Risiko Diabetes

9 Potensi Manfaat Edamame untuk Kesehatan, Termasuk Mengurangi Risiko Diabetes

Tren
Warganet Keluhkan Harga Tiket Laga Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Mahal, PSSI: Kami Minta Maaf

Warganet Keluhkan Harga Tiket Laga Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Mahal, PSSI: Kami Minta Maaf

Tren
Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Tren
5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

Tren
Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

Tren
Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke